
Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Est. 3:2-3
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya, Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
PENGANTAR:
Roh Allah yang telah diterima dalam baptisan memampukan manusia untuk hidup dan memberikan kesaksian akan Kristus. “Jangan engkau malu memberikan kesaksian tentang Tuhan kita”, demikian kata Paulus kepada Timotius. Memang semua bukan karena jasa dan keberhasilan kita, melainkan karena Allahlah yang memberikan semuanya itu. Dengan keyakinan bahwa tugas kerasulan adalah penyelenggaraan Allah, maka manusia akan menjadi rendah hati dan tulus dalam menjalani hidup. Memang dibutuhkan iman yang kuat kendati hanya sebesar biji sesawi.
SERUAN TOBAT
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami memiliki iman yang kuat dan mempercayakan diri kami kepada-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkau telah membelenggu Santo Paulus dalam iman, serta memberinya bantuan Roh Kudus. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Sabda Allah, yang ditaburkan dalam hati kami agar benih iman itu tumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha baik, kami bersyukur atas iman yang telah Kauanugerahkan kepada kami. Kami mohon semoga iman kami semakin berkembang dan berbuah secara nyata dalam cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Habakuk 1:2-3; 2:2-4
“Orang benar akan hidup berkat imannya.”
Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, “Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya, tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2.6-7.8-9
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius 1:6-8.13-1
“Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita.”
Saudaraku terkasih, aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberi kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya! Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih dalam Kristus Yesus. Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (1 Petrus 1:25) Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya; inilah firman yang disampaikan Injil kepada-Mu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 17:5-10
“Sekiranya kamu mempunyai iman!”
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, “Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’ dan pohon itu akan menuruti perintahmu.” Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’? Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, ‘Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo Belitang OKU Timur Sumatera Selatan dalam RESI (Renungan Singkat) Minggu, 2 Oktober 2022. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.Bacaan hari Minggu ini membahas tentang nilai iman. Apa itu iman yang benar? Bacaan pertama mengajarkan bahwa iman adalah kepercayaan yang besar kepada Allah dan pemenuhan Perjanjian yang terus-menerus. Iman yang sejati akan selalu disertai dengan kepercayaan dan kesetiaan, terutama di saat-saat hidup sangat sulit.
Kita mendengar Nabi Habakuk mengeluh kepada Tuhan: “Ya Tuhan, berapa lama lagi Engkau tidak mendengarkan teriakku minta tolong? Aku telah ditindas, tetapi Engkau tidak menyelamatkan aku. Aku telah ditindas, tetapi Engkau tidak menolong aku. Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kesusahan dan kesukaran?”
Jika kita mendengarkan Habakuk, kita dapat merasakan bahwa ia juga menyampaikan suara banyak orang, terutama di saat-saat ketika kita merasa tersiksa oleh banyak masalah dan kekhawatiran, ketika kita merasa seolah-olah Tuhan tidak peduli kepada kita, ketika tampaknya seolah-olah Tuhan telah meninggalkan kita.
Iman seperti apa yang diminta Tuhan dari Habakuk? Tuhan ingin Habakuk memiliki iman yang teguh. Di tengah badai dan masalah hidup, Tuhan menantang Habakuk untuk tetap percaya karena Dia tidak akan meninggalkan umat-Nya dan akan menyelamatkan mereka pada waktu yang tepat. Mazmur Tanggapan hari ini (Mazmur 95) menggambarkan Tuhan sebagai batu karang yang kokoh dan gembala yang baik, yang patut dipercayai sepenuhnya.
Sementara Santo Paulus menggambarkan iman sebagai penerimaan dan pengakuan kita akan Kristus sebagai penggenapan janji-janji Allah. Iman sejati, melibatkan penerimaan kita yang teguh terhadap ajaran Gereja, yang mengungkapkan pesan Allah kepada dunia.
Dalam Injil, para rasul memohon kepada Kristus: “Tuhan, tambahkanlah iman kami.” Itu adalah permohonan yang tulus. Mereka merasakan perlunya iman yang besar agar dapat mengikuti jejak Yesus yang sulit. Di sini, kita memahami bahwa iman, pertama dan terutama, adalah anugerah dari Allah. Tuhan adalah sumber iman dan kita hendaknya berdoa agar Dia meningkatkan dan menguatkan iman kita kepada-Nya.
Apa yang Tuhan katakan? Dia tidak berkata, “Hanya itu yang kau minta. Baiklah, Aku akan menambahkan imanmu sekarang juga!” Sebaliknya, Dia berkata, “Jika engkau memiliki iman sebesar biji sesawi, engkau dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Tercabutlah dan tanamlah di laut,’ dan pohon itu akan taat kepadamu.”
Seberapa besar biji sesawi? Ukurannya kira-kira sebesar sebutir beras. Seolah-olah Yesus berkata, “Jika engkau memiliki iman yang kecil, selama itu adalah iman yang sejati, engkau dapat melakukan hal-hal yang besar dan sulit.” Bagi Yesus, yang penting bukanlah ukurannya, melainkan kualitas imannya. Biji sesawi adalah salah satu biji terkecil di dunia. Namun, ia mampu menjadi tanaman besar yang menjadi tempat berteduh bagi banyak burung. Demikian pula, iman sejati seseorang dapat sungguh-sungguh memperbaiki atau mengubah hidupnya dan kehidupan orang lain. Tuhan memberkati. Amin
No Comments