Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Zakharia 14:5.7
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
PENGANTAR:
Bila nabi Yesaya menyampaikan sabda Allah yang sarat dengan penghiburan dan sukacita, maka hendaknya kita dengarkan dengan latar belakang kepulangan umat dari pembuangan. Tuhan akan menyelamatkan Israel, asal Israel mau bertobat. Pada Yesus, Tuhan semakin dekat: Dialah Gembala baik yang mencari domba-domba yang tersesat.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkau telah menyatakan Kristus kepada seluruh dunia sebagai penyelamat umat manusia. Semoga kami dengan gembira menyongsong kelahiran-Nya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami …. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 40:1-11
“Allah menghibur umat-Nya.”
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2.3.10ac.11-12.13
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
-
Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
-
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
-
Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:12-14
“Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-Saudari, salam jumpa bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Selasa, 10 Desember 2024.
Saudara-saudari terkasih, Ada peribahasa: “Nila setitik rusak susu sebelanga” yang menggambarkan bahwa kesalahan sekecil apapun itu akan punya dampak luas pada citra seseorang/organisasi secara keseluruhan. Bahkan seolah bisa menutupi 99 kebaikan yang selama ini dibuatnya.
Kita sadari atau tidak, kita terbiasa dan cenderung bersikap seperti dalam peribahasa itu. Namun sebagai orang kristiani yang mengaku percaya dan mencintai Yesus, marilah kita membiasakan diri hidup dalam Kebenaran Sabda Allah hari ini.
Adalah kehendak Bapa yang di surga agar tidak ada satu pun dari kita anak-anak-NYA ini hilang. Bila kita mau hidup seperti Yesus, kita harus mengetahui dan menerima pernyataan Yesus ini. Kita harus mengizinkan Roh Kudus mengingatkan kita akan kuasa perkataan dan tindakan Yesus. Mengapa kita lebih terdorong untuk menghidupi kebenaran peribahasa tadi dibandingkan oleh Kebenaran Sabda Allah sendiri?
Saudara-saudari terkasih, Hidup dalam Kebenaran Sabda Yesus ini, akan menyadarkan kita bahwa kita diutus untuk pergi menemui siapapun yang hidupnya jauh dari Tuhan. Kita diberi mandat untuk menemukan mereka yang jauh dan menemani mereka kembali kepada Yesus.
Sekaligus bercermin diri, apakah justru diriku (diri kita) yang sedang hilang dan terpisah dari kawanan Yesus karena kita merasa diri sebagai orang-orang benar, kita merasa suci, padahal pikiran, sikap, empati, dan kasih sayang kita jauh bertentangan dengan Kasih dan Sukacita Tuhan?
Bersukacita dengan sukacita Tuhan adalah ketika kita mampu bersikap dan berempati dengan menerima, menyambut, dan menyapa penuh persaudaraan pada orang-orang yang kita anggap sesat atau berdosa atau hilang atau yang tidak kita sukai atau apapun istilah yang kita masing-masing gunakan.
Sikap murid Yesus yang sejati adalah merasakan hati bersyukur atas kebaikan dan belas kasihan Tuhan, yang mempertemukan kita dengan siapapun “yang kita anggap tersesat” agar mengalami kasih sayang Tuhan dalam diri kita.
Semangat dan sikap sukacita menemukan “satu domba yang tersesat,” semestinya membuat kita jauh lebih membahagiakan daripada kita bersikap atau memposisikan diri sebagai “sembilan puluh sembilan yang tidak tersesat.” Karena Sabda Yesus sangat jelas: “Bapamu yang di surga tidak menghendaki, bahwa satu pun dari anak-anak kecil ini hilang binasa.”
Lebih dari itu Sabda Yesus ini, mengundang kita untuk bertanya diri domba seperti apakah aku? Yang tersesat atau yang sembilan puluh sembilan itu?
Mari terus menumbuhkan semangat untuk selalu berorientasi kepada Dia yang telah mengasihi kita tanpa syarat, dalam kemurahan hati yang murni. Sukacita Yesus dan bahkan sukacita surga adalah bila kita semua mau diselamatkan oleh-Nya.
Rendah hati adalah kunci agar hati kita dipenuhi oleh sukacita Yesus yang sejati.
Berkat Allah Yang Maha Kuasa untuk kita: (+) Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
(Salam Kasih dan Doa kami dari Komunitas SCJ, Kota Resistencia – Provinsi Chaco – ARGENTINA)
DOA PEESIAPAAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, terimalah doa dan persembahan kami, hamba-Mu yang hina ini. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, karena dengan daya kekuatan kami sendiri kami takkan sanggup memperoleh keselamatan. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – II Timotius 4:8
Mahkota mulia akan diberikan oleh Hakim yang adil kepada semua yang merindukan kedatangan-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami telah Kausegarkan karena ikut serta dalam misteri suci ini. Ajarilah kami menghargai hidup di dunia ini dengan bijaksana dan mencita-citakan hidup surgawi. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasih Romo