AUDIO RESI
ANTIFON PEMBUKA — Gal. 6:14
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus: po hon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
PENGANTAR
Hari Kamis Putih merupakan perayaan kenangan Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama para murid-Nya. Perjamuan terakhir Yesus dengan para murid-Nya bukanlah perjamuan keputusasaan, kesedihan, melainkan perjamuan yang penuh keakraban, perjamuan persaudaraan, penuh makna. Perjamuan itu simbol penyerahan hidupnya yang total, Tubuh dan Darah-Nya diberikan demi keselamatan murid murid-Nya. Itulah Ekaristi kudus, kenangan Kurban Salib Kristus. Pemberian diri Yesus yang sehabis-habisnya itu di lambangkan pula dalam Upacara Pembasuhan Kaki para rasul nanti. Untuk semua pengorbanan dan cinta Tuhan, kita diajak untuk juga memberi pelayanan yang sama, yaitu rela melayani dengan kasih dan cinta. Sumber kekuatan akan senantiasa ditemukan saat kita rayakan perjamuan Tuhan dalam Ekaristi.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.
DOA PEMBUKA 2
Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Allah Bapa Maha Pengasih, pada malam hari menjelang sengsara-Nya, Putra-Mu mempercayakan perjamuan Ekaristi kepada kami sebagai lambang cinta kasih dan kenangan akan korban salib-Nya. Semoga kami dapat menimba kekuatan dari misteri luhur ini untuk mewujudkan kasih dalam hidup kami sehari-hari serta diperkenankan menikmati buah penebusan-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 12:1-8.11-14
“Aturan perjamuan Paska.”
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:12-13.15-16bc.17-18
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
-
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
-
Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
-
Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 11:23-26
“Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan.”
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 13:34) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:1-15
“Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.”
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Kisah pembasuhan kaki para murid yang kita dengar dalam warta Injil malam ini hanya terdapat dalam Injil Yohanes saja (Yoh 13:1-15). Kita tahu bahwa petikan ini dibacakan pada Pesta Perjamuan Tuhan pada hari Kamis dalam Pekan Suci. Memang dahulu lazim orang membasuh kaki sendiri sebelum masuk ke ruang perjamuan agar masuk dengan kaki bersih. Hanya tamu yang amat dihormati sajalah, misalnya seorang guru atau orang yang dituakan, akan dibasuh kakinya. Tapi ini dilakukan sebelum perjamuan mulai.
Dalam Injil Yohanes peran-peran tadi dibalik. Yesus sang guru kini membasuh kaki para muridnya. Lagi pula pembasuhan ini terjadi selama perjamuan sendiri, bukan sebelumnya seperti biasa dilakukan orang waktu itu. Kiranya hendak disampaikan hal yang tidak biasa. Pembasuhan kaki di sini tidak ditampilkan semata-mata sebagai tanda memasuki perjamuan dengan bersih, tetapi untuk menandai hal lain. Apa itu? Baiklah didekati kekhususan Penginjil Yohanes ini dalam menyampaikan kejadian-kejadian terakhir dalam hidup Yesus.
Penginjil Yohanes menekankan, Yesus sadar bahwa dirinya “datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah”, yakni asal-usul-Nya (ay. 3). Karena itu mereka yang mengenalnya akan mengenali Yang Ilahi dari dekat. Ini semua diajarkan Yesus kepada para murid terdekat pada perjamuan malam terakhir itu dengan membasuh kaki mereka. Dia yang sadar berasal dari Allah dan sedang kembali menuju kepadaNya ingin menunjukkan bahwa orang-orang terdekat itu sedemikian berharga, sedemikian terhormat. Dan lebih dari itu, ia ingin berbagi (sharing) dengan para murid tentang asal-usul, dari siapa dan menuju ke siapa itu. Inilah yang dimaksud dengan mengasihi sepenuhnya. Yesus tidak setengah-setengah dalam mewujudkannya melainkan hingga tujuan kedatangannya (perutusan-Nya) terlaksana, yakni membawa manusia ke dekat Allah, asal terang dan kehidupan.
Dalam peristiwa pembasuhan kaki tentu saja Petrus terheran-heran dan tak bisa menerima maksud yang dikerjakan gurunya. Namun Yesus mengatakan bahwa kelak ia akan mengerti walaupun kini belum menangkapnya (ay. 6-7). Tetapi Petrus belum puas dan bersikeras menolak dibasuh kakinya oleh gurunya itu. Pada saat inilah Yesus menjelaskan dan menegaskan, ” Jikalau aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam aku.” (ay. 8). Di sini jelas bahwa Dia yang adalah Tuhan, yang berasal dari Allah mau berbagi kehidupan dengan para murid. Dan berbagi asal dan tujuan kehidupan inilah jalan keselamatan bagi manusia.
Pada kesempatan itu Yesus juga mengatakan bahwa pembasuhan kaki itu disampaikan sebagai teladan bagi para murid, agar mereka berbuat seperti itu satu sama lain (ay. 15). Teladan ini kemudian menjadi bekal kehidupan orang-orang yang percaya bahwa Yesus itu datang dari Allah dan pulang kepadaNya setelah berhasil memperkenalkan siapa Allah itu sesungguhnya.
Boleh dikatakan saat itulah lahir kumpulan orang yang hidup berbekal sikap Yesus yang menganggap sesama sedemikian berharga sehingga pantas dilayani dan dihormati. Inilah Gereja dalam ujudnya yang paling rohani, paling spiritual. Dalam arti inilah Gereja berbagi “sangkan paran” (asal usul) dengan Yesus sendiri. Hidup meng-Gereja yang berpusat pada ekaristi baru bisa utuh bila dijalani dengan bekal yang diberikan Yesus tadi. Hanya dengan cara itu Gereja akan tetap memiliki integritas. Memang masih berada di dunia, masih berada dalam kancah pergulatan dengan kekuatan-kekuatan gelap, tetapi arahnya jelas, ke asal dan tujuan tadi yakni: ke Sumber Terang sendiri bersama dengan Dia yang diutus olehNya. ***
PEMBASUHAN KAKI
ANTIFON 1 — bdk. Yoh. 13:4,5,15
Tuhan bangun dari meja perjamuan, menuang air ke dalam bejana, lalu membasuh kaki murid-murid-Nya: teladan ini la wariskan kepada mereka.
ANTIFON 2 — bdk. Yoh. 13:12,13,15
Sesudah makan bersama murid-murid-Nya, Tuhan Yesus membasuh kaki mereka, dan bersabda kepada mereka: Mengertikah kamu, apa yang Aku, Tuhan dan Gurumu, telah perbuat kepadamu? Aku memberi kamu teladan supaya kamu pun berbuat demikian.
ANTIFON 3
U : Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku? Yesus menjawab kepada Petrus: Kalau Aku tidak membasuh kakimu, Engkau tidak lagi menjadi pengikut-Ku.
P : Lalu Yesus sampai pada Simon Petrus, dan Petrus berkata kepada-Nya:
U : Tuhan, …
P : Yang Kuperbuat sekarang ini belum kaupahami. Kelak engkau akan mengerti.
U : Tuhan, …
ANTIFON 4 — bdk. Yoh. 13:14
Kalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun harus membasuh kaki satu terhadap yang lain.
DOA UMAT:
I : engan membasuh kaki para murid-Nya, Yesus telah mem berikan perintah baru agar kita saling melayani dan saling mencintai. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar dapat me laksanakan perintah baru itu dengan sepenuh hati.
L : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para Imam. Semoga Sri Paus dan Uskup kami, serta para Imam dapat melakukan tugas penggembalaan mereka dengan rendah hati seperti Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin masyarakat selalu mendasari tugas pelayanannya dengan Sabda Yesus sendiri untuk saling me layani satu sama lain demi keselamatan bersama. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi orang-orang yang menderita: Semoga keteladanan Kristus dalam mengasihi para murid Nya menggugah setiap orang untuk terlibat dalam memberi pertolongan dan kasih bagi orang-orang yang sedang menderita. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi kita di sekitar altar ini: Semoga kami semua pada hari ini memperbarui niat untuk saling mengasihi dan bekerja sama dalam keluarga kami masing-masing sehingga nilai hidup kristiani keluarga kami terpancar pula di dalam kehidupan bermasyarakat. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Ya Allah, Bapa Maha Pengasih, dengarkanlah permohonan kami. Semoga kami belajar sabar dan rela berkorban bagi sesama seperti Yesus Kristus, Tuhan kami. U : Amin.
LITURGI EKARISTI
NYANYIAN (PS. 498)
U : Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuban. P : Cinta Kristus menyatukan kita semua. Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah. Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup. Mari saling mengasihi sebulat hati
U : Jika ada anta kasih, badirlab Tuban.
P : Marilah kita berkumpul bersatu hati. Hendaklah kita hindarkan perselisihan. Hentikanlah perbantahan dan permusuhan. Semoga di tengah kita hadirlah Kristus.
U : Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
P : Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan, kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan. Itu sukacita kami yang tak terhingga, dan berbahagialah kami selama-lamanya. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Ya Tuhan, perkenankanlah kami merayakan misteri ini dengan pantas karena setiap kali kenangan akan kurban ini dirayakan, terlaksanalah karya penebusan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
ATAU
Ya Tuhan, terimalah dan persatukanlah persembahan ka mi ini dengan kurban Kristus, Putra-Mu, sehingga mendatangkan rahmat keselamatan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin
ANTIFON KOMUNI — 1 Kor. 11:24,25
Inilah tubuh-Ku, yang dikurbankan bagimu. Inilah piala Perjanjian Baru dalam darah-Ku, Sabda Tuhan. Setiap kali kamu menyambutnya, lakukanlah untuk mengenangkan Daku.
DOA SESUDAH KOMUNI
Marilah kita berdoa: Allah Yang Mahakuasa, dalam hidup di dunia ini kami di kuatkan oleh Perjamuan Putra-Mu. Semoga kami layak untuk turut menikmati perjamuan abadi di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U Amin.
No Comments