Rm Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Wisconsin – USA
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Maz. 105:3-4
Bersukacitalah, hai orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
PENGANTAR:
Kristus adalah sumber kekuatan dalam memberitakan Injil la memperhatikan doa orang yang dengan sebulat hati berbakti kepada Allah, dalam perasaan ketidakpantasan dengan hanya mengandalkan belas kasih Allah sendiri. Kadang-kadang kita tergoda untuk memperlihatkan jasa jasa kita di hadapan Allah. Dalam doa yang muncul justru hal-hal yang baik yang telah diperjuangkan. Namun, bukan itu yang berkenan. Kalau kita bisa berbuat baik karena Tuhan lebih dulu telah berbuat baik kepada kita. Tak ada lain yang bisa dibuat kecuali hanya bersyukur atas kebaikan Allah itu.
TOBAT (lih. Cara 3 TPE 2020)
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus untuk menyembuhkan orang yang remuk redam hatinya. Tuhan, kasihanilah kami. U : Tuhan, kasihanilah kami. I : Engkau datang untuk memanggil orang yang berdosa.. Kristus, kasihanilah kami. U : Kristus, kasihanilah kami. I : Engkau duduk di sebelah kanan Bapa sebagai Pengantara kami. Tuhan, kasihanilah kami. U : Tuhan, kasihanilah kami.
MADAH KEMULIAAN
DOA KOLEKTA:
Marilah kita berdoa, (hening sejenak): Ya Allah, Engkau senantiasa mendengarkan orang yang berseru kepada-Mu dengan penuh iman dan kerendah an hati Jauhkanlah kami dari sikap sombong yang justru membuat kami tidak terbuka akan rahmat-Mu, tetapi ajarilah kami kerendahan hati untuk mengakui kelemah an kami dan mengandalkan diri pada-Mu. Dengan peng antaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 35:12-14.16-18
“Doa orang miskin menembusi awan.”
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3.17-18.19.23.
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
“Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran.”
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya. S : (2Kor 5:19) Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:9-14
“Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak.”
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Demikianlah Sabda Tuhan U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm Vincen Suparman SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Renungan atas Injil Lukas 18:9-14, perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Thema-thema yang ditampilkan oleh Lukas ialah kerendah-hatian, pembenaran diri, dan doa yang tulus. Intinya ialah bahwa Allah menerima orang yang rendah hati yang mengakui dosa mereka dan mencari belas kasihan. Namun, Allah menolak orang sombong yang meninggikan diri dan memandang rendah orang lain.
Renungan ini dapat menjadi evaluasi dan koreksi atas sikap rohani kita. Kecenderungan kita menilai diri sendiri lebih baik daripada orang lain adalah suatu kelemahan yang harus kita olah. Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan tidak membenarkan kita di hadapan Allah. Perbuatan baik apapun bentuknya tidak harus dipamerkan kepada orang lain. Orang Farisi sangat rajin berdoa dan membaca Taurat hari lepas hari. Itu sangat positif dan pantas kita contoh. Kebiasaan negatif yang tidak perlu kita contoh ialah menyombongkan diri, berdoa tentang kebenarannya sendiri dan membanggakan perbuatan baiknya.
Sebaliknya, pemungut cukai menggambarkan orang-orang yang rendah hati, ia berdiri jauh, mengexpresikan penyesalannya, serta mohon belas kasih Allah. Ia menyadari dirinya sebagai orang berdosa dan merasa tak layak berdiri diharapan Allah. Ia tidak menyombongkan diri sedikitpun. Perilaku demikian memberikan inspirasi kepada kita bagaimana kita mesti berperilaku tatkala kita berdoa di rumah, di kring, atau di gereja.
Perumpamaan ini mengajarkan bahwa doa yang sejati bukanlah tentang suatu prestasi atau daftar pencapaikan melainkan tetap sikap bergantung kepada Allah. Orang Farisi berdoa secara monolog. Isi dari doanya hanya tentang diri sendiri. Sementara itu, pemungut cukai menyampaikan secara tulus permohonannya kepada Allah.
Beranjak dari perumpamaan ini kita boleh bertanya kepada diri anda sendiri. Bagaimana kualitas doa Anda sendiri. Apakah ketika Anda berdoa, ada kecenderungan dalam diri Anda untuk memegahkan diri atau memumpuk sikap rendah hati? Perumpamaan ini mengingatkan kita untuk meningkatkan kualitas hidup doa dan perbuatan kita. Apapun perbuatan baik yang kita lakukan tak ada maknanya jika diexpose agar dilihat orang lain. Perbuatan baik apapun bentuknya adalah buah dari rahmat Tuhan. Maka dari itu, kita harus tetap bersikap rendah hati. Kita ini hanyalah hamba Tuhan, hamba yang tidak layak. Namun, hamba yang tidak layak itu dipakai oleh Allah untuk menjadi saluran kasih-Nya. Perbuatan baik tidak menghasilkan keselamatan, tetapi merupakan respons atas belas kasih Allah yang telah kita terima. Marilah kita akhiri renungan ini dengan merenungkan frase ini: “barang siyapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barang siyapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Amen.
SYAHADAT
DOA UMAT:
I : Marilah berdoa kepada Bapa kita di surga, yang mendengarkan seruan orang-orang yang hina dina. Marilah berseru kepada-Nya.
U : Dengarkanlah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi Gereja, umat yang diselamatkan oleh kasih Allah: Ya Bapa, semoga Gereja tidak menolak atau menjauhkan diri dari siapa pun juga karena sikap kami yang sombong. Marilah berdoa
U : Dengarkanlah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi pemimpin bangsa-bangsa dan para pegawai pemerintah: Ya Bapa, semoga mereka meneladan Allah sendiri dengan memberi perhatian khusus kepada orang-orang miskin dan yang terpinggirkan. Marilah berdoa
U : Dengarkanlah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang berkecukupan dalam hal harta benda atau dalam hal bakat-bakat yang dianugerahkan Tuhan. Ya Bapa, semoga mereka tidak meremehkan sesama yang kurang beruntung, tetapi memakai kekayaan serta bakat-bakat mereka, demi perkembangan serta pembangunan bangsa dan negara kami. Marilah berdoa…
U : Dengarkanlah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi kita masing-masing yang hadir di sini: Ya Bapa, semoga kami semua menyadari bahwa sebenarnya kami amat miskin di hadapan Bapa dan di hadapan saudara-saudari kami, semoga hati kami terbuka untuk memperbarui diri dengan bertobat terus-menerus. Marilah berdoa…
U : Dengarkanlah umat-Mu, ya Tuhan.
I : Tuhan, Allah kami, kami mengakui bahwa kata-kata indah tidak berarti jika tidak muncul dari hati yang bersahaja dan jujur. Bantulah kami agar perbuatan kami sama dengan kata-kata kami, dan hidup kami sama dengan doa kami. Kami percaya doa-doa Kaudengarkan karena Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. U : Amin.
LITURGI EKARISTI
DOA ATAS PERSEMBAHAN
Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan semoga Engkau berkenan menunjukkan belas kasih-Mu kepada kami yang berdosa ini. Perkenankanlah kami mengalami buah karya penebusan Putra-Mu yang kami kenangkan ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. U: Amin.
PREFASI:
ANTIFON KOMUNI – Bdk. Mzm. 20:6
Kami akan bersorak-sorai karena karya keselamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.
Atau Bdk. Ef. 5:2
Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.
DOA SESUDAH KOMUNI:
I : Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas kehadiran Putra-Mu yang menyediakan mahkota keselamatan bagi kami. Semoga kami bertekun untuk saling bekerja sama mewujudkan karya keselamatan-Mu terutama bagi sesama kami yang lemah, miskin, dan menderita. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa, sepanjang segala masa. U : Amin.
No Comments