Jumat, 17 Oktober 2025 – Peringatan Wajib St. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

Rm. Agustinus Guntoro SCJ dari Komunitas Generalat SCJ Roma – Italia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Gal 2:19-20

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup dalam kepercayaan akan Putera Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

PENGANTAR:

Orang yang dibawa ke tempat hukuman biasanya amat ketakutan. Bagi Ignasius, uskup Antiokia, perjalanan itu masih diperpanjang. Hukuman mati dijatuhkan di Antiokia, tetapi harus dibawa ke Roma melalui daratan untuk menjalani hukuman itu di sana. Namun baginya perjalanan itu bukan perjalanan duka. Di tempat-tempat yang dilaluinya ia menyampaikan pesan-pesan kepada umat Kristen untuk menabahkan hati mereka. Bebarapa suratnya itu masih tersimpan baik. Tiada keluhan terbaca di situ. Hanyalah keprihatinan atas umat dan ucapan syukur atas iman yang dianutnya.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-Mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 4:1-8

“Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran.”

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 32:1b-2.5.11

Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.

  1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!

  2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

  3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak gembiralah, hai orang-orang jujur!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 33:22) Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 12:1-7

“Rambut kepalamu terhitung semuanya.”

Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para sabahat dimana pun Anda berada, saya, Agustinus Guntoro, SCJ dari Kota Roma, menyapa dan mengundang Anda untuk sejenak merenung bersama RESI (Renungan Singkat) Dehonian, hari ini, tanggal 17 Oktober 2025.

Di tengah keramaian yang membanjiri langkah Sang Guru, Yesus bersuara lirih namun tegas—memanggil murid-murid-Nya ke ruang batin yang lebih dalam. Ia menyingkap topeng kemunafikan, ibarat ragi yang diam-diam mengembang dalam adonan hidup. Yesus tak hanya berbicara tentang bahaya dari luar, tapi tentang kerapuhan hati manusia yang bisa tergelincir saat haus akan penerimaan dunia. Dalam semangat Dehonian, kita diajak untuk hidup dalam kejujuran batin di hadapan Allah yang menatap bukan hanya wajah, melainkan relung hati yang paling sunyi. Hati Kudus Yesus adalah cermin kejujuran kasih, tempat kita belajar untuk mencintai tanpa pura-pura.

Namun dalam ketegasan-Nya, Yesus tidak meninggalkan keteduhan. Ia mengundang kita menoleh pada burung pipit—makhluk kecil yang tak luput dari perhatian Bapa. Betapa lebih berharganya kita di mata-Nya! Tak sehelai rambut pun jatuh tanpa Ia tahu. Inilah wajah Allah yang dikasihi oleh Pater Dehon—Allah yang hadir dalam hal-hal kecil, yang menyapa dalam kelembutan, dan yang mencintai sampai ke inti keberadaan kita. Maka jangan takut. Mari mencintai dan melayani dengan hati yang bebas, karena kita berakar dalam kasih yang tak tergoyahkan.

Para sahabatku, semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita, agar hati kita menjadi tanah subur bagi kasih, rendah hati dalam pelayanan, dan setia dalam pengorbanan.
Terima kasih. Tuhan memberkati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang maharahim, Santo Ignasius telah menyamakan diri dengan gandum Kristus, yang digiling menjadi roti murni karena penderitaan dan kesaksiannya. Sebagaimana Engkau menyambut persembahannya, demikian pula sudilah menerima roti dan anggur persembahan kami ini. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI 

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pemberi hidup, semoga kami dikuatkan dengan santapan surgawi yang kami sambut pada hari Santo ignasius dilahirkan dalam kehidupan baru. Tolonglah kiranya kami menjadi orang Kristen, bukan saja karena sebutan, tetapi karena perbuatan. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Ignasius dari Anthiokia

St.Ignatius adalah salah satu dari para Bapa Apostolik (kelompok otoritatif terawal dari para Bapa Gereja). Dia mendasarkan otoritasnya pada statusnya sebagai seorang uskup Gereja, menjalani hidupnya dengan meneladani Kristus.  St. Ignatius adalah Uskup Antiokhia ketiga sesudah Santo Petrus dan St.Evodius (yang wafat sekitar tahun 67 Masehi). 

Sejarahwan Eusebius mencatat bahwa St.Ignatius menggantikan St. Evodius setelah Pertus sendiri yang menunjuk Ignatius untuk menjabat sebagai uskup Antiokhia. Sebutan lain untuk dirinya adalah Teoforus yang berarti “Pemanggul Tuhan” dan menurut tradisi St.Ignatius seperti juga Santo Polikarpus adalah murid-murid dari Rasul Yohanes.

Pada masa penganiayaan uskup Ignatius ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dalam masa pemerintahan Kaisar Trajan. Ia digiring dari Antiokhia ke gelanggang pertunjukan di pusat kota Roma. Dalam perjalanan menyongsong kemartirannya di Roma, Ignatius menulis serangkaian surat yang terlestarikan sebagai sebuah contoh teologi Kristen paling awal. Topik-topik penting yang diuraikan dalam surat-surat tersebut mencakup eklesiologi, sakramen-sakramen, dan peranan para uskup. Dengan demikian, ia menggunakan cara yang sama dengan St.Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita. Sepanjang perjalanan itu dia menulis enam pucuk surat kepada Gereja-Gereja di kawasan itu dan sepucuk surat  untuk St.Polikarpus, yang kelak juga menjadi seorang martir.

Surat-surat St. Ignatius memberikan keterangan mengenai penangkapannya oleh penguasa dan perjalanannya ke Roma :

“  …. dari Suriah bahkan sampai Roma aku berhadapan dengan binatang-binatang buas, di darat dan laut, di malam dan siang hari, terbelenggu di tengah-tengah sepuluh ekor macan tutul, dan bersama sekelompok serdadu, yang akan berkelakuan semakin buruk  bilamana diperlakukan dengan sopan..”. — Ignatius kepada jemaat di Roma.

Ketika Ignatius yang terkasih tiba di Roma, ia dojebloskan kedalam penjara bersama para umat Kristiani yang sudah ditahan sebelumnya. Akhirnya, tibalah hari dimana sang uskup dilemparkan ke arena pertunjukan. Dua ekor singa ganas menerkamnya. St. Ignatius wafat sekitar tahun 107. Ia mewariskan kepada kita kesaksian hidup Kristiani serta surat-suratnya yang indah..

Arti Nama

Ignatius berasal dari nama keluarga Romawi yang artinya tidak diketahui. Namun sering dihubungkan dengan kata Latin : IGNIS  yang berarti “api.

Variasi Nama

Egnatius (Ancient Roman), Iñaki (Basque), Ignasi (Catalan), Ignác (Czech), Ignaas (Dutch), Ignace (French), Ignatz (German), Ignác (Hungarian), Ignazio (Italian), Ignas (Lithuanian), Ignacy (Polish), Inácio (Portuguese), Ignac, Ignacij, Nace (Slovene), Ignacio, Nacho, Nacio (Spanish)

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/oktober/ignasius-dari-anthiokia.html 

2 Comments

  • Herlin Oktober 17, 2025 at 5:07 am

    St.Ignatius
    Doakanlah kmai

    Reply
  • Firmus dega Oktober 17, 2025 at 7:53 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment