
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Yesus bin Sirakh 15:34
Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum. Kebijaksanaan Tuhan berakar dalam hati kita, dan membahagiakan kita selama-lamanya. Aleluya.
PENGANTAR :
Segala kebaikan yang kita terima dari Tuhan bukan untuk kita nikmati sendiri, tetapi untuk kita nikmati bersama. Maria Magdalena dapat bertemu dengan Tuhan di taman, namun ia tak boleh memegang Dia erat-erat. Maria harus menemui sau dara-saudaranya dan menyampaikan kabar sukacita, “Tuhan telah bangkit dan aku telah melihat Dia!” Sukacita Paskah bagi kita juga merupakan tugas untuk mewartakan bahwa Tuhan telah bangkit dan bahwa kita harus menjadi manusia baru.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah memulihkan kami dengan perayaan Paskah. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, agar kami memperoleh kebebasan sempurna, sehingga dapat bergembira di dunia dan bersukacita di surga. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber sukacita, ajarilah kami percaya akan Yesus Putra-Mu, dan percaya pula akan sabda-Nya, yang memberi pengampunan dan pengharapan. Sebab Dialah Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 2:36-41
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dirimu dibaptis dalam nama Yesus.”
Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:4-5.18-19.20.22
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
-
Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
-
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
-
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mzm 118:24) Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 20:11-18
“Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku.”
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Berjumpa lagi dengan saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 22 April 2025, Hari Selasa dalam oktaf Paskah. Saya haturkan selamat paskah bagi para sahabat, saudari-saudaraku, semoga kebangkitan Tuhan membawa kebangkitan bagi kita untuk semakin setia dan tekun hidup menggereja dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Mengenal Dia yang Memanggil Namaku”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Para Sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam masa oktaf paskah ini, kita akan selalu mendengar tentang kisah penampakan Tuhan Yesus yang bangkit, dah hari ini kita mendengar pengalaman Maria Magdalena. Dalam kisah ini para murid dan pengikut Kristus masih dalam suasana duka, bahkan nyaris putus asa, juga yang dialami olej Maria Magdalena. Maria Magdalena yang berduka berdiri di dekat makam Yesus. Air matanya menutup penglihatan, dan hatinya larut dalam kehilangan. Tapi segalanya berubah ketika Yesus memanggilnya dengan satu kata sederhana namun penuh kasih: “Maria!” Suara itu membangunkan harapan, menyentuh hati yang remuk, dan menghadirkan pengenalan yang baru. Dalam Injil hari ini, kita diundang merenungkan bagaimana Kristus yang Bangkit mengenal dan memanggil kita secara pribadi, membawa terang di tengah kabut kesedihan dan kebingungan. Lalu apa yang bisa kita refleksikan? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Sebagai orang Kristen, kita boleh berduka boleh menangis tapi jangan larut dalam duka dan jangan lari dari kenyataan. Seperti Maria menangis karena kehilangan, tapi ia tidak berpaling dari makam. Kesedihannya tidak membuatnya lari, justru ia tetap tinggal. Dalam hidup, kita pun mengalami penrnah mengalami kehilangan, luka, dan kecewa. Tapi iman memampukan kita untuk tetap “berdiri di dekat makam,” menantikan Tuhan menyapa. Yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah dalam kesedihanku, aku bersabar dan tetap menantikan Tuhan dengan penuh pengharapan atau justru malah menjauh dari-Nya?
-
Tuhan mengenal dan memahami pribadi kita: Tuhan Yesus tidak memarahi Maria karena dia tidak langsung mengenal-Nya. Tuhan Yesus hanya menyebutnya secara pribadi: “Maria.”. Para sahabat, di saat dunia sedang mengalami kekacauan, krisis penderitaan, penuh kebisingan, Tuhan Yesus memanggil kita secara pribadi, menyebut nama secara pribadi. Ia mengenal kita secara pribadi, tak peduli seberapa kacau keadaan kita. Yang menjadi pertanyaan refleksi: Apakah aku masih mampu mendengar suara Tuhan yang memanggilku di tengah kebisingan dunia dan pikiran sendiri?
-
Kita semua dipanggil untuk menjadi saksi kebangkitan Tuhan: Setelah perjumpaan pribadi dengan Kristus yang Bangkit, Maria tidak diam. Ia segera “pergi dan berkata kepada para murid: ‘Aku telah melihat Tuhan!’” Sukacita kebangkitan harus dibagikan, menjadi terang bagi sesama. Menjadi pertanyaan refleksi: Kepada siapa aku diutus hari ini untuk mewartakan bahwa Tuhan hidup?.
Para sahabat, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati yesus. Kristus yang Bangkit memanggil setiap dari kita dengan nama. Dalam luka, dalam penderitaan, dalam sakit, dalam tangis, Ia hadir dan menyapa. Mari saudari-saudaraku, kita semakin membuka hati kita untuk mengenali suara-Nya, menyambut kasih-Nya, dan menjadi saksi-Nya dalam hidup sehari-hari. Seperti Maria Magdalena, kita pun dipanggil untuk berkata: “Aku telah melihat Tuhan.”
Dan Semoga Hati Yesus semakin merajai hati kita sehingga kita dikuatkan untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya. Amin. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa maha pengasih, terimalah persembahan umat-Mu. Semoga dengan bantuan perlindungan-Mu kami tetap memelihara anugerah-Mu di dunia dan memperoleh kurnia-Mu di surga. Demi Kristus, ….
ATAU :
Allah Bapa sumber kekuatan, berkenanlah menampakkan diri dalam roti anggur dan berilah kami kekuatan serta Roh-Mu, agar dapat hidup mempersembahkan diri kepada-Mu. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Kolose 3:1-2
Kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka, arahkanlah usahamu kepada alam hidup yang mulia, tempat Kristus memerintah di sisi kanan Allah. Arahkanlah perhatianmu kepada harta surgawi. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, dengarkanlah permohonan kami. Kami telah Kauanugerahi rahmat pembaptisan, semoga kami dapat memperoleh kebahagiaan abadi. Demi Kristus,…
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, kami selalu Kaudampingi dengan perantaraan Roh-Mu. Kami mohon, ajarilah kami menyapa nama-Mu seturut ajaran Putra-Mu: Bapa kami, Bapa Yesus Penebus kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Selasa 22 April 2025 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
No Comments