Senin, 08 Februari 2021 – Hari Biasa Pekan V

Rm. Aegidius Wrsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 104:1.24⁣

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh agung! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semua Kaubuat dengan bijaksana.⁣

PENGANTAR⁣

“Allah melihat semuanya baik adanya.’ Demikianlah bunyi refrein dalam kisah penciptaan. Segalanya di dunia ini baik, dan diserahkan kepada manusia, agar saling membuat bahagia. Kristus menandaskannya secara lain. Di mana pun la berada, kepada-Nya dibawa para penderita agar disembuhkan-Nya.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta alam semesta, segala yang ada dan hidup berasal dari pada-Mu. Maka kami bersyukur dan mohon, perkenankanlah kami mendiami dunia ini dengan penuh cinta kasih dan kebaikan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 1:1-19

“Allah bersabda dan terjadilah demikian.”

Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Allah bersabda, “Jadilah terang!” Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama. Allah bersabda, “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua. Allah bersabda, “Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga. Allah bersabda, “Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang. Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 104:1-2a.5-6.10.12.24.35

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1.  Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang ibarat mantol.

  2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.

  3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung, burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.

  4. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya.
S : Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:53-56

“Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.”

Pada suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, — ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

 
 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria…

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat- Dehonian edisi Senin, 8 February 2021. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Markus 6: 53-56.

Saudara/I yang terkasih, apa reaksi kita atau yang terbayang di dalam diri kita saat mendengar bacaan Injil pada hari ini?

Saya sendiri saat membaca perikopa hari ini, langsung teringat akan sosok alm. Romo Lukman, Rm. Somat, Rm. Yohanes Indrakusuma, Bruder Yohanes SSCC. Banyak dari umat kita bahkan juga ada yang non Katolik yang rela pergi untuk mencari ke mana saja agar bisa bertemu dengan mereka. Mereka percaya bahwa dalam sosok Romo dan Bruder yang saya sebutkan namanya itu mereka akan mendapatkan kesembuhan dari penyakit dan pembebasan dari beban-beban kehidupan yang mereka sedang hadapi.

Pertanyaannya adalah: siapa yang sebenarnya menyembuhkan dan memberikan pembebasan dari beban kehidupan yang sedang mereka hadapi?

Saya kira pertanyaan yang sama berlaku bagi orang-orang di Genasaret dan sekitarnya yang juga berbodong-bondong mencari Yesus dan mendapatkan penyembuhan dan kelegaan dari-Nya.

Saudara/I yang terkasih, apa yang terjadi di dalam diri orang-orang di Genasaret dan sebagian dari kita yang hidup di jaman sekarang ini, secara jelas sekali bahwa mereka bukan pertama-tama untuk mencari Tuhan melainkan yang pertama dan utama adalah agar mereka mendapatkan penyembuhan, pembebasan dari beban dan persoalan hidup yang sedang mereka hadapi saat ini. Akibatnya orang jatuh pada pengkultusan seseorang bahkan lebih parah lagi membuat sebuah kesimpulan bahwa si A lebih hebat dan manjur doanya dari pada si B. Dalam konteks jaman Yesus, orang hanya melihat Yesus sebagai seorang penyembuh yang sangat hebat dan tidak ada tandingannya. Mereka sulit untuk melihat Yesus sebagai Mesias sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh para nabi sebelunya; sebenarnya mukjizat yang dibuatNya sulit dan bahkan tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa selain Tuhan sendiri, misalnya: mukjizat penggandaan roti dan ikan, penyembuhan orang yang buta/bisu/tuli sejak lahir, Lazarus yang dibangkitkan dari kubur, dllnya. Orang di Genezaret tidak mampu melihat bahwa Yesus itu adalah Mesias, yang mereka lihat bahwa Dia seorang ahli dalam mengajar Kitab Suci dan penyembuh yang hebat bahkan dukun yang mampu mengusir setan.

Berangkat dari persoalan ini, kita bisa melihat dan bertanya pada diri kita masing-masing: apa yang melandasi dan memotivasi kita untuk rajin dan tekun berdoa, walau terkadang doa kita sepertinya tidak didengarkan dan dikabulkan oleh Tuhan? Apa yang memotivasi kita untuk tetap tekun ke Gereja, bahkan tetap mau menjadi orang Katolik atau menjadi murid Yesus walau untuk itu orang harus menderita, dilecehkan, dan dikucilkan?

Menurut saya, kita perlu menemukan motivasi yang mendasari tindakan rohani kita, sehingga iman kita akhirnya bersandar hanya kepada Tuhan bukan pada sosok seorang tokoh yang kharismatik. Dengan menemukan motivasi yang melandasi tindakan rohani kita ini, maka iman kita akan menjadi lebih kokoh dalam menghadapi berbagai macam godaan dan tantangan dalam kehidupan kita sehari-hari. Iman akan Yesus akhirnya akan membawa kita menemukan Tuhan dan menghasilkan buah yang tidak hanya berguna bagi diri kita sendiri, akan tetapi juga akan membawa berkat bagi oleh orang-orang yang kita jumpai di dalam kehidupan kita. 

Saudara/I yang terkasih, semoga renungan singkat ini berguna bagi kita semua dan semoga kasih serta berkat Tuhan menyertai langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini. Dan semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita semua. Amen.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa sumber segala anugerah, dengan roti anggur ini Engkau menganugerahkan lambang cinta kasih-Mu yang agung, ialah Yesus, cinta kasih yang menjelma. Berkenanlah menerima ucapan syukur kami atas segala anugerah-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.⁣

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 104:1⁣

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh agung!⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta alam semesta, Engkau telah memberikan hidup kepada kami dan menghendaki pembaruan hidup itu dengan Sabda-Mu yang kuasa, ialah Yesus, cahaya hidup kami. Semoga kami taat setia akan Sabda-Mu, agar semua makhluk ciptaan-Mu menjadi lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.⁣

 

No Comments

Leave a Comment