Rabu, 25 September 2024 – Hari Biasa Pekan XXV

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Amsal 30:5

Semua sabda Tuhan adalah murni. Tuhan itu perisai bagi orang yang berlindung pada-Nya.

PENGANTAR:

Dua hal yang diminta penulis adalah menghindari ketidakjujuran dan dusta. Kekurangan dan kelebihan menyelewengkan perhatian kita, dan kita menjadi tidak jujur dan berdusta. Itulah yang menjauhkan kita dari sesama dan membuat kita menutup diri. Yesus minta agar kita jangan melekat pada apa pun kecuali pribadi-Nya. Maka kita lalu menjadi saksi kebangkitan-Nya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, sabda-Mu kuasa mendatangkan kedamaian dan kerukunan kepada para bangsa. Semoga kami percaya kepada Dia, yang memperdengarkan sabda-Mu di telinga kami, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Amsal 30:5-9

Janganlah aku Kauberi kemiskinan atau kekayaan, melainkan hanyalah kebutuhan hidupku secukupnya.”

Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur  119:29.72.89.101.104.163

Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah pelita bagi langkahku.

  1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

  2. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.

  3. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

  4. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

  5. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi hukum-Mu kucintai.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

BACAAN PERTAMA: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 9:1-6

“Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit.”

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

 “Dipilih dan Diutus, Harus Fokus Pada Tujuan”.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Rabu dalam pekan biasa XXV, tanggal 25 September 2024, Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Setiap saya mau pergi, ibu saya selalu memberkati dahi saya. Setiap usai perayaan misa kudus, kita diperintah “ite missa est” “pergilah perutusan diberikan” atau “pergilah kamu diutus”. Tujuan utama kalimat ini adalah perutusan. Fokus dan tujuannya adalah perutusan. Maka seorang yang terpilih sebagai utusan, dia harus fokus pada tujuan perutusan. Ini poin pertama yang mau kita renungkan. Jika seseorang tak pernah tahu akan pergi ke mana, ia pasti akan tersesat di jalan. Tujuan begitu penting dalam sebuah perjalanan, apalagi dalam perjalanan hidup. Fokus pada tujuan membuat kita menjadi tak salah arah.

Tujuan Yesus datang ke dunia untuk memberitakan Kerajaan Allah. Tujuan ini jelas sehingga Ia mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Allah (ay. 2). Untuk itu, Yesus memperlengkapi para murid dengan tenaga dan kuasa. Mereka bisa menggunakan perlengkapan itu untuk mengusir setan dan menyembuhkan banyak penyakit (ay. 1).  Yesus mengingatkan mereka untuk tidak salah fokus. Apa yang Tuhan berikan kepada mereka, yakni tenaga dan kuasa dari Allah, sudah lebih dari cukup. Mereka diminta agar tidak lagi memusingkan mengenai bekal makanan, uang, pakaian, atau bahkan respons orang (ay. 3-5). Semuanya ini memang dibutuhkan, namun bukan menjadi fokus utama. Para murid pun pergi melaksanakan perintah itu (ay. 6).

Tuhan menciptakan kita untuk sebuah tujuan khusus. Hanya Dia yang mengetahuinya dengan pasti. Tugas kita adalah peka mendengarkan suara-Nya agar mengetahui tujuan hidup kita. Sesudah menemukannya, kita harus fokus pada tujuan itu. Hal-hal duniawi, seperti makanan, uang, dan pakaian, tak boleh lagi memudarkan orientasi kita. Itu semua memang penting, tetapi bukan fokus kita. Kita juga harus mewanti-wanti agar tidak terlena karena respons baik orang, karena terkadang sanjungan bisa mengalihkan orientasi kita. Fokus kita adalah Injil Kerajaan Allah, tidak yang lain! Kita harus mengabdi secara total pada tujuan Tuhan menciptakan kita. Lewat berbagai profesi, kita harus tetap fokus pada tujuan Injil Kerajaan Allah. Tugas ini bisa dilakukan dengan ragam cara, baik lewat perbuatan, perkataan, dan hidup kita. Tujuan hidup di dalam Tuhan akan memantapkan langkah hidup kita di dunia.

Poin kedua yang mau kita renungkan adalah bahwa seorang utusan harus siap melayani. Laksana seorang prajurit yang hendak masuk ke medan perang, seorang pelayan Injil Kerajaan Allah memerlukan persiapan bukan hanya pengetahuan tentang medan dan strategi pelayanan, tetapi juga persiapan secara fisik, mental dan spiritual. Untuk itu, ketika Yesus mengutus kedua belas murid-Nya, Yesus memberikan wejangan pendalaman iman berupa pembekalan agar murid-murid-Nya siap menanggung semua risiko pelayanan yang mungkin akan mereka hadapi.

Beberapa persiapan penting yang perlu dimiliki oleh seorang pelayan, termuat dalam perikop ini. Pertama, menerima kuasa Allah (ay. 1-2,6). Dalam pelayanan memberitakan Injil sebelumnya dikisahkan bahwa Yesus melakukan banyak mukjizat. Banyak orang diselamatkan melalui pembebasan dari kuasa setan, kesembuhan dari penyakit dan peristiwa-peristiwa yang membutuhkan kuasa Allah. Untuk tujuan itulah maka Yesus memberikan kuasa-Nya kepada murid-murid-Nya. Kedua, memprioritaskan pemberitaan Injil di atas pemenuhan kebutuhan pribadi (ay. 3-6). Yesus melarang murid-murid-Nya membebani diri dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan, yang seolah-olah menjadi prioritas utama dalam melayani. Seorang pelayan harus terfokus pada tujuan pengutusan yaitu memberitakan Injil Kerajaan Allah ke segala tempat.

Menjadi orang beriman juga bukan semata pilihan, melainkan panggilan dan perutusan. Maka mari kita bersyukur, bangga, dan menyadari bahwa kita sudah dipilih sekaligus diutus. Maka mari kita lepaskan semua yang merepotkan dan menjauhkan kita dari tujuan utama perutusan. Mari kita perlengkapi diri dengan memohon Rahmat Pertobatan, supaya kita selalu ada dalam sukacita, peneguhan dan kendali Rahmat Tuhan meskipun hidup kita sering ada dalam ketidakpastian. Ingatlah bahwa tujuan akhirnya adalah Kerajaan Tuhan, maka kita mohon dikuatkan dengan segala kesiapsediaan, seperti seorang peziarah yang bisa mengalami peristiwa apa saja di sepanjang perjalanan. Yang utama memegang visi dan misi keselamatan yang Tuhan tawarkan dan janjikan.

Tuhan memberkati perjuangan hidup Anda, dalam nama Bapa dan Outra dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, ajarilah kami melalui roti anggur ini hanya percaya akan janji-Mu. Semoga kami selalu siap sedia hidup sebagaimana Putra-Mu terkasih, ialah ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 9:1

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka tenaga dan kuasa untuk menguasai setan-setan an menyembuhkan penyakit-penyakit.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber segala harapan Engkau memanggil siapa pun agar percaya penuh akan sabda Yesus Putra-Mu. Semoga Ia selalu menjadi harapan kami kemudian hari. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam dan Diakon SCJ Indonesia

1 Comment

  • Firmus dega September 25, 2024 at 8:31 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment