RESI AUDIO:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 8:2a
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh dunia!
PENGANTAR
Manusia adalah mahkota seluruh ciptaan. Segalanya diserah kan oleh Allah kepadanya. Manusia berkuasa menjadi lukisan mirip Allah. Dan manusia bertugas mengembangkan alam cip taan. Injil pun mengajak kita menyempurnakan alam ciptaan berdasarkan keyakinan, bukan karena hukum atau perintah.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, sabda-Mu yang kuasa telah menciptakan alam semesta. Kami mohon, jagalah dan lindungilah hidup kami dan perkenankanlah kami mengalami daya sabda-Mu itu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 1:20-2:4a
“Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita.”
Ketika menciptakan alam semesta, Allah bersabda, “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, sabda-Nya, “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Jadilah petang dan pagi: hari kelima. Bersabdalah Allah, “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata serta segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Bersabdalah Allah, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara; atas ternak dan atas seluruh bumi, serta atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah bersabda kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Bersabdalah Allah, “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Itulah akan menjadi makananmu. Sedang kepada segala binatang di bumi dan burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demiian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi beserta segala isinya. Pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu. Maka brhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 8:4-5.6-7.8-9
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan, di seluruh bumi.
-
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
-
Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas perbuatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
-
Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil
U : Alleluya
S : Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 7:1-13
“Kamu mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati!’ Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
JAUHKANLAH KEPALSUAN & KEMUNAFIKAN
Vivat Cor Jesus per Cor Mariae!
Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, kita mempunyai banyak sekali kesibukan. Ada yang bekerja, ada yang belajar dan melakukan hal-hal lainnya. Hampir seluruh hari, kita habiskan untuk menjalani rutinitas harian kita. Memang demikianlah manusia, rutinitas dan aktivitas itulah yang menjadikan kita sungguh-sungguh manusia. Namun terkadang, semua rutinitas tersebut kita jalani berdasarkan aturan, ketentuan yang memaksa kita harus melakukannya. Hal ini akhirnya menempatkan rutinitas menjadi sentral hidup dan orang menjadi abai terhadap hakikat kehidupannya. Tidak jarang kita juga menghayati iman dan kehidupan doa hanya sebagai sebuah rutinitas atau kewajiban aturan semata. Kita tidak pernah benar-benar memiliki relasi yang intim dengan Tuhan. Kita hanya menjalankan-kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan oleh Gereja. Akibatnya jiwa kita kering, kendati kita kelihatan aktif mengikuti berbagai kegiatan rohani.
Yesus mengkritik orang-orang farisi dan ahli taurat karena mereka lebih mementingkan tradisi daripada Tuhan. Mereka menomorsatukan tradisi dan justru mengabaikan penghayatan utama dari relasi mendalam dengan Tuhan. Yesus tidak setuju dengan sikap itu. Dalam hal prinsip Yesus tidak pernah kompromi. Bagi Yesus sikap terhadap Allah harus diutamakan dan bukan peraturan manusiawi, apalagi peraturan yang membuat kita mengabaikan Tuhan dan sesama. Tidak jarang terjadi bahwa demi peraturan ada manusia yang dikorbankan. Dalam kehidupan harian, kita sering menemukan berbagai aturan yang mencekik dan lebih berat daripada aturan Allah sendiri, akibatnya banyak penderitaan dan ketidakadilan karena peraturan yang menindas itu.
Dalam kehidupan, kita juga sering menemukan kemunafikan dalam menerapkan suatu peraturan/ketentuan yang secara kasat mata terlihat baik padahal di dalamnya terkandung suatu tujuan yang terselubung kepentingan kelompok dan kepentingan pribadi, mengatas-namakan agama atau berani mengatakan ini perintah Tuhan dan mengintimidasi serta mengancam orang lain bila melanggar atau tidak mematahuinya. Yesus menentang kepalsuan, Ia dengan keras menegur orang-orang munafik. Yesus menolak sikap sok suci tapi menjadi batu sandungan bagi orang lain. Peraturan dan hukum lengkap dengan sanksinya dibuat manusia untuk kesejahteraan manusia, agar sesama manusia saling memanusiakan.
Saudara-saudari terkasih. Kritik keras dari Tuhan Yesus, kiranya berlaku juga bagi kita yang mengedepankan aturan-aturan formalitas, tetapi abai terhadap nilai-nilai kehidupan serta kepedulian terhadap sesama. Karena itu, mari kita merubah penghayatan hidup kita dan kembali mengarahkan hidup hanya kepada Tuhan. Hanya satu kehendak Tuhan, yaitu keselamatan semua orang dan itu yang semestinya menjadi sentral seluruh hidup kita serta menjadi tujuan dari semua tatanan hukum.
Saudara-saudariku, sebagai pengikut Tuhan Yesus kita dipanggil untuk berani mengutamakan Allah dan inti dari seluruh kehendakNya. Segala rutinitas yang kita jalani, kita arahkan untuk semakin memuliakan Allah dengan semakin baiknya kehidupan bersama orang lain, semakin damainya hati kita dan semakin terpeliharanya keutuhan segenap ciptaan Tuhan. Semoga kita semua dengan cara ini, menjadi nabi-nabi cinta kasih di setiap aktifitas, kehadiran dan karya kita di mana pun. Tuhan memberkati anda semua, dalam hidup, karya dan keuarga.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa pencipta alam semesta, berkat roti anggur ini, berkat Yesus Putra Mu terkasih, tunjukkanlah kepada kami daya cipta-Mu dan berilah kami kekuatan hidup baru. Demi Kristus, …
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 8:45
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
No Comments