Senin, 10 Februari 2025 – Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Mzm. 15:5-6⁣

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasíbku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku⁣⁣

PENGANTAR⁣: 

Tentang Santa Skolastika hanya berita dari Paus Gregorius Agung yang ada. Skolastika itu adik Santo Benediktus, dan sehagai biarawati ia tinggal di dekat Biara Monte Casino.Sekali setahun ia mengunjungi kakak- nya untuk percakapan rohani. Percakapan yang terakhir itulah yang luar biasa. Ia mendorong kakaknya agar diperpanjang sampas semalam suntuk. Tetapi Benediktus menolak. Skolastika berdoa dan terjadilah prahara yang menghalangi keduanya meninggalkan rumah tempat pertemuan diadakan. Skolastika lebih kuasa, karena cinta kasihnya lebih besar, kata Gregorius. Tiga hari kemudian, Benediktus melihat adiknya dalam rupa burung merpati naik ke surga. ⁣⁣

DOA KOLEKTAN:⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, hari ini kami memperingati Santa Skolastika dengan permohonan semoga kami meniru dia dan mengabdi dengan cinta kasih menyala, sehingga dapat memperoleh hasil kasih sayang-Mu. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 1:1-19

“Allah bersabda dan terjadilah demikian.”

Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Allah bersabda, “Jadilah terang!” Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama. Allah bersabda, “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Allah bersabda, “Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga. Allah bersabda, “Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang. Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 104:1-2a.5-6.10.12.24.35

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1.  Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang ibarat mantol.

  2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.

  3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung, burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.

  4. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya.
S : Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:53-56

“Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.”

Pada suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, — ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria…

Saudara-Saudari, salam jumpa bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Senin, 10 Februari 2025

Saudara-saudariku Yang Terkasih, kita dapat merenungkan tema dari Bacaan Injil hari ini agar kita selalu mencari Tuhan. Penginjil Markus hari ini ingin memberi kita ringkasan misi Yesus. Sang Guru pergi menemui orang-orang dan turun di tengah kenyataan hidup orang-orang pda jaman-Nya. Bersama murid-murid-Nya Dia berjalan berkeliling di desa dan di tengah kota sambil terus berbuat baik.  

Apa yang terjadi kemudian adalah banyak orang terkesima dengan apa yang dilakukan Yesus, dan tidak sedikit yang kemudian percaya. Orang-orang yang percaya ini kemudian ingin menyerahkan seluruh harapan, masalah dan kesulitan serta sakit penyakit mereka untuk disembuhkan oleh Yesus. Sikap ini hendak mengatakan kepada kita bahwa ketika kita membiarkan menempatkan Tuhan sebagai pusat hidup dan orientasi kita, kita akan melihat dan menemukan kenyataan bahwa Tuhan selalu melihat kita dengan mata belas kasihan. Dia tergerak oleh rasa empati untuk kemudian menggenapi misi-Nya, yaitu menyelamatkan semua yang percaya.

Itulah sebabnya kehadiran Yesus selalu mengubah realitas menjadi lebihbaik.  Sebuah kenyataan bahwa melalui penyembuhan, pengampunan dan kasih-Nya yang tanpa batas, Yesus hendak memulihkan martabat manusia.  Manusia yang menderita penyakit atau kesengsaraan menjadi pusat perhatian Yesus ini, yang merasa kasihan kepada orang-orang karena “mereka seperti domba tanpa gembala”, ditinggalkan dalam kemalangan dan ketidakpastian.

Saudara-saudariku Yang Terkasih, semoga kita mampu memperbarui komitmen kita sebagai murid-murid Yesus karena keterpesonaan kita akan Dia dan semua karya kasih-Nya. Semoga kita terus menerus tumbuh berkembang dalam iman dan dalam semangat untuk terus mencari dan pergi kepada Yesus agar segala sesuatunya menjadi baik dan terberkati. Tangan Kasih Yesus menjamah dan menopang hidup kita, dan berlimpahlah Berkat Allah Yang Mahakuasa: Dalam Nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, Amin. 

(Salam Kasih dan Doa kami dari Komunitas SCJ, Kota Resistencia – Provinsi Chaco – ARGENTINA).

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa di Surga, dalam diri Santa Skolastika Kaulebur manusia lama dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu. Semoga kami pun Kauperbaharui, sehingga Engkau berkenan menerima kurban perdamaian yang kami rayakan ini. Demi Kristus,…..

ANTIFON KOMUNI – lih. Mat 19:27-29

*Sungguh Aku bersabda kepadamu, kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku. Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan menerima hidup abadi.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, semoga berkat sakramen cinta kasih ini kami belajar dari teladan Santa Skolastika. Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segalanya dan di dunia ini hidup sebagai manusia baru yang penuh cinta kasih. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

DOWLOAD AUDIO RESI:

Santa Skolastika

Saudara kembar St.Benediktus

Santa Skolastika adalah saudara kembar dari Santo Benediktus pendiri Ordo Benediktin. Mereka dilahirkan di Nursia, Italia pada tahun 480. Skolastika adalah seorang gadis yang cerdas dan peramah. Ia juga seorang yang religius; sejak belia ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan.

Ketika mereka berusia dua puluh tahun, Benediktus pergi mengasingkan diri sebagai pertapa dalam sebuah gua terpencil di Subiako. Di kemudian hari, ia pergi ke Monte Kasino dan mendirikan biara Benediktin di sana. Skolastika menyusul saudaranya dan tinggal di Plombariola yang berjarak kurang lebih 5 mil dari biara Benediktus. Dengan bantuan dan petunjuk Benediktus, Skolastika mendirikan dan memimpin biara wanita. 

Setahun sekali Skolastika mengunjungi saudaranya untuk membicarakan masalah-masalah rohani. Karena regula (peraturan) biara tidak memperbolehkan perempuan memasuki biara Monte Kasino, maka Benediktus ditemani dengan beberapa muridnya akan menemui Skolastika di sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari gerbang biara. Pada suatu hari Skolastika datang berkunjung dan Benediktus menemuinya bersama beberapa orang murid. Sepanjang hari itu mereka memuji Tuhan dan berbicara mengenai hal-hal rohani. Ketika malam tiba mereka makan malam bersama. Pembicaraan terus berlanjut sementara malam semakin larut. Berkatalah Skolastika kepada saudara kembarnya;

“Jangan tinggalkan aku malam ini; mari kita berbicara mengenai suka cita kehidupan rohani sampai pagi.”

“Saudariku,”  jawab Benediktus, “Apakah yang engkau katakan itu? Aku tidak boleh tinggal di luar biaraku.”

Karena Benediktus menolak permintaannya, wanita suci ini menangkupkan kedua tangannya di atas meja, menundukkan kepala dan berdoa. Ketika ia mengangkat kepalanya kembali, halilintar datang sambar-menyambar, gemuruh guntur bersahut-sahutan dan hujan badai membasahi bumi sehingga Benediktus dan murid-muridnya tidak dapat pulang. Karena sedih, Benediktus mengeluh :

“Semoga Tuhan mengampuni engkau, saudariku. Apa ini yang telah engkau lakukan?”

“Yah,”  sahut Skolastika, “aku mohon padamu tetapi engkau tidak mau mendengarkan aku; jadi aku mohon pada Tuhan-ku dan Ia sungguh mendengarkan aku. Sekarang pergilah jika engkau bisa, tinggalkan aku dan kembalilah ke biaramu.”

Jadi, demikianlah malam itu mereka tidak tidur semalaman, asyik dengan pembicaraan mereka tentang sukacita kehidupan rohani.

Tiga hari kemudian, Benediktus sedang berada di kamarnya di biara. Ketika ia menengadah menatap langit, ia melihat jiwa saudarinya meninggalkan jasadnya dalam rupa seekor burung merpati, dan terbang tinggi menuju suatu tempat rahasia di surga. Benediktus amat bersukacita, ia berterima kasih kepada Tuhan yang Mahakuasa dengan nyanyian serta puji-pujian. Kemudian ia memerintahkan para muridnya untuk menjemput jenasah saudarinya dan membawanya ke biara. Benediktus membaringkan jenasah Skolastika dalam kubur yang telah dipersiapkannya bagi dirinya sendiri; kubur di mana kelak tubuhnya pun dibaringkan.

Skolastika wafat pada tahun 543. Pestanya dirayakan setiap tanggal 10 Februari.

Arti Nama

Nama latin yang berasal dari kata “Scholasticus yang berarti ahli pidato, orator”.

Variasi Nama

Scholastique(French), Scholastica (English), Escolàstica (Catalan),  Escolástica (Spanish), Scolastica (Italian), Escolástica (Portugues), Scholastyka (Polish)  

 

SUMBERhttps://katakombe.org/para-kudus/februari/skolastika.html

3 Comments

  • Herlin Februari 10, 2025 at 6:27 am

    Sta.Skolastika
    Doakanlah kami.

    Reply
  • Firmus dega Februari 10, 2025 at 10:00 am

    Makasih Romo

    Reply
  • Fonny Dondok Februari 10, 2025 at 11:32 am

    Trimakasih baru pertama kali sy membaca kisah sta. Skolastika dan st. Benediktus
    Trimakasih orang orang kudus atas teladan yang diwariskan untuk kami. Semoga kami boleh menjadi kudus dan berkenan kepada Allah. Amin

    Reply

Leave a Comment