Minggu, 13 September 2020 – Hari Minggu Biasa XXIV

Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA



ANTIFON PEMBUKA – Sir 36:15-16

Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para Nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Ya Allah, Pencipta dan Penguasa segala sesuatu, perkenankanlah kami merasakan kekuatan belas kasih-Mu. Bantulah agar kami mengabdi Engkau dengan segenap hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Kitab Putra Sirakh 27:30-28:9

“Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.”

Dendam kesumat dan amarah sangatlah mengerikan, dan orang berdosalah yang dikuasainya. Barangsiapa membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan. Tuhan dengan saksama memperhitungkan segala dosanya. Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa. Bagaimana gerangan orang dapat memohon penyembuhan pada Tuhan, jika ia menyimpan amarah kepada sesama manusia? Bolehkah ia mohon ampun atas dosa-dosanya, kalau ia sendiri tidak menaruh belas kasihan terhadap seorang manusia yang sama dengannya? Dia hanya daging belaka, namun menaruh dendam kesumat; siapa gerangan akan mengampuni dosa-dosanya? Ingatlah akan akhir hidup, dan hentikanlah permusuhan. Ingatlah akan kebusukan serta maut, dan hendaklah setia kepada segala perintah. Ingatlah akan perintah-perintah dan jangan mendendami sesama manusia. Hendaklah kamu ingat akan perjanjian dari Yang Mahatinggi, lalu ampunilah kesalahan sesama. Jauhilah perikaian, maka engkau mengurangkan jumlah dosa, sebab orang yang panas hati mengobar-ngobarkan pertikaian. Orang yang berdosa mengganggu orang-orang yang bersahabat, dan melontarkan permusuhan di antara orang-orang yang hidup dengan damai.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.3-4.9-10.11-12

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.

  2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.

  3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

  4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

BACAAN KEDUA: Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 14:7-9

“Entah hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan.”

Saudara-saudara, tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi entah hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan baik atas orang-orang mati maupun atas orang-orang hidup.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya.
S: (Yoh 13:34) Perintah baru Kuberikan kepadamu: Hendaklah kamu saling mencintai seperti Aku cinta padamu.

BACAAN INJIL: Matius 18:21-35

“Ampunilah saudaramu, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah Dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain, yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincent Suparman SCJ

PENGAMPUNAN

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria.

Menurut Injil hari ini yang baru saja kita mendengar, pengampunan itu diberikan secara tak terbatas.  Jesus menerangkan pengajaran-Nya tentang pengampunan  dengan perumpamaan tentang dua orang yang mempunyai utang yang berbeda jumlahnya.

Orang kesatu mempunyai utang yang sangat besar jumlahnya. Dalam mata uang rupiah bisa jadi ratusan milyard. Namun ia dibebaskan dari kewajibannya untuk membayar utangnya. Orang kedua mempunyai utang yang jumlahnya kira-kira seperseratus dari jumlah utang orang kesatu. Namun orang yang kesatu itu tak bersedia membebaskan tetangganya yang jumlah utangnya jauh lebih kecil.

Jesus datang untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita yang luar biasa banyaknya. Kiranya tak ada tentangga yang mampu membebaskan kita dari hukuman yang mestinya kita tanggung karena dosa-dosa kita. Betapapun besar utang kita kepada Allah, kita sudah dibebaskan dari tanggungjawab untuk memikul segala doa kita. Dosa-dosa kita sudah diampuni. Itu sebabnya Allah mengutus Putra Tunggal-Nya, Tuhan Jesus Kristus. Dengan rela Jesus menyerahkan hidup-Nya untuk menebus kita dari perbudakan dosa dan Setan.

Santo Paulus berkata, “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar”(1Kor 7:23). Dan yang dimaksudkan dengan harga itu ialah kematian Jesus pada salib. Melalui darah-Nya yang dicurahkan pada salib, Jesus bukan hanya mengampuni kita dari dosa-dosa kita, tetapi ia juga melepaskan kita dari tawanan Setan dan ikatan dosa. Ia membebaskan kita dari cara hidup, cara berfikir, dan cara berbicara yang mudah terpengaruh oleh dunia kegelapan, dunia yang terkontaminasi oleh rasa benci, denki, dan dendam. Kini kita sudah dibebaskan dari utang yang luar biasa besar jumlahnya yang kita sendiri takkan pernah mampu melunasinya. Kita berutang kepada Allah atas rahmat dan belas kasih-Nya yang diberikan kepada kita dalam diri Putra-Nya, Jesus Kristus.

Karena kita sudah dibebaskan dari kewajiban untuk melunasi hutang kita yang luar biasa jumlahnya, maka giliran jatuh kepada kita. Kita harus tulus merealisir belas kasih dan pengampunan kepada setiap pribadi yang bersalah kepada kita. Ketulusan untuk mengampuni sesiapa yang bersalah kepada kita ialah perintah suci yang semestinya tertanam dalam hati kita untuk kita taati. Ketika kita tidak taat atas perintah suci ini, maka kita berbuat dosa lagi. Kita mencemari hati kita dimana perintah itu tertanam.  Perintah ini terasa sangat berat. Namun, sebagai orang yang diutus dan yang sudah ditebus, kita harus berani keluar dari kebiasaan menyimpan dendam, denki, dan fikiran busuk untuk mencelakaan sesame.

Keadilan mengajarkan kepada kita untuk berdoa setiap hari dan dalam doa itu kita mohon rahmat dan kekuatan agar kita mampu mengampuni sesiapa yang bersalah kepada kita. Jika kita tidak menunjukkan belas kasihan dan pengampunan kepada sesama, bagaimana kita berani membenarkan diri dan merasa pantas mengharapkan Allah untuk mengampuni dosa kita?
Santo Jakobus berkata, “Sebab penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman(Jakobus 2:13).

Marilah kita berdoa tanpa kunjung putus agar Allah oleh karena belas kasih-Nya kita dimampukan menunjukkan keadilan dan pengampunan melalui cara hidup, bicara, dan melalui perbuatan kita. Amen.

DOA UMAT

I : Kristus bersabda, ” Ampunilah saudaramu, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Marilah kita mohon kepada Allah supaya kita umat-Nya, yang telah mengalami kasih Allah, membawa kegembiraan pengampunan kepada dunia.
L : Bagi semua Gereja kristiani yang sudah lama terpecah belah oleh dendam dan keangkuhan. Ya Bapa, semoga Gereja-gereja dipersatukan kembali dalam persatuan Injil serta dalam kasih Kristus. Marilah kita mohon..
U : Tuhan tolonglah kami untuk mengampuni dengan sepenuh hati.
L : Bagi mereka yang melibatkan diri untuk membela keadilan dan perjuangan hak asasi manusia. Ya Bapa, semoga para pembela dan pejuang hak asasi manusia berani mengakui dan memberantas dosa yang berakar dalam hati mereka sendiri. Marilah kita mohon…
U : Tuhan tolonglah kami untuk mengampuni dengan sepenuh hati.
L : Bagi pasangan-pasangan suami istri yang hidup berdampingan, namun tanpa cinta, dan tanpa komunikasi. Ya Bapa, semoga pasangan-pasangan yang kurang rukun dan akrab, mengambil keputusan untuk saling mengampuni, saling memahami, dan saling menghargai lagi. Marilah kita mohon..
U : Tuhan tolonglah kami untuk mengampuni dengan sepenuh hati.
L : Bagi kita, manusia yang lemah dan sering bersalah. Ya Bapa, semoga kami belajar dari yesus Krsitus untuk berbelas kasih satu sama lain, seperti Dia telah berbelas kasih kepada kami, dan semoga kami saling mengampuni dengan sepenuh hati. Marilah kita mohon..
U : Tuhan tolonglah kami untuk mengampuni dengan sepenuh hati.
I :
Allah, Engkau begitu baik kepada kami, sehingga segala kejahatan dan dosa kami tidak Kau perhitungkan. Semoga kami, manusia yang kecil dan lemah ini, dalam pergaulan kami, menunjukkan kasih pengampunan dengan kata dan perbuatan, karena Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, dengarkanlah doa-doa permohonan kami dan terimalah dengan rela persembahan umat-Mu ini. Semoga apa yang dipersembahkan oleh kami masing-masing untuk menghormati Nama-Mu, mendatangkan keselamatan untuk semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 36:8

Betapa berharga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

DOA PENUTUP

Ya Allah, kami mohon semoga daya santapan surgawi meresapi seluruh jiwa-raga kami, agar hidup kami selalu dibimbing bukan oleh keinginan hati kami, melainkan oleh kekuatan sakramen ini yang akan mengantar kami kepada hidup kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

No Comments

Leave a Comment