AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.
PENGANTAR:
Guru yang paling ulung hanya mampu mengajar sekuat kuasa-nya, namun hasilnya tergantung dari kemauan dan kemampuan muridnya. Demikian pula kita sebagai murid-murid Yesus, hendaknya kita membuka hati dan menanggapi pesan-pesan ilahi yang dibawakan oleh Yesus dari Nazaret.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, perkenankanlah umat-Mu selalu berjaga sambil menantikan kedatangan Putra-Mu. Semoga kami dengarkan nasihat Penyelamat kami, sehingga pada saat Ia datang, kami dapat menyongsong-Nya dengan pelita menyala. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 48:17-19
“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku.”
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:1-2.3.4.6
Ref. Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup.
-
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
-
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
-
Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:16-19
“Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia.”
Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 10 Desember 2021, Hari Biasa Pekan ke dua Adven. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Peka Mengetahui Cara Tuhan Bekerja”. Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Hari ini kita mendengar ungkapan hati Yesus yang bersedih melihat kedegilan hati dan sikap bangsa Yahudi yang plin-plan, yang pongah, sombong melihat cara Allah bekerja dan sebaliknya mereka justru mencari-cari kesalahan untuk membenarkan sikap mereka. Tuhan Yesus mengumpamakan sipak Bangsa Yahudi seperti anak-anak yang sedang bermain di lapangan. Ada dua kelompok anak-anak, kelompok pertama mengatakan, “Ayo kita nyanyikan lagu perkawinan!” kelompok kedua mengatakan, “Kami sedang tidak bergembira.” Lalu kelompok pertama mengatkan, “Kalu begitu kita nyanyi lagi kematian1”. Kelompok kedua menjawab, “Kami sedang tidak bersedih!”.. Wah serba salah jadinya…
Apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis, yang suka berpuasa, hidup sederhana di padang gurun, menjauhi keramaian dan tidak bersosialisai dengan masyarakat, serta memberitakan pertobatan dikatakan sebagai orang gila yang menolak kenikmatan. Sedangkan Tuhan Yesus yang bergaul akrab dengan mereka, ikut berkabung bersama mereka yang berduka dan ikuet serta dengan kegembiraan umatnya dituduhnya sebagai orang yang suka pesta pora dan sahabat pendosa yang dijauhi orang yahudi. Serba salah sikpa bangsa Yahudi itu. Hingga kemudian Tuhan mengatakan, “Hikat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Para sahabatku, apa yang bisa kita pelajari dari perikop yang kita dengarkan hari ini. Saya menawarkan dua hal saja.
-
Kita dipanggil untuk peka mengetahui cara Tuhan bekerja dalam hidup kita. Saudari-saudaraku, Allah tidak pernah berhenti berkarya, tidak pernah berhenti bekerja untuk menyelamatkan kita. Sudah berapa nabi dan utusan Allah dihadirkan untuk menyelamatkan manusia, dan mereka semua ditolak bahkan banyak diantaranya dibunuh. Dan akhirnya Allah mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia, dan dibunuh juga oleh umat yang dikasihi-Nya. Apakah Allah kemudian berhenti bekerja? Tidak! Allah tidak pernah berhenti bekerja untuk menyelamatkan manusia. Yang dibutuhkan adalah, keterbukaan hati kita, kerendahan hati kita, serta kepekaan hati kita melihat tanda-tanda kehadiran Allah serta cara-cara Allah bekerja dalam hidup kita. Jika kita hanya beranggapan bahwa Allah hanya hadir di dalam dalam doa, di dalam kapel, atau peristiwa keagamaan tertentu, maka kita salah! Allah hadir di mana-mana bahkan Dia juga hadir pada diri orang-orang yang malang, miskin, tertindas, terabaikan. Apakah kita beranggapan bahwa Allah bekerja pada peristiwa atau kejadian yang spektakuler, muzizat yang hebat-hebat saja? Jika kita beranggapan seperti itu, maka anggapan kita salah? Allah berkarya dalam dalam banyak cara, termasuk kejadian-kejian biasaa yang kita alami sehari-hari. Termasuk pada pada pengalaman yang tidak enak yang kita alami. Tuhan Allah juga bekerja pada peristiwa-peristiwa yang tidak enak dalam hidup kita, bencana alam, persitiwa kehilangan, dan lain sebagaimnya. Allah tidak tinggal diam bekerja dalam hidup kita, menyelamatkan kita.
-
Tuhan mengajari kita untuk menemukan Hikmah dibalim peristiwa hidup kita, melatih kepekaan kita bahwa ada berkat tersembunyi (blessing in disguise) dibalik semua peristiwa hidup kita. Yang kita butuhkan adalah Percaya, Iman yang teguh, bahwa Allah sungguh baik kepada kita, bahwa Allah sungguh perduli, Allah sungguh ingin menyelamtkan kita. Tuhan mengatakan, “hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.” Dibalik perbuatan Yohanes pembaptis yang dicap oleh orang yahudi sebagai orang gila, banyak orang disematkan dan berpaling kepada Allah Kembali. Dibalik Karya Yesus yang dicap sebagai orang yang suka pesta pora dan sahabat orang berdosa, banyak orang diselamatkan, banya orang berdosa bertobat, dan kita semua ditebus-Nya.Kita semua diundang untuk percaya dan memperkuat iman kita, bahwa Allah sungguh bekerja dalam hidup kita, Allah sungguh peduli, Allah sungguh mencintai kita dan menginginkan kita semua selamat.
No Comments