Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia
AUDIO RESI
ANTIFON PEMBUKA – Yoh. 34:11; 23:24
Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
PENGANTAR
‘Yang satu menggarap, yang lain menaburkan benih, dan yang lain lagi memetik buahnya ‘Kata-kata Paulus itu diterapkan pada dua orang murid dan pembantunya, ialah Timotius dan Titus. Timotius berasal dari keluarga campuran, ayahnya kafir dan ibunya Yahudi, yang bermukim di Lystra, la ditarik Paulus dalam perjalanan misionernya yang pertama dan menjadi pengawal dan pembantunya yang setia. Konon ia menjadi uskup di Efesus dan dua surat Paulus ditujukan kepadanya. Titus semula seorang kafir. Dalam Kisah Para Rasul ia tidak disebut-sebut, tetapi dalam surat-surat Paulus berkali-kali disebut sebagai pembantu yang setia. la menjadi murid Paulus dan dibawa ke Konsili Yerusalen, di mana ia diserahi tugas-tugas penting. Salah satu surat Paulus ditujukan kepadanya. Konon ia ditunjuk Paulus menjadi uskup pertama di Kreta.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, maha pengasih dan penyayang. Santo Timotius dan Titus Kaulimpahi bekal yang mereka perlukan dalam kegiatan kerasulan. Semoga berkat doa restu mereka kami di dunia hidup jujur dan saleh, agar kelak dapat Kauterima di tanah air surgawi. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius 1:1-8
Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.
ATAU
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus 1:1-5
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, yang ditugaskan memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita; jadi berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur, dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
-
Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
-
Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
-
Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
BAIT PENGANTAR: Bait Pengantar Injil
U : Alleluya
S : Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:1-9
“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.”
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini.’ Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Brussel, Belgia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Selasa, 26 Januari 2021.
Dengan mudah kita dapat mengambil salah satu inti dari bacaan pada hari ini, yakni perutusan ketujuh puluh murid untuk pergi ke kota-kota dan tempat yang hendak dikunjungi oleh Yesus. Perutusan itu memuat misi untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sebagai misi persiapan sebelum kedatangan Kristus, para murid diharap menunjukkan dengan konkrit pewartaan Kerajaan itu. Yesus berkata kepada mereka untuk selalu menyampaikan sabda kasih ini: “Damai sejahtera bagi rumah ini”; jika mereka memasuki sebuah rumah. Ini ingin mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu pertama-tama ditunjukkan oleh suasana yang damai. Damai yang ingin ditawarkan adalah damai yang berawal dari lingkup kecil, yakni dalam lingkungan keluarga. Untuk itulah Tuhan berkata kepada para murid: “Kalau kamu memasuki suatu rumah”. Rumah menjadi bagian atau lingkup kecil dari kehidupan bermasyarakat, dan itu menunjuk pada keluarga.
Saudara-saudariku yang diberkati Tuhan, pewartaan ketujuh puluh murid tentang Kerajaan Allah yang ditandai dengan kedamaian menjadi poin utama renungan kita. Dari Injil, Tuhan ingin mewartakan kedamaian bagi kita, orang-orang Kristiani pada jaman sekarang. Kedatangannya yang membawa kedamaian itu, pertama-tama ingin Ia tawarkan dalam lingkup kecil dalam kehidupan, yakni dalam keluarga kita masing-masing. Saya rasa bahwa tawaran Tuhan ini sungguh relevan di tengah situasi kehidupan kita sekarang ini. Kehidupan kita sedang berada di tengah krisis kesehatan, krisis ekologis atau lingkungan hidup, dan juga krisis kedamaian; dan krisis yang terakhir ini bisa juga terjadi dalam keluarga kita atau bahkan dalam hati kita. Untuk itu, Tuhan ingin datang kepada kita dengan berkata: “Damai sejahtera bagi rumah ini; damai sejahtera bagi keluarga ini; damai sejahtera bagi hatimu”!
Untuk mewartakan kedamaian sebagai wujud konkret dari Kerajaan-Nya, Tuhan tetap memiliki cara yang kreatif. Jika dalam Injil, ia mengutus ke tujuh puluh murid, dalam kehidupan kita sekarang, selain mengutus orang-orang pilihan-Nya, Ia memberikan kepada kita sarana dan kesempatan. Tuhan memberikan kepada kita Sabda-Nya dalam Kitab Suci yang kita miliki di rumah kita masih-masih. Melalui Sabda-Nya yang tertuang dalam Kitab Suci, Tuhan ingin menyapa dan mengundang kita untuk memiliki pegangan hidup. Itulah yang menjadi sumber rohani kita atau keluarga kita sebagai orang-orang kristiani dalam menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah. Tuhan itu baik dan Ia ingin agar kita selalu memiki damai yang datang dari-Nya. Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin!
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Pandanglah, ya Bapa, roti anggur umat yang diantarkan ke altar-Mu pada peringatan Santo Timotius dan Titus ini. Semoga karenanya dosa kami diampuni dan Nama-Mu dimuliakan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Yoh. 15:16
Bukannya kalian yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kalian. Kalian telah Ketetapkan agar pergi dan menghasilkan buah dan agar hasilmu tinggal tetap.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber segala kebaikan, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Kini kami mohon, semoga kami seperti Santo Timotius dan Titus memberi wujud nyata kepada iman kami serta menghayatinya dalam hidup sehari-hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
No Comments