Kamis, 16 Juli 2020 Hari Biasa Pekan XV

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas SCJ – Biara Gentiaras Palembang – Indonesia

 

ANTIFON PEMBUKA – Mt. 11:29

Terimalah bebanku dan belajarlah dari padaKu, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. maka hatimu akan tenang.

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, ketika manusia menderita sengsara dan sakit, Engkaulah yang menyampaikan sabda pembebasan serta pengharapan melalui Yesus PuteraMu. Semoga kami dapat mengalami dan menikmati pemeliharaanMu yang besar dalam segala usaha kami. Demi Yesus Kristus, …..

 

BACAAN PERTAMA: Yesaya 26:7-9.12.16-19

“Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah.”

Pada suatu waktu kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Kami juga menanti-nantikan saat Engkau menjalankan penghakiman. Kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Dikau pada waktu malam, dan dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi. Sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau. Ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti wanita yang mengandung dan sudah dekat waktunya melahirkan, menggeliat sakit dan mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya Tuhan. Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan hanya melahirkan angin. Kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya Tuhan, orang-orang-Mu yang telah mati akan hidup kembali, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkit dan bersorak sorailah! Sebab embun Tuhan ialah embun terang dan bumi akan melahirkan arwah kembali.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 102:13-14ab.15.16-18.19-21

Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.

  1. Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu lestari turun temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.

  2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu, bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.

  3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus. Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: (Mat 11:28) Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

 

BACAAN INJIL: Matius 11:28-30

“Aku ini lemah lembut dan rendah hati.

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor IESU Per Cor Mariae, hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Saudara-Saudariku Ytk, salam kasih dan doa; salam jumpa kembali bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian; Edisi Kamis, 16 Juli 2020.

Saudara-Saudariku Ytk, Undangan Yesus ini begitu manis dan enak didengar. Undangan yang ditujukan kepada semua orang yang “letih lesu dan berbeban berat” oleh persoalan hidup serta beban dosa manusia. Siapapun kita yang sedang bergumul dengan persoalan hidup pasti akan menaruh harapan besar atas sapaan Yesus, undangan yang akan membebaskan kita dari berbagai kesulitan dan menjadikan diri kita lega terbebaskan dari segala beban hidup yang sedang kita hadapi.

Namun Saudara-Saudariku Ytk, tidak sedikit orang (bahkan mungkin juga diri ku, diri kita) yang kemudian merasa kecewa saat doa dan jeritan hati minta tolong agar Yesus mengangkat beban hidup dan keletihlesuan, terasa seolah tak dikabulkan: beban hidup masih saja ada, bahkan makin bertambah. 

Saudara-Saudari Terkasih, mari kita dengan rendah hati bertanya diri pula: apakah caraku (cara kita) datang kepada Yesus sungguh sudah tepat? Memang menarik menanggapi Sabda Yesus untuk datang kepada-Nya supaya terbebaskan dari letih lesu dan beban berat hidup kita. Pertanyaan yang senada adalah: apakah kita juga antusias untuk datang kepada Yesus untuk kita belajar pada Yesus tentang keutamaan kelemahlembutan dan kerendahan hati-Nya ?

Jangan kita datang kepada Yesus dengan bermental oportunis; sekadar mencari keuntungan dan kesenangan diri; menjadi pribadi pragmatis mencari enak dan mudah saja. Ibarat dua sisi mata uang: di satu sisi kita sungguh percaya penuh harapan & keyakinan bahwa Yesus mampu mengangkat beban hidup kita; dan sisi lain adalah sikap hati untuk mau belajar tentang keutamaan yang Yesus miliki; di antaranya kelemahlembutan dan kerendahan hati. Keduanya harus seiring sejalan. Iman dan keutamaan itu harus menjadi bagian hidup kita.

Saudara-Saudari Ytk, mari kita datang kepada Yesus dengan sikap penuh iman; kita datang pertama-tama ingin menjadi murid-murid-Nya yang sejati: mau belajar menjadi lemah embut & rendah hati. Percayalah: Tuhan pun akan menganugerahkan apa yang senyatanya kita butuhkan; dan kita pun dibebaskan dari segala kesulitan dan beban-beban hidup kita.

Berkat Tuhan menyertai perjuangan kita untuk menjadi murid-murid-Nya yang setia, agar kita mampu meneladani sikap Hati-Nya: menjadi pribadi lemah lembut dan rendah hati. Berkat Allah Yang Maha Kuasa: (+) Bapa…dan Putera…dan Roh Kudus. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang penyayang, lapar kami akan kedamaian semoga Kaucukupi, dan kedatangan kerajaanMu di tengah-tengah kami semoga Kaupercepat dalam diri Yesus, PuteraMu dan saudara kami se-Bapa, yang…..

 

ANTIFON KOMUNI – Mt. 11:28

Datanglah padaKu, kamu semua, yang letih lesu dan berbeban berat.Maka Aku akan menyegarkan kamu.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahasetia, Engkau memberikan janji kedamaian dan suka cita kepada siapa pun yang mengikuti PuteraMu.Kami mohon, perkenankanlah kami mengangkat beban kami dan dengan demikian dapat mempersiapkan kedamaian bagi sesama di sekitar kami. Demi Kristus,….

 

 

11 Comments

  • Sisca Juli 15, 2020 at 1:20 pm

    Romo Mul….. matur nuwun sanget u homilinya, sangat menyejukan hati… rasanya nyeeeeezzzzz, damai mendengar homili Romo. Bersyukur atas kasih karunia Tuhan Yesus dengan kondisi spt ini justru Tuhan ubahkan keluarga kami, kerinduan sy sdh Tuhan jawab dan anugerah ini tidak bisa dinilai dengan materi seberapapun. Matur nuwun u doa Romo bagi kami sekel. Sehat selalu Romo, Berkah Dalem

    Reply
  • Alex Joko Krismanto Juli 15, 2020 at 2:25 pm

    Resinya bagus dan bisa menjadi bahan permenungan dalam menjalani menjadi murid Yesus yang harus mewartakan ttg kasih.
    Kl boleh usul audionya agak sedikit menggema ya…

    Reply
    • Rm Bene Mul SCJ Juli 15, 2020 at 2:44 pm

      Terimakasih masukannya, Mas Kris.
      Salam doa kami.
      Berkah Dalem

      Reply
      • Warsono Juli 15, 2020 at 10:04 pm

        Trimakasih Romo, atas renungannya, semoga senantiasa dibimbing dan dikuatkan oleh Tuhan Yesus atas segala kasihNya, kelembutanNya, unk kita semua, meski sering manusia masih saja datang pada Tuhan saat letih saja…ktika bahagia sering melupakan Tuhan…semoga kami dikuatkan selalu unk stia pd Tuhan di stiap waktu Amiin GBU

        Reply
  • Lilywati Juli 15, 2020 at 3:51 pm

    Terima kasih Romo Mul utk RESI nya…mengingatkan Saya sebagai murid Yesus utk selalu lemah lembut dan rendah hati kepada siapapun. Belajar utk selalu mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan kekuatan sendiri.

    Reply
  • Warsono Juli 15, 2020 at 10:05 pm

    Trimakasih Romo, atas renungannya, semoga senantiasa dibimbing dan dikuatkan oleh Tuhan Yesus atas segala kasihNya, kelembutanNya, unk kita semua, meski sering manusia masih saja datang pada Tuhan saat letih saja…ktika bahagia sering melupakan Tuhan…semoga kami dikuatkan selalu unk stia pd Tuhan di stiap waktu Amiin GBU

    Reply
  • Kartika Juli 15, 2020 at 11:09 pm

    Amin…🙏

    Reply
    • Inge A halim Juli 16, 2020 at 11:18 am

      Tks Romo Mul utk Resi nya
      Sangat menguat kan kami utk tetap datang pada Nya dlm situasi apapun juga

      Reply
  • Melchior Suroso Juli 16, 2020 at 12:40 am

    Mohon dukungan doa untuk kesembuhan saya: Melchior Suroso sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia dan untuk anak saya: Paula Dita Kumala sudah 17 tahun sakit misterius.
    Terima kasih.

    Reply
    • admin Juli 16, 2020 at 1:46 am

      Satu hati dalam doa Bapak Suroso.Semoga Hati Kudus yesus menjawab doa-doa kita, Bapak dan putri Bapak mendapat kesembuhan dan dikuatkan dalam iman, pengharapan dan kasih. Hati Kudus yesus memberkati bapak dan putri bapak. Amin.

      Reply
  • Rm Bene Mul SCJ Juli 16, 2020 at 1:00 am

    Pak Melchior Suroso & Sdri. Paula Dita Kumala, kami bawa dalam doa-doa kami.
    Salam doa utk klg besar semuanya.
    Berkat Tuhan melimpah memberikan kekuatan.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Warsono Cancel Reply