Jumat, 04 Oktober 2024 – Peringatan Wajib St. Fransiskus dari Assisi

 

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.

PENGANTAR:

Kita memerlukan pembersihan lingkungan agar dapat menghargai lagi ciptaan dan alam raya. Baru kalau kita sudah tenggelam dalam kemewahan, kita dapat menyadari kekayaan perkara-perkara kecil sehari-hari. Fransiskus, anak seorang usahawan kaya di Assisi, merasa cukup puas dengan kekayaan teladan dan cara hidup Yesus, sehingga dapat mengarungi sebaga raja ciptaan, yang bersatu dengan alam dan Tuhan. Banyak yang mengikuti dia kembali kea lam bebas, kembali kepada Tuhan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putera-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ayub 38:1.12-21; 39:36-38

“Pernahkah engkau menyuruh dinihari datang? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut?”

Tuhan berbicara kepada Ayub dari dalam badai, “Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh dini hari datang atau pernahkah fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang bumi pada ujung-ujungnya, sehingga orang-orang fasik dikebaskan daripadanya, yakni tatkala fajar mengubah bumi menjadi seperti seperti tanah liat yang dimeteraikan, dan mewarnainya seperti orang mewarnai kain? Tatkala orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengannya yang teracung? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan menyusuri dasar samudera raya? Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? Tahukah engkau luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, sehingga engkau dapat mengantarnya pulang, dan mengetahui jalan ke rumahnya? Tentulah engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau sudah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!” Lalu Ayub menjawab kepada Tuhan, “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. Jawab apakah yang kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 139:1-3.7-10.13-14ab

Ref. Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.

  1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

  2. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.

  3. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

  4. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 95:8ab)Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:13-16

“Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Jumat dalam peringatan wajib St. Fransiskus dari Asisi, tanggal 4 Oktober 2024. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Lukas 10:13-16.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, dalam perikopa Injil yang baru saja kita dengarkan bersama, kita mendengar Yesus marah dan bahkan mengutuk orang-orang Khorazim, Betsaida dan Kaparnaum. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus bersikap demikian kepada mereka?

Ada banyak alasan yang bisa kita berikan, akan tetapi yang jelas adalah karena mereka tidak mendengarkan seruan atau panggilan pertobatan yang disampaikan oleh Yesus. Mereka menolak tawaran-Nya untuk bertobat dan memperbarui hidup mereka.

Berkaca pada apa yang terjadi dalam diri orang-orang Khorazim, Betsaida dan Kaparnaum, maka kita bisa juga secara jujur melihat diri kita sendiri dan kita akan menemukan kenyataan bahwa sebenarnya kita itu tidak berbeda jauh dengan mereka. Kita juga terkadang susah meninggalkan kehidupan yang dipenuhi dengan dosa yang membelenggu perjalanan hidup kita.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kalau kita pikir dengan seksama, memang ada sesuatu yang aneh sebenarnya ketika kita menolak untuk mengindahkan seruan dan panggilan Yesus untuk bertobat ini, karena kita sebenarnya tidak akan kehilangan apa-apa dengan menerima seruan pertobatanNya malah kita mendapatkan berkat berlimpah dariNya. Ketika kita menerima seruan pertobatanNya dan memperbaharui hidup kita, maka beban berat yang selama ini meliputi pikiran dan hati kita akan terlepas.

Maka pertanyaannya adalah: mengapa kita atau sebagian dari kita masih menolak untuk menjauh dari belenggu dosa? Apa yang sebenarnya ditawarkan dosa kepada kita sehingga kita tidak dapat meninggalkannya? Apakah dosa menawarkan surga kepada kita? Apakah dosa menawarkan kehidupan yang tenang, damai, dan penuh dengan kepuasan? Mengapa banyak dari kita berpegang teguh pada dosa ketika dosa tidak menawarkan sesuatu yang baik bagi kita? Haruskah kita menunggu sampai sesuatu yang tidak kita harapkan menimpa diri kita sebelum kita menyadarinya?  

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, marilah kita semua memulai hidup baru dengan menolak unntuk melakukan segala bentuk dosa mungkin untuk beberapa minggu atau sebulan, setelah itu kita membuat perbandingan antara kehidupan yang diliputi dosa dengan kehidupan yang terbebas dari dosa dan dekat dengan Yesus. Saya yakin, kita semua akan lebih menyukai kehidupan baru bersama Yesus daripada kehidupan lama yang dibebani dengan dosa. Mari kita lakukan hari ini juga tanpa harus menunda hari esok yang kita sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok.

Akhir kata, semoga seruan pertobatan dari Yesus ini mendapatkan tanggapan positive dari kita semua. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang maharahim, Santo Fransiskus dengan penuh semangat menyatukan diri dengan Kristus di salib. Semoga berkat persembahan ini kami pun sanggup menghayati penderitaan dan kebangkitan Kristus, Putera-Mu, …

ANTIFON KOMUNI:

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cinta kasih, semoga berkat santapan suci yang kami sambut kami mengikuti cinta kasih Santo Fransiskus dan semangat kerasulannya. Perkenankanlah kami menikmati kasih saying-Mu dan menyerbarluaskannya untuk keselamatan sesama. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Fransiskus Asisi

St. Fransiskus adalah pendiri Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Fratrum Minorum = Ordo Friars Minor = Ordo Saudara-saudara Hina-dina) yang sampai saat ini masih terus tumbuh dan berkembang.

Fransiskus dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya bernama Donna Pica. Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, “layanilah majikan dan bukannya pelayan.”

Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis. Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia pulang tanpa uang sama sekali di sakunya. Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan, “Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh”. Jadi, Fransiskus pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu.

Senor Pietro Bernardone marah sekali! Fransiskus dikurungnya di dalam kamar. Fransiskus, dengan bantuan ibunya, berhasil melarikan diri dan pergi kepada Uskup Guido, yaitu Uskup kota Assisi. Pak Bernardone segera menyusulnya. Ia mengancam jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan mengakui Fransiskus sebagai anaknya dan dengan demikian tidak akan memberikan warisan barang sepeser pun kepada Fransiskus. Mendengar itu, Fransiskus malah melepaskan baju yang menempel di tubuhnya dan mengembalikannya kepada ayahnya.

Sejak saat itu dia mulai mengunjungi rumah sakit, melayani orang sakit, berkhotbah di jalan-jalan, dan memandang semua orang baik laki-laki maupun perempuan sebagai saudara kandung. Orang-orang banyak  mulai tertarik untuk mengikuti teladan hidupnya. Hingga pada Tahun 1209 ia memperoleh restu dari Paus mendirikan Ordo Fransiskan yang mendasarkan hidup mereka pada kesederhanaan dan kemisikinan; seperti kata Yesus :  

“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” –> Matius 19:21

Fransiskus amat kudus. Ia tidak lagi melihat perbedaan diantara semua mahluk ciptaan Tuhan. Baginya segala sesuatu yang ada didunia ini adalah karunia Ilahi. Kelembutan jiwanya bahkan membuat binatang-binatang pun menyayanginya. Binatang buas menjadi jinak bila berada didekat orang suci ini.

Kisah – Kisah Ajaib St.Fransiskus.

Dalam hidup Fransiskus seringkali terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa di mana ia berbicara kepada binatang-binatang. Di antaranya, ketika St. Fransiskus menghardik serombongan burung yang berisik sehingga mengganggu upacara gereja! Yang mengherankan, burung-burung itu kemudian tinggal tenang sampai Fransiskus menyelesaikan khotbahnya.

Berkotbah pada burung-burung

Suatu hari Fransiskus dan pengikut-pengikutnya sedang dalam perjalanan ke Lembah Spoleto dekat kota Bevagna. Tiba-tiba Fransiskus melihat serombongan besar burung-burung dari berbagai jenis. Di antaranya ada merpati, gagak dan jenis-jenis yang lain. Terpesona dengan keindahan pemandangan itu, Fransiskus meninggalkan teman-temannya di pinggir jalan dan berlari mengejar rombongan burung yang ajaibnya tidak lagi beterbangan tapi dengan sabar menunggu kedatangan Fransiskus. Seperti biasa Fransiskus menyapa mereka, ia pikir burung-burung itu akan segera beterbangan di udara ketika ia menyapanya. Tetapi mereka semua tetap diam di tempatnya masing-masing.

Dipenuhi rasa kagum, Fransiskus bertanya apakah mereka mau tinggal sebentar bersamanya untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Katanya kepada mereka, “Saudara dan saudari burung, hendaklah kalian memuji Pencipta-mu dan mengasihi-Nya selalu. Ia memberimu bulu-bulu sebagai mantel, sayap untuk terbang dan memenuhi segala kebutuhanmu. Tuhan-lah yang menjadikan engkau mulia di antara segala makhluk, menjadikan udara yang halus bersih sebagai rumahmu. Tanpa menabur atau pun menuai, kalian memperoleh bimbingan dan perlindungan dari Tuhan.”

Burung-burung itu mengepak-ngepakan sayap mereka, menjulurkan leher mereka sambil memandang Fransiskus. Mereka bersukacita memuji Tuhan dengan cara yang demikian indah sesuai kodrat mereka. Kemudian Fransiskus berjalan di tengah-tengah burung-burung itu, berkeliling dan kembali, menyentuh kepala dan badan burung-burung itu dengan jubahnya. Kemudian ia memberkati mereka dan membuat tanda salib bagi mereka. Kemudian burung-burung itu beterbangan di udara dan Fransiskus dengan penuh sukacita berterima kasih kepada Tuhan, lalu melanjutkan perjalanannya.

Setelah kembali kepada teman-temannya, Fransiskus menggumam dengan keras mengapa selama ini ia tidak pernah berkhotbah kepada burung-burung. Maka, sejak saat itu, Fransiskus membiasakan diri untuk meminta kepada burung-burung, segala jenis binatang serta reptil untuk memuji dan mengasihi Pencipta-nya.

Suatu hari seorang rahib membawa seekor kelinci yang terjebak perangkap para pemburu. St. Fransiskus lalu menasehati kelinci agar lebih berhati-hati di waktu yang akan datang, kemudian dikeluarkannya kelinci dari dalam perangkap dan diletakkannya di atas tanah supaya ia pergi. Tetapi kelinci itu kembali dan melompat ke atas pangkuan Fransiskus, berharap agar ia boleh tinggal di dekatnya. Fransiskus membawa kelinci itu ke sebuah hutan dan melepaskannya kembali. Tetapi kelinci itu kembali lagi ke tempat di mana Fransiskus duduk dan melompat ke atas pangkuannya lagi! Akhirnya Fransiskus meminta salah seorang rahibnya untuk membawa kelinci masuk ke dalam hutan dan melepaskannya. Kali ini usahanya berhasil.

Hal-hal seperti ini terjadi berkali-kali dalam hidup Fransiskus – di mana ia melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk memuji kemuliaan Tuhan. Jika seekor makhluk yang begitu sederhana dapat begitu dilimpahi oleh keajaiban Tuhan, terlebih lagi manusia!

Fransiskus dan serigala Gubbio

Kisah mujizat St.Fransiskus yang paling terkenal adalah ketika menjinakkan serigala buas yang meneror rakyat kota Gubbio. Ketika Fransiskus tinggal di kota itu ia mendapati ada seekor serigala yang sangat ganas. Ia tidak saja memburu dan memangsa binatang, tetapi juga manusia. Rakyat kota itu mengangkat senjata untuk membinasakannya, tetapi mereka yang pergi menghadapi serigala itu banyak yang binasa dan terluka  oleh taring-taringnya yang tajam. Maka penduduk menjadi sangat takut dan tidak berani keluar dari tembok kota.

Frasnsiskus merasa iba kepada penduduk kota dan memutuskan untuk pergi menemui serigala. Penduduk mencegahnya dengan sangat, tetapi Fransiskus bersikeras bahwa Tuhan akan menjaganya. Seorang rahib yang pemberani dan beberapa petani menemani Fransiskus sampai ke gerbang luar kota. Tetapi segera saja petani-petani itu merasa gentar dan tidak berani melanjutkan perjalanan.

Fransiskus dan rekannya mulai berjalan. Tiba-tiba serigala, dengan rahangnya ternganga, muncul dari hutan dan datang dan hendak menyerang para biarawan itu. Fransiskus membuat Tanda Salib ke arah serigala. Dengan kuasa Tuhan, serigala itu segera memperlambat larinya dan mengatupkan rahangnya. Kemudian Fransiskus berteriak: “Datanglah kepadaku, Saudara Serigala. Dalam nama Yesus, aku memerintahkan kamu untuk tidak lagi menyakiti siapa pun.” Maka pada saat itu juga serigala menundukkan kepalanya dan datang berbaring di bawah kaki St. Fransiskus. Serigala itu menjadi jinak seperti seekor anak anjing.

St. Fransiskus menjelaskan kepada serigala bahwa serigala telah menakutkan penduduk kota, karena ia tidak saja memangsa binatang, tetapi juga manusia yang diciptakan seturut gambaran Allah. “Saudara Serigala,” kata Fransiskus, “aku ingin mengadakan perdamaian antara kamu dan penduduk Gubbio. Mereka tidak akan menyakiti kamu dan kamu juga tidak boleh lagi menyakiti mereka. Semua kejahatan di masa lampau harap dimaafkan.”  Serigala menyatakan persetujuannya dengan menggoyang-goyangkan badannya dan menggangguk-anggukkan kepalanya. Dan puncak dari peristiwa yang menakjubkan itu, Fransiskus meminta serigala untuk membuat janji. Sementara Fransiskus mengulurkan tangannya untuk menerima janji, serigala mengulurkan kaki depannya dan meletakkannya di atas tangan orang kudus itu. Kemudian, Fransiskus memerintahkan serigala untuk mengikutinya masuk ke dalam kota untuk mengadakan perjanjian damai dengan penduduk kota. Maka tanpa melawan sedikit pun serigala mengikuti St. Fransiskus.  

Ketika mereka tiba di alun-alun kota, semua orang datang untuk menyaksikan peristiwa yang ajaib itu. Dengan si serigala di sisinya, Fransiskus berkhotbah kepada penduduk kota mengenai cinta kasih Tuhan yang luar biasa serta ajaib, yang memanggil mereka semua untuk bertobat dari semua dosa-dosa mereka. Kemudian atas nama serigala, Fransiskus menawarkan perdamaian kepada penduduk kota. Penduduk berjanji dengan suara lantang bahwa mereka akan menyediakan makanan bagi serigala. Kemudian Fransiskus bertanya kepada serigala apakah ia mau hidup berdamai dengan syarat-syarat tersebut. Serigala menundukkan kepalanya dalam-dalam dan merenggangkan badannya untuk meyakinkan semua orang bahwa ia menerima janji itu. Kemudian sekali lagi serigala meletakkan tangannya di atas tangan Fransiskus sebagai tanda ikatan perjanjian.

Sejak saat itu penduduk kota menepati janji yang mereka buat. Serigala tinggal selama dua tahun lamanya di antara penduduk kota, pergi dari satu rumah ke rumah lain untuk meminta makanan. Serigala tidak menyakiti siapa pun dan tak seorang pun menyakitinya. Bahkan anjing-anjing pun tidak menyalak kepadanya. Ketika akhirnya serigala mati karena telah tua umurnya, sangat sedihlah penduduk kota Gubbio. Cara hidup serigala yang penuh damai menjadi peringatan bagi mereka akan pengaruh, kesabaran, keteladanan dan kekudusan St. Fransiskus yang menjadi simbol nyata kekuasaan dan pemeliharaan Tuhan Allah yang hidup.

Stigmata

Pada bulan September 1224 saat Fransiskus sedang dalam meditasi di Mount Alvernia di Apennines, ia menerima stigmata, yang kemudian secara periodik berdarah selama dua tahun sisa hidupnya. Mukjizat ini memiliki peringatan yang terpisah pada tanggal 17 September. Ia sangat bersyukur menerima anugerah Ilahi ini namun ia berusaha dengan seksama untuk menyembunyikannya dari penglihatan orang lain.

Orang Suci ini dijemput kembali ke surga pada tanggal 3 Oktober 1226, dalam usianya yang ke empat puluh lima tahun.  Para pengikutnya kemudian melanjutkan karya cinta kasihnya dengan semangat kerendahan hati dan meneruskan kerinduannya untuk memanggil semua orang menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Arti Nama

Fransiskus berasal dari nama Latin Franciscus yang berarti “Orang Perancis”. Nama ini diturunkan dari kata  “Francus”  (yang berarti : “Seorang Franc”, atau “Seorang bebas”). Akar kata ini berasal dari kata Perancis kuno “Franc” yang berarti “Bebas”.

Variasi Nama

Francis, Frances (English), François, Francisque (French), Frantziska, Frantzisko, Patxi (Basque), Franseza (Breton), Francesc, Francesca (Catalan), Frane, Franjo, Franka, Franko, Frano, Fran (Croatian), František, Františka (Czech), Frans (Danish), Franciscus, Frans (Dutch), Frans, Ransu (Finnish), Franz, Franziska, Fränze, Franzi, Ziska (German), Ferenc, Franciska, Fanni, Feri, Ferkó, Franci (Hungarian), Proinsias (Irish), Franca, Francesca, Francesco, Franco (Italian), Francisca, Franciscus (Late Roman), Frens, Frenske (Limburgish), Pranciškus (Lithuanian), Frans (Norwegian), Franciszek, Franciszka (Polish), Francisca, Francisco, Chica, Chico (Portuguese), Frang, Frangag (Scottish), Franjo (Serbian), Franc, Frančišek, Frančiška, Fran, Francka (Slovene), Francisca, Francisco, Curro, Fran, Paca, Paco, Pancho, Paquita, Paquito (Spanish), Frans (Swedish), Ffransis (Welsh)

Bentuk Pendek : Frank, Cissy, Fannie, Fanny, Fran, Frankie, Frannie, Franny, Sissie, Sissy (English)
Bentuk Feminim : Frances (English), Françoise (French)

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/oktober/fransiskus-asisi.html

5 Comments

  • reyhan September 30, 2024 at 10:22 am

    thanks alot of information keren

    Reply
  • juli Oktober 3, 2024 at 9:20 am

    AMIN

    Reply
  • Sr. Yosea PIJ Oktober 3, 2024 at 9:15 pm

    Terima kasih Romo untuk renungannya.
    Berkah Dalem Salam Manete In Me

    Reply
  • Herlin Oktober 3, 2024 at 11:38 pm

    St.Fransiskus dari Asisi.
    Doakamlah kami.

    Reply
  • Firmus dega Oktober 4, 2024 at 10:07 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment