Kamis, 23 Oktober 2025 – Hari Biasa Pekan XXIX

Rm. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ dari Komunitas SCJ PParoki Kota Batak – Riau- Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 12:49

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala.

PENGANTAR:

Agama tanpa tantangan, tentangan, dan kesulitan, bukanlah agama Yesus Kristus. Ketenangan dan kepuasan berarti padamnya semangat juang kita. Yesus mengalami ditentang sampai saat terakhir, para murid bahkan meninggalkan Dia. Namun, Ia tetap patuh setia kepada Bapa-Nya sampai akhir.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 6:19-23

“Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah.”

Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:1-2.3.4.6

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.

  2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S :(Flp 3:8-9) Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 12:49-53

“Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.”

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara sekalian yang direngkuh oleh Hati Yesus, kembali bersama saya Pastor Gregorius Virdi Mubin SCJ, dari komunitas SCJ Paroki Kota Batak – Riau. Mari sejenak kita merenungkan bacaan Injil hari ini, hari Kamis Biasa XXIX. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pernahkah Anda melihat bagaimana seorang pandai besi bekerja? Ia memanaskan besi hingga merah membara, lalu memukulnya berulang kali. Besi itu tidak dihancurkan, tetapi dibentuk. Api bukan untuk membakar habis, melainkan untuk memurnikan dan mengubah. Tanpa api, besi tetap keras dan tak berguna. Tapi dengan api, ia bisa menjadi pedang, alat, bahkan karya seni.

Yesus hari ini berkata, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!” Ini bukan ancaman, melainkan kerinduan. Ia rindu dunia ini terbakar oleh api kasih, api kebenaran, api keberanian untuk memilih Allah meski harus berhadapan dengan pertentangan. Namun, api itu tidak selalu mendatangkan rasa damai yang nyaman. Ia datang dengan pertentangan. “Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan!” Kata-kata Yesus ini mengejutkan, bahkan mengganggu. Bukankah kita menyebut-Nya Raja Damai?

Damai yang dibawa Yesus bukanlah damai palsu yang lahir dari kompromi. Bukan damai yang membiarkan dosa tetap berakar demi menjaga suasana. Damai Kristus adalah damai yang lahir dari keberanian memilih kebenaran, meski harus berhadapan dengan konflik – bahkan dalam keluarga sendiri.

Yesus tahu bahwa ketika seseorang sungguh memilih untuk hidup dalam terang, akan ada yang merasa terganggu. Ketika seorang anak muda memilih hidup bakti, mungkin keluarganya tidak setuju. Ketika seorang ayah menolak korupsi, mungkin rekan kerjanya menjauh. Ketika seorang ibu memilih mengampuni, mungkin teman-temannya mencibir. Api Kristus memang membakar, tetapi tidak menghanguskan. Ia membentuk.

Rasul Paulus dalam bacaan pertama menegaskan hal ini: “Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Allah.” Hidup dalam Kristus bukanlah hidup yang nyaman, tetapi hidup yang berbuah. Seperti pohon dalam Mazmur hari ini, yang ditanam di tepi aliran air, menghasilkan buah pada musimnya. Tapi pohon itu harus berakar dalam hukum Tuhan, bukan dalam nasihat orang fasik.

Saudara-saudari terkasih, pertanyaannya hari ini bukanlah: “Apakah saya ingin damai?” tetapi: “Apakah saya siap memilih damai yang sejati, meski harus melalui pertentangan?” Apakah saya siap membiarkan api Kristus membakar kedangkalan saya, membentuk saya, dan mengubah saya?

Yesus tidak mencari pengikut yang nyaman. Ia mencari murid yang terbakar. Terbakar oleh cinta, oleh keberanian, oleh komitmen. Maka hari ini, mari kita izinkan api itu menyala dalam hati kita. Bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk membentuk. Bukan untuk memecah, tetapi untuk memurnikan. Dan jika dalam perjalanan kita mengalami pertentangan, bahkan dari orang terdekat, jangan takut. Itu bukan tanda kegagalan, tetapi tanda bahwa kita sedang dibentuk. Seperti besi dalam tangan pandai besi, kita sedang ditempa menjadi alat kasih Allah. Amin.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Tuhan memberkati!DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:  Allah Bapa kami, sumber pembaruan, jadikanlah kami kiranya manusia baru berkat roti dan anggur ini, berkat Yesus Tuhan kami, cahaya hidup kami, yang ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 1:1.2

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungkannya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami maha pengasih, jadikanlah kiranya umat rukun bersatu padu berkat Roh Kudus. Sembuhkanlah dunia dengan cinta kasih yang membawakan kekuatan baru. Demi Kristus. Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Firmus dega Oktober 23, 2025 at 8:35 am

    Pastor terimasih atas renungannya

    Reply
    • Hendrik Oktober 23, 2025 at 8:39 am

      Luar biasa renungannya Romo ,ijin copas Berkah Dalem 🙏

      Reply
  • Herlin Oktober 23, 2025 at 9:12 am

    Amin

    Reply

Leave a Comment