Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Maria Ratu Rosari Palembang Indonesia
ANTIFON PEMBUKA – Mat. 19:14
Biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber segala harapan, berilah kiranya kami Roh Baru dan hati yang sederhana serta ternuka terhadap sabda-Mu. Semoga hidup kami mengungkapkan pengharapan, yang sudah tertananam dalam hati kami. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, …
BACAAN PERTAMA: Kitab Yehezkiel 18:1-10.13b.30-32
“Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri.”
Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya, alleluya S: Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
BACAAN INJIL: Matius 19:13-15
“Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku.”
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Membantu Anak-Anak Berjumpa Tuhan
Bapak ibu dan saudara-saudari yang saya kasihi di dalam Tuhan, setelah membaca dan renungkan Injil hari ini, saya ingat lagu sekolah minggu yang baru saja saya nyanyikan. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Tak seorang pun boleh menghalang-halangi langkah anak-anak untuk menjumpai Yesus. Sabda itu disampaikan kepada para murid yang menghalang-halangi anak-anak yang mau datang menjumpai Yesus. Entah apa alasan mereka. Mungkin mereka mau membela Yesus yang mau istirahat setelah lelah melayani.
Anak-anak memang suka brisik, usil, lari ke sana ke mari, dan seterusnya sebagaimana menjadi ciri anak-anak. Namun para murid tampaknya lupa. Ketika tahu, bahwa para murid menghalang-halangi anak-anak yang mau menjumpai Yesus, maka Yesus menegur mereka, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku.” Yesus menegaskan kembali sabda yang disampaikan sebelumnya bahwa anak-anak “yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).
Bapak ibu, saudara saudari yang saya kasihi di dalam Tuhan. Gereja kita memberi ruang dan kesempatan kepada para orangtua untuk mengajarkan, menghantarkan anak-anak mereka sesegera mungkin untuk berjumpa Tuhan lewat sakramen baptis. Menunda membaptiskan bayi, apalagi membiarkannya memilih sendiri setelah dewasa, merupakan tindakan yang tidak tepat bahkan salah! Tanggungjawab orangtua untuk membaptiskan anak sesuai dengan janji Sakramen Perkawinan untuk mendidik anak-anak secara Katolik. Dengan membawa anak-anak kepada Yesus, maka Yesus akan “meletakkan tangan-Nya atas mereka”. Artinya, Yesus menerima dan memberkati anak-anak. Anak-anak pun menjadi anak-anak yang terberkati. Saat Yesus menumpangkan tangan dan memberkati anak-anak maka daya dan rahmat kekuatan penyembuhan disalurkan-Nya, baik secara fisik maupun psikis, mental maupun spiritual kepada anak-anak kita.
Bapak ibu, dan saudara saudari yang saya kasihi dalam Tuhan. Bagaimana sikap kita terhadap anak-anak sebagai umat Kristiani? Apakah kita berusaha membantu mereka untuk dekat dengan Tuhan? Atau jangan-jangan kita menjadi penghalang mereka untuk dekat dengan Tuhan. Semoga kehadiraan kita dapat membantu anak-anak untuk berjumpa dengan Tuhan yang penuh belaskasih. Tuhan memberkati kita semua hari ini. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa Maha Pengasih, jadikanlah kami kiranya putera dan puteri-Mu, yaitu orang-orang yang mirip dengan Dia, yang sungguh pantas disebut Puetra-Mu, ialah Yesus Kristus saudara kami se-Bapa, ….
ANTIFON KOMUNI – Mat. 19:14
Jana]ganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku, sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa Mahakudus, kami bersyukur, bahwasanya Engkau telah berkenan membuka pintu kerajaan surga bagi kami dengan perantaraan Yesus Putera-Mu terkasih. Semoga kami mengakui, bahwa Dialah jalan, kehidupan, dan kebenaran kami dalam segala tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
No Comments