Selasa, 09 September 2025 – Hari Biasa Pekan XXIII

Rm. Antonius Purwono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Kolose 2:6-7

Kalian telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Hendaklah kalian berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Karena itu hendaklah hidup kalian tetap di dalam Dia.

PENGANTAR

Banyak pendapat dan pandangan hidup melintas di hadapan kita, sehingga kita bertanya-tanya mana yang paling baik. Menurut Pau lus, kita hendaknya tetap berpegang teguh pada Yesus, yang telah menunjukkan arah yang tidak boleh kita tinggalkan. Ketika Yesus menghadapi keputusan memilih para rasul, la menyepi dan berdoa kepada Bapa-Nya untuk menemukan sikap hidup yang benar.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, ajarilah kiranya kami beriman, dan bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, yang berdiri di atas batu sendi, pemersatu kami semua dan menjadi kedamaian kami, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose 2:6-15

“Allah telah menghidupkan kamu bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.”

Saudara-saudara, kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah kalian tetap hidup bersatu dengan Dia. Hendaklah kalian berakar dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Hendaklah kalian bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada kalian. Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, jangan sampai ada orang yang menawan kalian dengan filsafat kosong dan palsu, menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab seluruh kepenuhan Allah secara jasmaniah diam dalam Kristus, dan dalam Dia kalian pun memperoleh kepenuhan. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Dalam Dialah kalian telah disunat, bukan dengan sunat yang telah dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang wujudnya adalah penanggalan tubuh yang berdosa. Sebab kalian telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama Dia oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari orang mati. Dahulu kalian mati karena pelanggaranmu dan karena tak bersunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kalian bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat utang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Kristus telah melucuti pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam pawai kemenangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:1-2.8-9.10-11

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.

  2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

  3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:12-19

“Semalam-malaman Yesus berdoa, lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.”

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Purwono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiudplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-saudari terkasih, mari kita berhenti sejenak di hadapan panggilan Yesus yang juga ditujukan kepada kita masing-masing.

Ketika kita memikirkan para Rasul, kita sering membayangkan mereka sebagai orang suci yang sudah siap, sebagai tiang-tiang iman yang kokoh. Namun Injil mengingatkan kita bahwa mereka adalah manusia rapuh, dengan rasa takut dan kelemahan yang sama seperti kita. Tetapi Yesus tetap memilih mereka. Bukan karena siapa mereka, melainkan karena siapa mereka bisa menjadi melalui kasih-Nya.

Inilah kabar baik: Allah tidak menunggu kita tanpa dosa untuk mengasihi kita. Ia sudah mengasihi kita, sudah memanggil kita, sudah mengutus kita. Syaratnya bukan kesempurnaan, melainkan keterbukaan hati.

Mari kita lihat Yudas. Paus Fransiskus berkata bahwa dia bukanlah yang “paling berdosa”. Dan mungkin itu benar: Petrus menyangkal, yang lain melarikan diri… namun Yudas menjadi lambang pengkhianatan. Mengapa? Karena dia tidak membiarkan dirinya dicintai. Ia tidak menerima tangan yang terus Yesus ulurkan kepadanya sampai detik terakhir. Tragedinya bukanlah pengkhianatan itu sendiri, melainkan penolakannya terhadap pengampunan. Dan inilah yang sungguh menyentuh kita: berapa kali juga kita tidak benar-benar percaya bahwa Allah bisa mengangkat kita kembali, sehingga kita tetap terjebak dalam rasa bersalah dan kejatuhan kita?

Yesus, sebaliknya, tidak pernah lelah berdoa untuk kita. Tatapan-Nya kepada Petrus – setelah penyangkalan – bukanlah tatapan penghukuman, melainkan tatapan kasih yang menyembuhkan. Dan hari ini tatapan yang sama itu tertuju kepada kita masing-masing. Yesus berdoa untuk saya, untuk kamu, untuk komunitas kita. Ia tidak menyerah di hadapan kelemahan kita.

Maka mari kita tanyakan pada diri kita, dalam keheningan ini:

  • Di bagian mana dalam hidup saya, saya masih takut untuk membiarkan diri saya dicintai?

  • Dalam momen apa saya hanya puas menjadi “penonton” iman, berdiri di depan pintu Gereja, tanpa sungguh masuk?

  • Dan apa artinya bagi saya hari ini untuk menjadi batu hidup dalam Gereja ini?

Saudara-saudari, mari kita biarkan diri kita dipandang oleh Kristus. Mari kita biarkan kasih-Nya menyembuhkan kita. Jangan berhenti pada rasa tidak layak, tetapi bukalah pintu hati kita, sebab Gereja bukanlah museum orang sempurna, melainkan rumah bagi orang berdosa yang diampuni.

“Ya Tuhan Yesus, meski aku lemah, Engkau memanggilku. Jangan melihat dosaku, tetapi lihatlah hatiku. Jadikanlah aku murid-Mu, batu hidup dalam Gereja-Mu, saksi belas kasih-Mu.”

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha pengasih, semoga kami rukun bersatu padu berkat cinta kasih-Mu, berkat satu santapan suci yang sama, berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu Yesus Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 6:12

Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam suntuk la berdoa kepada Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa Raja damai, jadikanlah kiranya kami saksi-saksi-Mu dalam segala tingkah laku kami. Perkenankanlah kami penuh belas dan cinta kasih serta setia, sehingga dengan demikian kerajaan damai-Mu selalu berkembang di tengah-tengah kami. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

  • Firmus dega September 9, 2025 at 7:04 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment