Sabtu, 04 Oktober 2025 – Peringatan Wajib St. Fransiskus dari Assisi

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI:

 

ANTIFON PEMBUKA:

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.

PENGANTAR:

Kita memerlukan pembersihan lingkungan agar dapat menghargai lagi ciptaan dan alam raya. Baru kalau kita sudah tenggelam dalam kemewahan, kita dapat menyadari kekayaan perkara-perkara kecil sehari-hari. Fransiskus, anak seorang usahawan kaya di Assisi, merasa cukup puas dengan kekayaan teladan dan cara hidup Yesus, sehingga dapat mengarungi sebaga raja ciptaan, yang bersatu dengan alam dan Tuhan. Banyak yang mengikuti dia kembali kea lam bebas, kembali kepada Tuhan.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putera-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Barukh 4:5-12.27-29

“Allah telah mengirimkan segala bencana ini kepadamu, dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu. “

Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata, “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah, Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 69: 33-35.36-37

Ref. Tuhan mendengarkan kaum miskin.

  1. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.

  2. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Luk 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:17-24

“Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga.”

Pada waktu itu ketujuhpuluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan bergembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAH OLEH :Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Sabtu Pekan ke 26 Masa Biasa, yang bertepatan dengan peringatan wajib St. Fransiskus Asisi, tanggal 4 Oktober 2025. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Lukas 10:17-24.

          Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, menurut saya wajar bila kita berbangga atas pekerjaan kita, terutama jika kita merasa telah melakukannya dengan baik. Itulah yang dirasakan oleh ke 72 murid Yesus yang dengan bangganya menceritakan keberhasilan tugas perutusan yang berikan oleh Yesus kepada mereka. Dalam kegembiraannya, mereka berkata kepada Yesus: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.”

Yesus mengakui keberhasilan tugas perutusan yang dipercayakan kepada mereka, akan tetapi Yesus mengajak mereka untuk melihat lebih dalam penyebab keberhasilan mereka. Yesus menyadarkan ke 72 murid-Nya ini untuk tidak hanya bangga atas apa yang telah mereka kerjakan dengan baik, melainkan mereka patut bergembira karena nama mereka telah tertulis di Surga. Hubungan mereka dengan Allahlah yang seharusnya menjadi sumber sukacita mereka yang sesungguhnya. Hubungan itulah yang membuat pekerjaan mereka berbuah. Itulah sebabnya Yesus selanjutnya berkata kepada mereka, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.”

Para pendengar Resi yang budiman, banyak orang datang kepada Yesus untuk melihat dan mendengar kehadiran Allah dalam pribadi Yesus. Mereka telah mengenali hubungan khusus Yesus dengan Allah, Bapa-Nya, sehingga mereka membiarkan diri mereka untuk juga ditarik ke dalam hubungan itu. Inilah sebabnya mereka dapat bersukacita.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa keikutsertaan kita dalam hubungan Yesus dengan Allah adalah harta kita yang sesungguhnya, bukan semata-mata keberhasilan atau kegagalan dari apa yang kita lakukan. Anugerah keikutsertaan dalam hubungan Yesus dengan Allah, Bapa-Nya, inilah yang memungkinkan kita melihat dan mendengar apa yang dirindukan oleh banyak nabi dan raja, dan merupakan sumber sukacita dan ucapan syukur yang sejati. Bahkan ketika pekerjaan kita terhenti, apa pun alasannya, entah karena usia, kesehatan yang buruk, atau kurangnya kesempatan, anugerah keikutsertaan dalam hubungan Yesus sendiri dengan Allah tetap abadi.

Maka untuk menutup permenungan ini, baiklah kita bertanya kepada diri kita sendiri: apakah kita telah ambil bagian dalam hubungan Yesus dan Bapa-Nya? Apa yang kita butuhkan untuk ikut ambil bagian dalam hubungan yang intim antara Yesus dan Bapa-Nya? Bagaimana hubungan kita dangan Yesus dan Bapa-Nya ini dapat berbuah sebagaimana yang terjadi dalam diri ke 72 murid yang diutus Yesus?

Semoga bacaan pada hari ini membantu kita untuk mengevaluasi hubungan kita dengan Yesus dan Bapa-Nya sehingga iman kita akan Yesus dapat membuahkan hasil yang berlimpah, tidak hanya untuk diri kita sendiri akan tetapi juga bagi orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Akhir kata, semoga kasih Tuhan memberkati langkah perjuangan kita di sepanjang hari ini, dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang maharahim, Santo Fransiskus dengan penuh semangat menyatukan diri dengan Kristus di salib. Semoga berkat persembahan ini kami pun sanggup menghayati penderitaan dan kebangkitan Kristus, Putera-Mu, …

ANTIFON KOMUNI:

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cinta kasih, semoga berkat santapan suci yang kami sambut kami mengikuti cinta kasih Santo Fransiskus dan semangat kerasulannya. Perkenankanlah kami menikmati kasih saying-Mu dan menyerbarluaskannya untuk keselamatan sesama. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Fransiskus Asisi

St. Fransiskus adalah pendiri Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Fratrum Minorum = Ordo Friars Minor = Ordo Saudara-saudara Hina-dina) yang sampai saat ini masih terus tumbuh dan berkembang.

Fransiskus dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya bernama Donna Pica. Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, “layanilah majikan dan bukannya pelayan.”

Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis. Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia pulang tanpa uang sama sekali di sakunya. Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan, “Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh”. Jadi, Fransiskus pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu.

Senor Pietro Bernardone marah sekali! Fransiskus dikurungnya di dalam kamar. Fransiskus, dengan bantuan ibunya, berhasil melarikan diri dan pergi kepada Uskup Guido, yaitu Uskup kota Assisi. Pak Bernardone segera menyusulnya. Ia mengancam jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan mengakui Fransiskus sebagai anaknya dan dengan demikian tidak akan memberikan warisan barang sepeser pun kepada Fransiskus. Mendengar itu, Fransiskus malah melepaskan baju yang menempel di tubuhnya dan mengembalikannya kepada ayahnya.

Sejak saat itu dia mulai mengunjungi rumah sakit, melayani orang sakit, berkhotbah di jalan-jalan, dan memandang semua orang baik laki-laki maupun perempuan sebagai saudara kandung. Orang-orang banyak  mulai tertarik untuk mengikuti teladan hidupnya. Hingga pada Tahun 1209 ia memperoleh restu dari Paus mendirikan Ordo Fransiskan yang mendasarkan hidup mereka pada kesederhanaan dan kemisikinan; seperti kata Yesus :  

“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” –> Matius 19:21

Fransiskus amat kudus. Ia tidak lagi melihat perbedaan diantara semua mahluk ciptaan Tuhan. Baginya segala sesuatu yang ada didunia ini adalah karunia Ilahi. Kelembutan jiwanya bahkan membuat binatang-binatang pun menyayanginya. Binatang buas menjadi jinak bila berada didekat orang suci ini.

Kisah – Kisah Ajaib St.Fransiskus.

Dalam hidup Fransiskus seringkali terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa di mana ia berbicara kepada binatang-binatang. Di antaranya, ketika St. Fransiskus menghardik serombongan burung yang berisik sehingga mengganggu upacara gereja! Yang mengherankan, burung-burung itu kemudian tinggal tenang sampai Fransiskus menyelesaikan khotbahnya.

Berkotbah pada burung-burung

Suatu hari Fransiskus dan pengikut-pengikutnya sedang dalam perjalanan ke Lembah Spoleto dekat kota Bevagna. Tiba-tiba Fransiskus melihat serombongan besar burung-burung dari berbagai jenis. Di antaranya ada merpati, gagak dan jenis-jenis yang lain. Terpesona dengan keindahan pemandangan itu, Fransiskus meninggalkan teman-temannya di pinggir jalan dan berlari mengejar rombongan burung yang ajaibnya tidak lagi beterbangan tapi dengan sabar menunggu kedatangan Fransiskus. Seperti biasa Fransiskus menyapa mereka, ia pikir burung-burung itu akan segera beterbangan di udara ketika ia menyapanya. Tetapi mereka semua tetap diam di tempatnya masing-masing.

Dipenuhi rasa kagum, Fransiskus bertanya apakah mereka mau tinggal sebentar bersamanya untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Katanya kepada mereka, “Saudara dan saudari burung, hendaklah kalian memuji Pencipta-mu dan mengasihi-Nya selalu. Ia memberimu bulu-bulu sebagai mantel, sayap untuk terbang dan memenuhi segala kebutuhanmu. Tuhan-lah yang menjadikan engkau mulia di antara segala makhluk, menjadikan udara yang halus bersih sebagai rumahmu. Tanpa menabur atau pun menuai, kalian memperoleh bimbingan dan perlindungan dari Tuhan.”

Burung-burung itu mengepak-ngepakan sayap mereka, menjulurkan leher mereka sambil memandang Fransiskus. Mereka bersukacita memuji Tuhan dengan cara yang demikian indah sesuai kodrat mereka. Kemudian Fransiskus berjalan di tengah-tengah burung-burung itu, berkeliling dan kembali, menyentuh kepala dan badan burung-burung itu dengan jubahnya. Kemudian ia memberkati mereka dan membuat tanda salib bagi mereka. Kemudian burung-burung itu beterbangan di udara dan Fransiskus dengan penuh sukacita berterima kasih kepada Tuhan, lalu melanjutkan perjalanannya.

Setelah kembali kepada teman-temannya, Fransiskus menggumam dengan keras mengapa selama ini ia tidak pernah berkhotbah kepada burung-burung. Maka, sejak saat itu, Fransiskus membiasakan diri untuk meminta kepada burung-burung, segala jenis binatang serta reptil untuk memuji dan mengasihi Pencipta-nya.

Suatu hari seorang rahib membawa seekor kelinci yang terjebak perangkap para pemburu. St. Fransiskus lalu menasehati kelinci agar lebih berhati-hati di waktu yang akan datang, kemudian dikeluarkannya kelinci dari dalam perangkap dan diletakkannya di atas tanah supaya ia pergi. Tetapi kelinci itu kembali dan melompat ke atas pangkuan Fransiskus, berharap agar ia boleh tinggal di dekatnya. Fransiskus membawa kelinci itu ke sebuah hutan dan melepaskannya kembali. Tetapi kelinci itu kembali lagi ke tempat di mana Fransiskus duduk dan melompat ke atas pangkuannya lagi! Akhirnya Fransiskus meminta salah seorang rahibnya untuk membawa kelinci masuk ke dalam hutan dan melepaskannya. Kali ini usahanya berhasil.

Hal-hal seperti ini terjadi berkali-kali dalam hidup Fransiskus – di mana ia melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk memuji kemuliaan Tuhan. Jika seekor makhluk yang begitu sederhana dapat begitu dilimpahi oleh keajaiban Tuhan, terlebih lagi manusia!

Fransiskus dan serigala Gubbio

Kisah mujizat St.Fransiskus yang paling terkenal adalah ketika menjinakkan serigala buas yang meneror rakyat kota Gubbio. Ketika Fransiskus tinggal di kota itu ia mendapati ada seekor serigala yang sangat ganas. Ia tidak saja memburu dan memangsa binatang, tetapi juga manusia. Rakyat kota itu mengangkat senjata untuk membinasakannya, tetapi mereka yang pergi menghadapi serigala itu banyak yang binasa dan terluka  oleh taring-taringnya yang tajam. Maka penduduk menjadi sangat takut dan tidak berani keluar dari tembok kota.

Frasnsiskus merasa iba kepada penduduk kota dan memutuskan untuk pergi menemui serigala. Penduduk mencegahnya dengan sangat, tetapi Fransiskus bersikeras bahwa Tuhan akan menjaganya. Seorang rahib yang pemberani dan beberapa petani menemani Fransiskus sampai ke gerbang luar kota. Tetapi segera saja petani-petani itu merasa gentar dan tidak berani melanjutkan perjalanan.

Fransiskus dan rekannya mulai berjalan. Tiba-tiba serigala, dengan rahangnya ternganga, muncul dari hutan dan datang dan hendak menyerang para biarawan itu. Fransiskus membuat Tanda Salib ke arah serigala. Dengan kuasa Tuhan, serigala itu segera memperlambat larinya dan mengatupkan rahangnya. Kemudian Fransiskus berteriak: “Datanglah kepadaku, Saudara Serigala. Dalam nama Yesus, aku memerintahkan kamu untuk tidak lagi menyakiti siapa pun.” Maka pada saat itu juga serigala menundukkan kepalanya dan datang berbaring di bawah kaki St. Fransiskus. Serigala itu menjadi jinak seperti seekor anak anjing.

St. Fransiskus menjelaskan kepada serigala bahwa serigala telah menakutkan penduduk kota, karena ia tidak saja memangsa binatang, tetapi juga manusia yang diciptakan seturut gambaran Allah. “Saudara Serigala,” kata Fransiskus, “aku ingin mengadakan perdamaian antara kamu dan penduduk Gubbio. Mereka tidak akan menyakiti kamu dan kamu juga tidak boleh lagi menyakiti mereka. Semua kejahatan di masa lampau harap dimaafkan.”  Serigala menyatakan persetujuannya dengan menggoyang-goyangkan badannya dan menggangguk-anggukkan kepalanya. Dan puncak dari peristiwa yang menakjubkan itu, Fransiskus meminta serigala untuk membuat janji. Sementara Fransiskus mengulurkan tangannya untuk menerima janji, serigala mengulurkan kaki depannya dan meletakkannya di atas tangan orang kudus itu. Kemudian, Fransiskus memerintahkan serigala untuk mengikutinya masuk ke dalam kota untuk mengadakan perjanjian damai dengan penduduk kota. Maka tanpa melawan sedikit pun serigala mengikuti St. Fransiskus.  

Ketika mereka tiba di alun-alun kota, semua orang datang untuk menyaksikan peristiwa yang ajaib itu. Dengan si serigala di sisinya, Fransiskus berkhotbah kepada penduduk kota mengenai cinta kasih Tuhan yang luar biasa serta ajaib, yang memanggil mereka semua untuk bertobat dari semua dosa-dosa mereka. Kemudian atas nama serigala, Fransiskus menawarkan perdamaian kepada penduduk kota. Penduduk berjanji dengan suara lantang bahwa mereka akan menyediakan makanan bagi serigala. Kemudian Fransiskus bertanya kepada serigala apakah ia mau hidup berdamai dengan syarat-syarat tersebut. Serigala menundukkan kepalanya dalam-dalam dan merenggangkan badannya untuk meyakinkan semua orang bahwa ia menerima janji itu. Kemudian sekali lagi serigala meletakkan tangannya di atas tangan Fransiskus sebagai tanda ikatan perjanjian.

Sejak saat itu penduduk kota menepati janji yang mereka buat. Serigala tinggal selama dua tahun lamanya di antara penduduk kota, pergi dari satu rumah ke rumah lain untuk meminta makanan. Serigala tidak menyakiti siapa pun dan tak seorang pun menyakitinya. Bahkan anjing-anjing pun tidak menyalak kepadanya. Ketika akhirnya serigala mati karena telah tua umurnya, sangat sedihlah penduduk kota Gubbio. Cara hidup serigala yang penuh damai menjadi peringatan bagi mereka akan pengaruh, kesabaran, keteladanan dan kekudusan St. Fransiskus yang menjadi simbol nyata kekuasaan dan pemeliharaan Tuhan Allah yang hidup.

Stigmata

Pada bulan September 1224 saat Fransiskus sedang dalam meditasi di Mount Alvernia di Apennines, ia menerima stigmata, yang kemudian secara periodik berdarah selama dua tahun sisa hidupnya. Mukjizat ini memiliki peringatan yang terpisah pada tanggal 17 September. Ia sangat bersyukur menerima anugerah Ilahi ini namun ia berusaha dengan seksama untuk menyembunyikannya dari penglihatan orang lain.

Orang Suci ini dijemput kembali ke surga pada tanggal 3 Oktober 1226, dalam usianya yang ke empat puluh lima tahun.  Para pengikutnya kemudian melanjutkan karya cinta kasihnya dengan semangat kerendahan hati dan meneruskan kerinduannya untuk memanggil semua orang menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Arti Nama

Fransiskus berasal dari nama Latin Franciscus yang berarti “Orang Perancis”. Nama ini diturunkan dari kata  “Francus”  (yang berarti : “Seorang Franc”, atau “Seorang bebas”). Akar kata ini berasal dari kata Perancis kuno “Franc” yang berarti “Bebas”.

Variasi Nama

Francis, Frances (English), François, Francisque (French), Frantziska, Frantzisko, Patxi (Basque), Franseza (Breton), Francesc, Francesca (Catalan), Frane, Franjo, Franka, Franko, Frano, Fran (Croatian), František, Františka (Czech), Frans (Danish), Franciscus, Frans (Dutch), Frans, Ransu (Finnish), Franz, Franziska, Fränze, Franzi, Ziska (German), Ferenc, Franciska, Fanni, Feri, Ferkó, Franci (Hungarian), Proinsias (Irish), Franca, Francesca, Francesco, Franco (Italian), Francisca, Franciscus (Late Roman), Frens, Frenske (Limburgish), Pranciškus (Lithuanian), Frans (Norwegian), Franciszek, Franciszka (Polish), Francisca, Francisco, Chica, Chico (Portuguese), Frang, Frangag (Scottish), Franjo (Serbian), Franc, Frančišek, Frančiška, Fran, Francka (Slovene), Francisca, Francisco, Curro, Fran, Paca, Paco, Pancho, Paquita, Paquito (Spanish), Frans (Swedish), Ffransis (Welsh)

Bentuk Pendek : Frank, Cissy, Fannie, Fanny, Fran, Frankie, Frannie, Franny, Sissie, Sissy (English)
Bentuk Feminim : Frances (English), Françoise (French)

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/oktober/fransiskus-asisi.html

No Comments

Leave a Comment