Selasa, 18 Juni 2024 – Hari Biasa Pekan XI

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 51:5-6a

Aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkaulah aku berdosa.

PENGANTAR:

Hina dan nista tindakan Raja Ahab. Dengan siasat licik ia menyingkirkan orang kecil, agar dapat menyita kebun anggurnya. Namun, Tuhan menaruh belas kasih kepadanya, ketika ia menunjukkan penyesalan dan pertobatan. Hujan diturunkan Tuhan, baik bagi orang benar maupun orang tidak benar. Demikianlah tambahan Injil pada Kitab Raja-raja.

DOA PEMBUKA: 

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, Engkau memancarkan sinar matahari kepada siapa pun, baik orang baik-baik maupun orang jahat. Kami mohon, semoga kami menaruh cinta kasih kepada musuh, serta mendoakan mereka yang membenci kami Demi Yesus Kristus Putra-mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 21:17-29

“Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa.”

Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe, “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, Raja Israel di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah sabda Tuhan: Engkau telah membunuh dan merampas!’ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku akan mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yeroboam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa. Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara’. Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang Tisbe itu, “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.11.16

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

  2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.

  3. Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 13:34) Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:43-48

“Kasihilah musuh-musuhmu.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Selasa, Hari Biasa Pekan XI, 18 Juni 2024.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, Dalam Injil hari ini, Yesus menyampaikan sebuah pesan yang sangat menantang dan mendalam: “Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.” Pada pandangan pertama, ajakan untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga tampak mustahil. Bagaimana mungkin kita, manusia yang penuh dengan kelemahan dan dosa, bisa mencapai kesempurnaan ilahi? Namun, marilah kita merenungkan makna dan implikasi dari kata-kata Yesus ini dalam konteks kehidupan kita sehari-hari.

Yesus membuka pengajaran ini dengan menyinggung hukum kasih dalam Perjanjian Lama, yang mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.” Namun, Yesus menambahkan suatu dimensi yang revolusioner: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Seruan ini mengajak kita untuk melampaui batas-batas kasih yang biasa kita kenal, menuju kasih yang lebih tinggi, yaitu kasih agape.

Kasih agape adalah kasih yang tanpa syarat, yang tidak bergantung pada tindakan atau sikap orang lain terhadap kita. Kasih ini adalah kasih yang penuh belas kasih dan kemurahan hati, yang mencerminkan kasih Allah kepada seluruh ciptaan-Nya. Allah menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik, menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Dengan demikian, kasih Allah tidak memilih-milih dan tidak terbatas pada kelompok tertentu saja.

Ketika Yesus meminta kita untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita, Dia tidak bermaksud agar kita merasakan kasih sayang yang sama seperti yang kita rasakan terhadap keluarga atau teman-teman dekat kita. Sebaliknya, Dia meminta kita untuk menunjukkan kebaikan dan menginginkan kesejahteraan mereka, bahkan ketika mereka menyakiti kita. Mengasihi musuh berarti menahan diri dari balas dendam dan kebencian, serta berusaha memahami dan memaafkan mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menghadapi situasi di mana kita merasa disakiti atau dikhianati oleh orang lain. Reaksi alami kita mungkin adalah marah, dendam, atau bahkan membalas perbuatan buruk mereka. Namun, Yesus mengajarkan kita untuk merespon dengan cara yang berbeda. Dia mengajak kita untuk merenungkan apa yang mungkin menjadi alasan di balik perilaku negatif orang lain, dan berusaha untuk melihat mereka dengan mata kasih dan belas kasihan.

Sebagai contoh, ketika seseorang marah atau membenci kita tanpa alasan yang jelas, daripada membalas dengan kebencian yang sama, kita bisa bertanya pada diri sendiri, “Apa yang salah dengan orang ini? Apa yang menyebabkan mereka berperilaku seperti itu? Bagaimana saya bisa membantu mereka mengatasi rasa sakit atau ketidakamanan yang mungkin mereka alami?” Dengan mengadopsi pendekatan ini, kita tidak hanya menghindari konflik yang lebih besar, tetapi juga membuka jalan bagi penyembuhan dan rekonsiliasi.

Mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita juga berarti mendoakan kesejahteraan dan kedamaian mereka. Ketika kita mendoakan mereka, kita menyerahkan mereka kepada kasih dan rahmat Allah. Doa kita mungkin tidak langsung mengubah sikap mereka terhadap kita, tetapi itu pasti mengubah hati kita, membuat kita lebih mampu merespons dengan kasih dan kesabaran.

Selain itu, Yesus memberi kita motif lain untuk mengasihi dengan cara ini: kita dipanggil untuk meniru Allah sendiri. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang tanpa pandang bulu, baik yang berbuat baik maupun yang berbuat jahat. Dengan demikian, kita dipanggil untuk mencerminkan kasih Allah dalam setiap tindakan kita. Ketika kita berhasil mengasihi seperti Allah mengasihi, kita menjadi saksi nyata kehadiran-Nya di dunia ini.

Menjadi sempurna seperti Bapa di surga bukanlah tentang tidak pernah berbuat kesalahan atau dosa. Melainkan, ini adalah panggilan untuk terus berusaha menghidupi kasih yang sempurna dalam setiap aspek kehidupan kita. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk bertumbuh dalam kasih, pengampunan, dan belas kasihan. Dalam upaya kita untuk mengasihi dengan kasih agape, kita mendekati kesempurnaan yang Yesus ajarkan.

Mari kita merenungkan kembali sikap kita terhadap orang lain, terutama mereka yang mungkin sulit kita kasihi. Marilah kita berkomitmen untuk menjalani hidup dengan kasih yang lebih mendalam dan lebih luas, meneladani kasih Allah yang tanpa syarat dan sempurna.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita semua. amin.

Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, limpahilah kami semangat Putra-Mu yang telah mengampuni orang-orang berdosa dan mendoakan mereka yang menganiaya Dia sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Matius 5:48

Kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga..

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas dan cinta kasih, semoga kami memiliki belas kasih, kepada siapapun, sebagaimana Engkau mengasihani kami. Semoga Kauampuni dosa Kami. Sehingga dapat semakin mengagumi keagungan-Mu. Demi ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Juni 18, 2024 at 9:17 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment