
Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Yohanes 8:12
Aku ini cahaya dunia. Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.
PENGANTAR:
‘Siapa tak mengenal Kitab Suci, tak mengenal Kristus’ demikianlah kata Konsili Vatikan II. Bila kita menganggap cukup mengenal kabar gembira, tetapi tak pernah mengadakan hubungan entah dengan mendengarkan entah dengan membaca, maka kita tidak mengenal Kitab Suci benar-benar. Injil bahkan minta untuk menyelidiki pendengaran kita. Benarkah Tuhan yang berbicara, bila kita mendengarkan Kitab Suci?
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, nyatakanlah kepada kami dengan sabda-Mu: Siapakah Engkau itu? Semoga kebenaran ini menjadi cahaya sepanjang jalan kehidupan kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ezra 1:1-6
“Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah.”
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” Maka, berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
-
Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
-
Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
-
Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
-
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 5:16) Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 8:16-18
“Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya.”
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam RENUNGAN SINGKAT DEHONIAN hari ini – Senin, 22 September 2025 – Pekan Biasa XXV. Bersama saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari Komunitas SCJ Telukbetung-Bandar Lampung mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat Luk 8:16-18.
Sahabat Resi yang terkasih, lampu untuk menerangi rumah merupakan salah satu kebutuhan penting di dalam setiap keluarga. Pada zaman yang sudah modern ini masih banyak rakyat yang belum menikmati layanan listrik. Berbagai upaya dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik tanpa mengandalkan BBM seperti bantuan tenaga matahari dan angin. Namun demikian masih juga ada daerah belum dijangkau sehingga pelita tetap merupakan sebuah andalan dalam keluarga-keluarga yang miskin.
Sahabat Resi yang terkasih, orang-orang Palestina dulu juga pernah memiliki rumah yang di desain sedemikian rupa supaya mudah dijangkau oleh cahaya pelita. Biasanya ada tempatnya dengan posisi agak tinggi sehingga orang yang keluar dan masuk rumah dapat saling melihat (Mat 5:15). Kalau kita perhatikan baik-baik, penginjil Matius dan Lukas sama-sama menekankan pentingnya pelita sebagai sumber cahaya dan cahaya itu tak boleh dipadamkan. Cahaya itu hendaknya tetap bersinar dan semua orang tetap melihat sinarnya.
Sahabat Resi yang terkasih, pasti kita bertanya apa yang Yesus maksudkan dengan perumpamaan ini? Setiap pengikut Kristus sudah dianggap sebagai lahan untuk ditaburkan benih Sabda Tuhan. Setiap pribadi boleh memeriksa bathin, apakah termasuk daerah pinggir jalan, tanah berbatu, semak berduri atau tanah yang baik. Sang penabur bebas menaburkan benihnya dan lahan memiliki komitmen untuk menumbuhkannya. Nah, pada hari ini Yesus menghendaki agar setiap pribadi yang dipanggil untuk mendengar Sabda, dia sekaligus menjadi pelaku Sabda. Artinya Sabda Tuhan yang yang didengar tidak bisa disembunyikan seperti cahaya yang ditutup di bawah tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur. Pengikut Kristus yang baik tidak boleh menutup dirinya terhadap Sabda yang ia telah dengar, sebaliknya ia harus membuka dirinya dan menjadi pelaku Sabda. Penginjil Lukas dalam perikop kita menulis, “Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan , dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.”
Sahabat Resi yang terkasih, Tuhan adalah pelita yang menyinari kegelapan hidup manusia (2Sam 22:29). Pemazmur berdoa, “Firman Tuhan adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119:105). Kemudian Yesus menganggap Yohanes sebagai pelita yang menyala tetapi orang-orang Yahudi hanya mau menikmatinya sesaat (Yoh 5:35). Firman Tuhan itu laksana terang yang menyala dan menerangi langkah kaki manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Sabda Tuhan menjadi penerang untuk mengusir kegelapan dan dosa yang dapat dilakukan oleh manusia. Jadi Sabda Tuhan itu memiliki kuasa bagi kita bukan hanya sekedar mendengarnya tetapi melakukannya di dalam hidup kita. St. Yakobus dengan tepat menulis harapannya, “Hendaknya kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yak 1:22). Apa yang harus kita lakukan?
Sahabat Resi yang terkasih, Yesus menghendaki kita semua sebagai pelaku SabdaNya hari ini. Menjadi pelaku Sabda berarti memberi kesaksian nyata tentang Sabda Tuhan seperti cahaya pelita di dalam rumah. Maka perbuatan-perbuatan baik hendaknya dilakukan dengan komitmen yang jelas dan ketekunan untuk menghasilkan buah yang melimpah. Jangan menghalangi cahaya pelitamu atau meredupkan bahkan mematikan cahayanya. Jadilah pelaku Firman. Singkat kata, Jangan berhenti untuk berbuat baik!
DOA: Ya Tuhan semoga hari ini Sabda-Mu sungguh menjadi “pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”. Dan karena aku telah menerima firman-Mu, maka aku berharap diriku juga menjadi pelita yang dapat menerangi hidup sesamaku. Janganlah aku berpuas diri hanya sebagai pendengar firman tetapi doronglah aku untuk menjadi pelaku firman-Mu. Amin.
Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber kedamaian, berkat roti anggur ini berkenanlah menerima iman kami akan Yesus Putra kesayangan-Mu, yang telah mengurbankan hidup-Nya guna memperoleh kedamaian bagi kami. Sebab Dialah ….
ANTIFON KOMUNI – Lukas 8:16
Pelita itu hendaknya ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk rumah melihat cahaya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya abadi, Engkau telah memancarkan cahaya-Mu di dunia, yaitu Yesus, Saudara kami. Kami mohon semoga berkat cahaya itu kami dapat semakin memahami Engkau. Demi Kristus.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments