Minggu, 09 Mei 2021 — Hari Minggu Paskah VI

Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Gentiaras Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — bdk. Yes. 48:20

Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.

PENGANTAR

“Allah adalah cinta kasih,” kata Santo Yohanes dalam surat nya. Ia sangat yakin bahwa sumber cinta sejati adalah Allah sendiri. Cinta yang berasal dari Allah akan membuat orang tahan uji dalam untung dan malang. Cinta yang berasal dari Allah akan memerdekakan seseorang. Pewartaan cinta kasih telah diperjuangkan oleh Gereja dari awal, sekarang dan sampai nanti. Karena pada dasarnya Gereja adalah komunitas cinta itu sendiri. Di dalamnya, orang mengalami cinta kasih dari Allah, dan untuk itu harus memberikan cinta kasih dalam kehidupan ini. Pewartaan cinta kasih ini harus tetap terjadi dan diperjuangkan juga bila seolah-olah tidak mendapat tanggapan, juga jika berhadapan dengan kebencian dan salah paham. Kita mohon agar Roh Penolong membantu kita mewujudkan cinta kasih ini.

DOA PEMBUKA :

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, curahkanlah Roh Kudus Mu kepada kami agar kami dapat hidup bersatu sebaga sahabat-sahabat Putra-Mu. Kami mohon, semoga dengan daya Roh-Mu itu, kami juga dapat menghasilkan buah-buah iman dan cinta kasih dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 10:25-26.34-35.44-48

“Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.”

Sekali peristiwa, ketika sampai di kota Kaisarea, Petrus masuk ke rumah Kornelius. Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur dekat kaki Petrus, ia menyembahnya. Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata, “Bangunlah, aku hanya manusia biasa.” Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Ketika Petrus sedang berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang beriman dari golongan bersunat yang waktu itu menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu Petrus bertanya, “Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?” Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 98:1.2-3ab.3cd-4

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib, keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya oleh lengan-Nya yang kudus.

  2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan, yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya, di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

  3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

     

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 4:7-10

“Allah adalah kasih.”

Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:23) Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

BACAAN PERTAMA: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 15:9-17

“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Ini perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hat Maria.

DIPANGGIL UNTUK BERBUAH KASIH

Saudara-saudariku pencinta Resi yang terkasih, sebelum melanjutkan permenungan kita hari ini, kita ingat lagi bacaan Injil hari Minggu lalu tentang Pokok Anggur. Yesus adalah pokok Anggur dan kita semua merupakan rantingnya. Sebagai ranting, kita semua diharapkan menghasilkan banyak buah. Namun, kita tidak dapat berbuah kalau tidak tinggal dan bersatu dengan Yesus Sang Pokok. Dengan berbuah, kita semua memuliakan Allah. Buah buah kesatuan kita dengan Yesus sekaligus juga menjadi tanda, bahwa kita adalah murid-muridNya. Injil hari ini, merupakan kelanjutan dari perikopa tentang pokok anggur dan menjadi penjabaran salah satu buah yang mestinya kita hasilkan dalam hidup ini, yaitu buah-buah Kasih. Ayat 1-8 berbicara tentang tinggal di dalam aku, remain in me, abide me. Sedangkan ayat 9-17 berbicara tentang tinggal di dalam kasihku, Abide in my love, remain in my agape.

Kesatuan antara Pokok dengan ranting terikat dalam ikatan kasih, seperti Yesus bersatu dengan Bapa dalam kesatuan Kasih. Kesatuan Kasih Allah mengalirkan kasih kepada dunia, sehingga Allah berkenan memberikan Yesus PuteraNya untuk menyelamatkan dunia. Dalam kehidupanNya, Yesus membagi kasih dengan rela menderita, dan taat sampai mati. Kesetiaan Anak, yang menerima kasih dari Allah Bapa mendatangkan keselamatan bagi umat manusia. Itulah buah dari kesatuan kasih yang juga diharapkan muncul dari diri kita sebagai ranting yang bersatu dengan Yesus Sang Pokok.

Saudara saudariku yang terkasih, disadari atau tidak, setuju atau tidak setuju, Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi dan tinggal di dalam kasihNya. Tuhan mengasihi kita sebagaimana kita juga harus mengasihi sesama. Allah mengaruniakan Roh Nya bagi kita untuk memampukan kita dalam melakukan kasih tersebut (Bdk 1 Yoh.3:23-24). Allah memberikan berkat bagi setiap orang yang mengasihi sesamanya, yaitu: Pertama, Kamu akan bersukacita dan sukacitamu akan penuh (ay.11). Suka cita yang dimaksukan oleh Yesus bukanlah sukacita dunia yang sifatnya sementara, tapi sukacita Rohani yang kekal yang dikaruniakan oleh Tuhan. Kedua, Kamu akan menjadi Sahabat Ku, bukan lagi hamba (ay.14). Orang yang menjadi sahabat Yesus adalah orang yang telah menerima Kasih karuniaNya. Sahabat Yesus dapat menikmati kehadiran Nya dalam segala situasi kehidupan; Pahit atau manis, senang atau susah, sukses atau gagal, ia tetap kuat, tekun, benar dan makin berkenan hidupnya bagi Tuhan. Tuhan adalah sahabat yang selalu hadir menyertai, menghibur, menolong, menguatkan, memelihara kehidupan saudara dan saya yang sungguh-sungguh menjadi sahabat Allah yang sejati. Ketiga, dipanggil untuk melayani Dia. Dalam seluruh keterbatasan, ketidak sempurnaan, kita dilayakkan, dipilih, ditetapkan dan diperca oleh Yesus untuk melakukan perintahNya. Menjadi saksi Tuhan mengabarkan Kabar Baik dan untuk menghasilkan buah yang baik. Keempat, Kamu akan diberkati untuk memberkati. Yesus menjadikan hidup kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Orang yang mendapat kebahagiaan sejati adalah orang yang dapat membahagiakan orang lain. Ketika kita berusaha membahagiakan orang lain, kita pun akan bahagia. Jika kita menyengsarakan orang lain, sebetulnya secara tidak sadar, kita juga sedang menyengsarakan diri sendiri.

Perbuatan untuk mengasihi, sekarang bagi kita bukan lagi pilihan tetapi ketetapan Allah dan merupakan karuniaNya yang dialirkan kepada kita sebagai ranting. Oleh karena itu, menghasilkan buah-buah kasih dalam kehidupan kita, menjadi karakter dan identitas otentik setiap orang yang mengaku diri murid Yesus. Bagaimana dengan diri kita? Apakah hidup kita selama ini sudah memanarkan kasih Allah? Atau kasih yang selama ini kita bagikan, hanyalah kasih manusiawi yang tidak bersumber dari kesatuan kita dengan Allah? Semakin kita mengasihi Allah dan hidup di dalam kasihNya, maka kita pun akan semakin mampu mengasihi sesama dengan kasih Allah sendiri. 

Marilah kita tetap hidup di dalam kasih Allah dan menjadi pelaku kasih agar kita memperoleh berkat dan sukacita dariNya. Tuhan mengasihi dan memberkati saudara-saudari sekalian. Amin.

DOA UMAT

I : Kristus bersabda, “Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Marilah kita memanjatkan doa-doa kita sebagai sahabat-Nya yang terkasih.

L : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para Imam: Ya Bapa, berkatilah dan teguhkanlah Sri Paus, para Uskup, dan para Imam dalam melaksanakan tugas perutusannya sebagai gembala-gembala yang baik penuh cinta kasih bagi semua orang demi pewartaan karya keselamatan Kristus. Marilah kita mohon … 

U : Kabulkanlah doa kami, Tuhan.

L : Bagi para bangsa: Ya Bapa, tanamkanlah semangat cinta kasih di antara para bangsa agar terwujudlah di dunia ini suasana damai tente ram dan sejahtera, jauh dari permusuhan, perang dan saling membunuh. Marilah kita mohon …

U : Kabulkanlah doa kami, Tuhan.

L : Bagi mereka yang bekerja di bidang perawatan: Ya Bapa, berkatilah para karyawan-karyawati perawatan orang sakit agar karya mereka sehari-hari membuat bahagia para pasien. Marilah kita mohon

U : Kabulkanlah doa kami, Tuhan. 

L : Bagi kita bersama: Ya Bapa, semoga perintah cinta kasih kepada sesama yang diberikan kepada murid-murid Kristus, tetap menjadi per juangan kami. Marilah kita mohon ….

U : Kabulkanlah doa kami, Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau menjanjikan ke bahagiaan kepada kami jika kami saling menaruh cinta kasih. Berilah kami kekuatan untuk menempuh jalan yang tepat seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

LITURGI EKARISTI

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Ya Allah, semoga persembahan yang kami unjukkan ke pada-Mu ini mendatangkan pembaruan bagi hidup kami dan menjadikan kami Kauperkenankan untuk berhimpun sebagai sabahat-sahabat Putra-Mu dalam perjamuan kudus-Nya. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. U Amin.

ANTIFON KOMUNI — Yoh. 14:15-16

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah perintah-Ku, Sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan la akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya la menyertai kamu selama-lamanya, alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas sakramen cinta kasih-Mu yang telah kami terima. Semoga, kami semakin berkembang dalam cinta kasih terhadap Engkau dan sesama sampai kami Kauperkenankan menikmati kepenuhan cinta kasih Mu di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.

 

No Comments

Leave a Comment