AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Dan. 3:31,29,30,42,43
Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan perlakukanlah kami seturut besarnya belas kasih-Mu.
PENGANTAR:
Seorang pengikut Kristus sejati hidup membuka diri atas berbagai karya Tuhan. Ia hidup dalam semangat berbagi, seperti juga Yesus yang dipecah dan dibagi demi keselamatan semua orang. Namun demikian, ia juga harus menyadari bahwa kendati telah menjadi Kristen, ia tetap bisa menjadi batu sandungan bagi sesamanya karena tingkah lakunya yang tidak baik. Mengusahakan diri untuk berada dalam kesadaran selalu ‘baik’ harus juga mengandalkan kemurahan Allah. Layak bila dalam Ekaristi ini kita meminta rahmat yang kuat melalui Tubuh dan Darah-Nya.
DOA PEMBUKA
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Ya Allah, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk berbuat baik. Semoga kami senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan yang Kauberikan kepada kami itu. De ngan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus. hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 11:25-29
“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi!”
Sekali peristiwa turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa. Kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang ada pada Musa, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua Israel. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka dengan Roh seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. Pada waktu itu masih ada dua orang tinggal di perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat tetapi mereka tidak turut pergi ke kemah. Ketika Roh itu hinggap pada mereka, penuhlah mereka itu dengan Roh seperti nabi di tempat perkemahan. Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa, “Eldad dan Medad penuh Roh seperti nabi di tempat perkemahan!” Maka menyahutlah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa, “Tuhanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa berkata kepadanya, “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, sekiranya seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberikan Roh-Nya kepada mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:8.10.12-13.14
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
-
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
-
Takut Tuhan itu suci, tetap utuh selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya.
-
Semua itu diperhatikan oleh hamba-Mu; memang besar ganjaran orang yang berpegang padanya. Tetapi siapa yang sadar akan kesesatannya? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
-
Lindungilah pula hamba-Mu terhadap orang congkak; jangan sampai aku dikuasai olehnya! Maka aku akan menjadi tak bercela, dan bebas dari pelanggaran besar.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 5:1-6
“Kekayaan sudah membusuk.”
Hai kamu orang-orang kaya, menangis dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu, dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kamu telah menahan upah para buruh yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kamu telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi! Kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 17:17b.a) Firman-Mu adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:38-43.45.47-48
“Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah.”
Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kamu cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua belah tangan dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup daripada dengan utuh kedua kaki dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati, dan api tidak padam.
Demikianlah injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Brussel, Belgia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Minggu, 26 September 2021. Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan, yakni dari Injil Markus 9:38-43.45.47-48
Panggilan kita sebagai orang-orang kristiani, termuat pada undangan Yesus yang mengatakan: “Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna” (Mat 5:48). Kesempurnaan Allah menunjuk pada kekudusan-Nya yang kemudian dilimpahkan kepada kita, yakni orang-orang yang percaya dalam keselamatan Sang Putra; dan itu diterima dalam rahmat baptisan. Dengan demikian, kekudusan menjadi panggilan bagi kita. Menjadi kudus merupakan tujuan utama hidup kita di tengah pejiarahan kita dalam dunia.
Saudara-saudariku yang diberkati Tuhan, merenungkan Injil pada hari ini membawa kita untuk mengoreksi diri sembari mengingat kembali panggilan utama kita sebagai orang-orang Kristiani di jaman sekarang. Tuhan mengingatkan kita akan arti dari hidup yang hendaknya digunakan sebagai jalan menuju kekudusan. Tuhan mengingatkan kita terhadap beberapa hal. Bisa jadi, selama ini kita menggunakan tangan untuk hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan. Bisa jadi, selama ini kita menggunakan kaki kita – ini dapat dipahami sebagai jalan hidup kita – menjauh dari Tuhan; menjauh dari iman kristiani. Bisa jadi, baru-baru ini kita menggunakan mata untuk mengarahkan pandangan tidak pada Tuhan dan kehendak-Nya, namun pada kepuasan duniawi yang sifatnya tak abadi.
Tangan menunjuk pada perbuatan, kaki sebagai simbol perjalanan hidup dan mata adalah pengarah kehidupan. Ketiganya menjadi dasar untuk mengundang kita mengarahkan hidup menuju kekudusan sebagai panggilan kita, yakni menuju pada Allah. Melalui permenungan dari Injil, kita semua diundang untuk menunjukkan tekad kita menuju kekudusan. Dan itu terjadi melalui perbuatan kita, melalui perjalanan hidup kita, sembari mengarahkan diri hanya pada Allah sebagai Asal dan Tujuan hidup. Itu terlaksana jika perbuatan kita memuat nilai-nilai kristiani, langkah hidup kita sejalan dengan ajaran kasih Tuhan dan pandangan hidup kita selalu mengarah pada tujuan hidup kekal bersama-Nya. Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin.
DOA UMAT
I : Kristus membimbing kita agar berani meninggalkan segala galanya demi Kerajaan Allah. Marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa Mahakasih yang akan selalu membuka pintu Kerajaan-Nya bagi kita.
L : Bagi Gereja Kristus: Ya Bapa, semoga Gereja selalu mewartakan Kabar Baik kepada kaum miskin, serta membebaskan orang-orang yang tertindas seturut teladan Kristus. Marilah berdoa …
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi bangsa-bangsa yang kaya: Ya Bapa, semoga bangsa-bangsa yang kaya, tidak terus-menerus mengeksploitasi negara-negara miskin, melainkan mendampingi mereka untuk mencapai perkembangan dan kesejahteraan manusiawi dan jasmani. Marilah berdoa…
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi sesama kita yang dalam kesulitan: Ya Bapa, semoga hati dan tangan kami terbuka untuk membantu sesama kami yang sedang dalam kesulitan, serta mengembalikan kepercayaan mereka akan keadilan dan persahabatan diantara manusia. Marilah berdoa …
U Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi umat kristiani di sini dan di mana saja berada: Ya Bapa, teguhkanlah kami untuk berani mengutamakan Kerajaan-Mu yang terungkap dalam karya kasih terhadap sesama kami, khususnya mereka yang sakit dan lanjut usia, mereka yang sendirian dan kesepian, serta semua orang yang menderita. Marilah berdoa …
U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.
No Comments