Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — bdk. Mzm. 139:5-6
Aku telah bangkit dan tetap bersama Engkau, Alleluya. Tangan kanan-Mu Engkau tumpangkan atas diriku, Alleluya. Kebijaksanaan-Mu sangat menakjubkan, Alleluya.
ATAU – Luk. 24:34; bdk. Kis. 1:6
Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya. Bagi-Nya kemuliaan dan Kerajaan sepanjang segala abad, Alleluya.
PENGANTAR:
SELAMAT PASKAH. Tuhan sudah bangkit. Mari kita rayakan dengan meriah. Tuhan telah mengalahkan maut. Mari kita rayakan dengan gembira. Bukan hanya sekadar mengenangkan, namun kita sungguh ikut bangkit bersama dengan Yesus karena la menjadi yang sulung dari kebangkitan. Baptis yang telah kita terima menjadikan kita ambil bagian dalam kebangkitan Kristus ini. Kehadiran anak, ibu, dan bapak sebagai satu keluarga adalah bentuk konkret Gereja yang disemangati oleh kebangkitan Yesus. Gereja Kristus telah ditampakkan oleh kebersamaan kita yang pagi ini mengalami kebangkitan Kristus. Kita mau memberi kesaksian atas pengalaman kebangkitan ini dengan penuh hormat dan syukur. Alleluya – Pujilah Tuhan.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa (hening sejenak) : Ya Allah, pada hari ini dengan pengantaraan Putra Tunggal Mu Engkau telah menaklukkan kematian dan membuka bagi kami pintu keabadian. Semoga kami yang merayakan pesta kebangkitan Tuhan dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang kehidupan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.
ATAU:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah mengagung kan hari ini dengan membangkitkan Putra-Mu dari alam maut yang membuka harapan hidup kekal bagi kami. Kami mohon teguhkanlah iman dan harapan kami akan hidup baru yang Kauanugerahkan berkat kebangkitan Putra Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, seoanjnag segala kuasa. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 10:34a.37-43
“Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati.”
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, “Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 118:1-2.16ab-17.22-23
Ref.Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya.”
Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose 3:1-4
“Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada.”
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
ATAU:
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 5:6b-8
“Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru.“
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
SEKUENSIA (wajib dinyanyikan pada Hari Minggu Paskah I, sebelum Bait Pengantar Injil)
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah. Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa. Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang: Sang Hidup yang mati, bangkit jaya. Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan! Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit: Saksi malaikat, kain peluh dan kafan. Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea. Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.
Mors et vita duello conflixere mirando: dux vitae mortuus, regnat vivus.
Dic nobis Maria, quid vidisti in via? Sepulcrum Christi viventis, et gloriam vidi resurgentis: Angelicos testes, sudarium, et vestes. Surrexit Christus spes mea: praecedet suos in Galilaeam.
Scimus Christum surrexisse a mortuis vere: tu nobis, victor Rex, miserere. Amen. Alleluia.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya S : (1Kor 5:7b-8a) Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 20:1-9
“Yesus harus bangkit dari antara orang mati.”
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, “Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati. Demikianlah Sabda Tuhan U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ
Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie…Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…
Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Minggu, 31 Maret 2024.
Sahabat Resi yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang. Selamat Paskah. Semoga semangat Paskah mengisi seluruh diri kita. Kita semua dibangkitkan bersama Kristus dalam setiap segi kehidupan kita. Amin
Sahabat Resi yang terkasih, barangkali kita mengganggap kebangkitan Yesus adalah peristiwa pribadi Yesus saja, yang sesudah menanggung banyak penderitaan dan wafat, boleh hidup lagi. Dia diberi ganjaran hidup kekal. Apalagi setelah merayakan Vigili Paskah tadi malam yang temanya seperti “gado-gado” atau campur aduk: ada peristiwa Cahaya, bacaan yang begitu banyak, babtisan, pembaruan janji babtis dan sebagainya.
Dalam Perjanjian Baru, dikatakan bahwa Yesus bangkit dari alam maut. Ini berarti: Pertama, Yesus hidup lagi, sudah tidak mati lagi; Kedua, hidup-Nya tidak lagi seperti dulu, tetapi sekarang hidup mulia, bahagia, agung dan surgawi. Barangkali Anda masih bertanya: “Bukankah kita sendiri akan bangkit seperti itu?”. Ketiga, kekhasan kebangkitan Yesus adalah bahwa Yesus menjadi Tuhan dan Kristus (Kis 2:36). Artinya, kebangkitan Yesus bukan hanya menjadi peristiwa pribadi Dia saja, melainkan sebagai tindakan karya penyelamatan Allah bagi kita semua. Maka, pada hari Minggu Paskah tahun 30 itu, Allah di dalam Yesus mulai mengampuni dosa, mengutus Roh Kudus, membarui manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah. Dia menjadi satu-satu Pengantara dan Penyelamat. Maka, kita tidak hanya merayakan tindakan Bapa terhadap pribadi Yesus, tetapi merayakan tahap karya penyelamatan Allah yang definitif dan terakhir, yang mulai dijalankan Allah melalui dan di dalam diri Yesus dengan membangkitkan-Nya dari alam maut.
Dengan demikian, jelaslah mengapa liturgi menempatkan tindakan puncak penyelamatan itu dalam rangka seluruh karya penyelamatan Allah sejak dulu. Momen vigili Paskah adalah saat paling tepat untuk baptis, karena baptisan adalah sakramen dasar di mana Allah atau Yesus menyelamatkan kita. Dalam Yesus, kita dipersatukan dengan Bapa-Putra-Roh Kudus. Dalam baptisan, kita meninggalkan hidup lama dan menerima hidup baru, sebagaimana Yesus melepaskan hidup-Nya yang lama dalam wafat-Nya dan menerima hidup baru dalam kebangkitan-Nya.
Dalam Bacaan Injil hari ini kita mengenang kisah penting dalam kehidupan Yesus Kristus. Pagi yang cerah menyaksikan tindakan ajaib Tuhan. Perempuan-perempuan yang setia pergi ke kuburan Yesus. Mereka membawa bau harum sebagai penghormatan kepadaNya.
Namun, apa yang mereka temukan membuat mereka terkejut. Batu yang menutup pintu kuburan telah digeser. Kuburan itu kosong, tubuh Yesus telah lenyap. Mereka bingung dan sedih. Tetapi dalam kebingungan itu, mereka menemukan sebuah pesan yang penting. Petrus dan murid yang lain datang melihat dan percaya. Mereka menyadari bahwa kematian tidak bisa mengalahkan Yesus. Kebenaran pun terungkap: Yesus telah bangkit. Namun, keraguan masih menyelimuti pikiran mereka. Apa yang sebenarnya telah terjadi?
Ketika semua sudah pulang, Maria Magdalena tetap di sana. Dia menangis, hatinya penuh dengan kesedihan. Namun, kegelapan tidak berlangsung lama. Yesus hadir di depannya, hidup! Dia menghilangkan segala keraguan dan kegelapan dalam hati Maria.
Kisah hari ini mengajarkan kita sebuah pelajaran penting. Bahwa dalam kegelapan dan kesedihan, Yesus hadir. Dia adalah cahaya yang menyinari jalan kita. Kematian telah dikalahkan, hidup dan harapan baru telah kita dapatkan melalui kebangkitanNya. Marilah kita hidup dalam kepercayaan dan sukacita akan kasih dan kuasa Yesus Kristus yang bangkit!
Tuhan memberkati segala usaha, pekerjaan dan niat-niat baik kita hari. Selamat Paskah.
DOA UMAT:
I : Kristus, Sang Mesias sumber kehidupan, telah dibangkitkan oleh Allah. Kristus juga akan membangkitkan kita dengan kasih karunia-Nya. Maka, marilah kita berdoa
L : Ya Kristus, Engkaulah awal dan akhir. Engkau telah wafat namun hidup kembali. Semoga kami semua yang telah di baptis selalu berjuang melawan kejahatan dan tetap setia sampai mati mengamalkan semangat pengorbanan-Mu di tengah masyarakat. Kami mohon
U : Kristus, sumber kehidupan, selamatkanlah kami.
L : Ya Kristus, Engkaulah cahaya dan keselamatan segala bangsa. Terangilah kiranya para pemimpin bangsa-bangsa agar selalu menggalang persatuan dan kerukunan di antara para bangsa demi perdamaian dan kesejahteraan umat manusia, Kami mohon …
U : Kristus, sumber kehidupan, selamatkanlah kami.
L : Ya Kristus, Engkaulah kebangkitan dan kehidupan. Tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada mereka yang sakit, yang menderita dan yang menghadapi ajal, agar mereka semua dikuatkan dan diteguhkan berkat kebangkitan-Mu. Kami mohon…
U : Kristus, sumber kehidupan, selamatkanlah kami.
L : Ya Kristus, Engkaulah batu yang dibuang oleh para tukang, tetapi terpilih menjadi batu sendi. Gunakanlah kami sebagai batu-batu hidup dalam membangun masyarakat yang rukun dan adil makmur merata. Kami mohon …
U : Kristus, sumber kehidupan, selamatkanlah kami.
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dan tetap tinggal bersama dengan kami. Tuntunlah kami kepada Bapa dalam iman, harapan, dan kegembiraan. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.
LITURGI EKARISTI:
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Allah, terimalah kurban yang kami persembahkan ke pada-Mu di tengah sukacita Paskah. Dengan kurban ini Gereja-Mu Engkau perbarui dan Engkau pelihara secara mengagumkan Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami U: Amin
ATAU:
Ya Allah, berkatilah kami dan terimalah persembahan yang kami unjukkan kepada-Mu ini. Kami mohon persatukanlah persembahan kami ini dengan persembahan Anak Domba Paskah, yang kini telah bangkit dengan jaya. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. U : Amin
ANTIFON KOMUNI — 1Kor. 5:7-8
Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah dikurbankan, Alle luya, maka marilah kita berpesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran, Alleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Ya Allah, lindungilah Gereja-Mu dengan kasih-Mu yang abadi agar setelah Engkau barui dengan perayaan misteri Paskah, umat-Mu sampai pada kemuliaan kebangkitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin
ATAU:
Marilah kita berdoa. Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah menganu gerahkan hidup baru kepada kami melalui kebangkitan Putra-Mu yang kami rayakan ini. Semoga berkat kuasa kebangkitan-Nya, kami diantar sampai pada kehidupan yang abadi. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. U Amin
No Comments