Minggu, 16 Mei 2021 — Hari Minggu Paskah VII – Novena Roh Kudus III

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Rumah SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Timur Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI: 

ANTIFON PEMBUKA — bdk. Mzm. 27:7-9

Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut Sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, alleluya.

PENGANTAR: 

Murid-murid Yesus kini tidak bisa lagi memandang Yesus seperti ketika la masih berada di Palestina. Mereka sadar betul bahwa Gurunya itu sudah dimuliakan di surga. Namun sekarang ini, mereka tidak merasa lagi ketakutan, Kendati tidak bisa melihat wajah Yesus, namun mereka telah yakin bahwa yang diikutinya itu sungguh Tuhan. Oleh karena itu, mereka semakin mantap berkumpul dalam nama Tuhan itu. Sambil berkumpul mereka menyiapkan hati untuk menerima Roh yang dijanjikan oleh Yesus. Ekaristi adalah saat untuk mengalami kembali kehadiran Kristus pada zaman sekarang ini. Kita menyiapkan hati untuk menerima kehadiran Tuhan dan juga Roh-Nya yang akan menguatkan kita.

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami selalu hidup rukun dan bersatu padu membangun Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami semakin berkembang dalam cinta kasih yang merupakan pengikat persatuan, baik di antara kami maupun antara kami dengan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 1:15-17.20a.20c-26 

“Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan.”

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.11-12.19-20ab

Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan kebaikan-Nya!

  2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran kita dibuang-Nya.

  3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 4:11-16

“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.”

Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 14:18) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:11b-19

“Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.”

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor IESU Per Cor Mariae, hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!!!!

Salam Jumpa Saudara-Saudari, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Rumah SCJ Jakarta dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian: Minggu, 16 Mei 2021.

Saudara-Saudari Ytk, Bacaan Injil hari ini menampilkan Yesus yang berdoa untuk kita para murid-Nya. Tradisi hidup doa ini diajarkan Yesus agar menjadi cara atau gaya hidup orang kristiani. Namun pada Injil hari ini yang lebih ditekankan oleh Penginjil Yohanes adalah Yesus yang mendoakan kita para Murid-Nya karena kecintaan-Nya yang sunguh besar pada para pengikut-Nya.

Dalam isi doa Yesus dapat sungguh kita rasakan betapa Yesus menghendaki semua yang terbaik terjadi pada diri kita. Yesus yang menjaga dan memelihara hidup kita menghendaki dan mendoakan kita agar tak seorang pun dari kita hilang binasa. Yesus memohon dalam doa-Nya agar kita mengalami sukacita yang melimpah. Yesus mendoakan kita pula agar Allah Bapa berkenan melindungi kita dari setiap hal yang jahat.

Maka Saudara-Saudari Ytk, merenungkan Injil hari ini, sudah sepantasnya muncul dalam hati kita rasa syukur dan sukacita, damai dan bahagia karena Tuhan Yesus nyata-nyata menaruh kecintaan dan kepedulian yang amat mendalam pada kita semua. Semua hal yang terbaik Yesus mohonkan untuk kita. Yesus berdoa bukan untuk kepentingan-Nya; melainkan untuk kebaikan kita.

Saudara-Saudariku Ytk. Sering kita berdoa kepada Allah untuk memohon atau meminta hal-hal baik untuk diri kita sendiri. Hari ini Yesus memberi teladan yang sangat baik agar kita pun tidak melupakan untuk menyelipkan doa-doa terbaik untuk orang lain, siapapun itu; lebih-lebih mereka yang membutuhkan dukungan doa kita. Kita harus percaya bahwa mendoakan yang terbaik bagi orang lain juga akan mendatangkan banyak berkat, kebaikan, dan manfaat untuk diri kita sendiri. Tidak akan pernah mendatangkan kerugian bagi kita ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, juga ketika kita mendoakannya secara diam-diam.

Semoga kita terus dimampukan untuk menjadi saluran Berkat Allah dengan mengembangkan keutamaan mendoakan kebaikan bagi orang lain; karena Yesus telah terlebih dahulu mendoakan kita untuk semua yang terbaik bagi kita.

Allah senantiasa menyertai niat-niat baik kita dengan Berkat-Nya Yang Mahakuasa: Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA UMAT

I : Tuhan Yesus Kristus menghendaki kita semua bersatu dengan-Nya dan Bapa di surga. Maka, marilah kita berdoa dengan penuh pengharapan dan kepercayaan bahwa Tuhan akan mempersatukan kita dengan-Nya di dalam Kerajaan kasih-Nya.

L : Bagi Gereja: Ya Bapa, jiwailah senantiasa Gereja-Mu dengan Roh Kudus agar sanggup menjadi pelita bagi dunia dan penunjuk jalan ke arah keselamatan. Marilah kita berdoa kepada-Nya. 

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan perbaruilah hidup kami.

L :  Bagi para pemimpin Negara: Ya Bapa, utuslah Roh Kudus mendampingi para pemimpin Negara dalam membasmi segala hambatan yang merintangi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan. Marilah kita berdoa kepada-Nya.

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan perbaruilah hidup kami.

L : Bagi mereka yang sedang dalam kesesakan hidup:  Ya Bapa, pancarkanlah sinar terang Roh Kudus ke dalam hati mereka yang sedang kebingungan agar semakin nyala bahwa Roh-Mulah penolong orang dalam kesesakan. Marilah kita berdoa kepada-Nya…

U :Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan perbaruilah hidup kami. 

L : Bagi kita di sini:  Ya Bapa, penuhilah kami dengan Roh Kudus agar dalam hidup sehari-hari, kami selalu memancarkan Roh-Mu dalam cinta kasih kepada sesama. Marilah kita berdoa kepada-Nya.

U : Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan perbaruilah hidup kami. 

I : Allah Bapa Yang Mahaagung, doa-doa ini kami panjatkan kepada-Mu dengan rendah hati, karena kami yakin bahwa Engkau akan mengutus Roh Kudus, yang telah dijanjikan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

LITURGI EKARISTI

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, terimalah persembahan yang kami unjukkan se bagai ungkapan cinta kasih kami kepada-Mu ini. Semoga, kami semakin maju dalam cinta kasih sebagai tanda keikut sertaan kami dalam mewujudkan karya keselamatan-Mu di dunia ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U :  Amin.

ANTIFON KOMUNI — Yoh. 17:22

Aku mohon, ya Bapa, supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu, alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur karena telah Kauperkenankan me nimba kekuatan hidup dari Sakramen Ekaristi ini. Semoga kami juga memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kejahatan dengan cinta kasih hingga akhirnya menikmati ke bahagiaan di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin.

 

8 Comments

  • Anton Budiarsa Mei 15, 2021 at 1:22 pm

    *BOLEHKAH NOVENA ATAU PRAKTIK-PRAKTIK DEVOSI DISELIPKAN ATAU DIGABUNGKAN KE DALAM MISA KUDUS?*

    Untuk menjawab pertanyaan ini,
    berikut dokumen resmi Gereja (situs resmi Vatican): *DIRECTORY ON POPULAR PIETY AND THE LITURGY PRINCIPLES AND GUIDELINES*

    _No. 13. The objective difference between pious exercises and devotional practices should always be clear in expressions of worship. *Hence, the formulae proper to pious exercises should not be commingled with the liturgical actions. Acts of devotion and piety are external to the celebration of the Holy Eucharist, and of the other sacraments.*_

    _On the one hand, *a superimposing of pious and devotional practices on the Liturgy so as to differentiate their language, rhythm, course, and theological emphasis from those of the corresponding liturgical action, must be avoided,* while any form of competition with or opposition to the liturgical actions, where such exists, must also be resolved. Thus, precedence must always be given to Sunday, Solemnities, and to the liturgical seasons and days._

    _Since, on the other, pious practices must conserve their proper style, simplicity and language, *attempts to impose forms of “liturgical celebration” on them are always to be avoided.*_

    http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/ccdds/documents/rc_con_ccdds_doc_20020513_vers-direttorio_en.html

    Terjemahan bebasnya sbb.:
    _13. Perbedaan tujuan antara praktik kesalehan dan praktik-praktik devosional harus selalu jelas dalam ekspresi ibadah. *Oleh karena itu, formula yang tepat untuk praktik kesalehan dan devosional tidak boleh dicampurkan dengan tindakan Liturgi. Tindakan devosi dan kesalehan adalah eksternal terhadap Ekaristi Kudus dan Sakramen-sakramen lainnya.*_

    _Di satu sisi, *menyelipkan atau menggabungkan praktik kesalehan dan devosional ke dalam Liturgi sehingga untuk membedakan bahasa mereka, ritme tentu saja, dan penekanan teologis dari orang-orang dari tindakan liturgis yang sesuai haruslah dihindari,* sementara segala bentuk kompetisi dengan atau oposisi terhadap tindakan liturgis, dimana bila hal itu telah eksis, juga harus diatasi. Dengan demikian, hal yang lebih utama harus lebih diberikan kepada hari Minggu, Hari Raya, dan untuk Musim Liturgi dan hari._

    _Karena disisi lain, praktik kesalehan harus melestarikan bentuk yang tepat, kesederhanaan dan bahasa, *upaya untuk memaksakan bentuk “Perayaan Liturgi” pada praktik kesalehan dan devosional harus selalu dihindari.*_

    Berikutnya: *APAKAH PRATIK-PRAKTIK KESALEHAN dan DEVOSIONAL DAPAT DILAKUKAN SELAMA ADORASI EKARISTI?*

    Untuk menjawab pertanyaan ini,
    berikut dokumen resmi Gereja (situs resmi Vatican): *DIRECTORY ON POPULAR PIETY AND THE LITURGY PRINCIPLES AND GUIDELINES*

    _No. 165 “ … Gradually, the faithful should be encouraged not to do other devotional exercises during exposition of the Blessed Sacrament. Given the close relationship between Christ and Our Lady, the rosary can always be of assistance in giving prayer a Christological orientation, since it contains meditation of the Incarnation and the Redemption.”

    http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/ccdds/documents/rc_con_ccdds_doc_20020513_vers-direttorio_en.html

    Terjemahan bebas:
    No. 165 _”… Secara bertahap, umat beriman harus didorong untuk tidak melakukan praktik devosional lainnya selama eksposisi Sakramen Mahakudus. Mengingat hubungan yang erat antara Kristus dan Bunda Maria, Doa Rosario selalu dapat menjadi bantuan dalam memberikan orientasi kristologis terhadap doa, karena Doa Rosario mengandung meditasi akan Inkarnasi dan Penebusan.”_

    Dari pernyataan di atas, kita bisa melihat bahwa Doa Rosario secara khusus disebutkan sebagai devosi yang dapat dilakukan selama eksposisi Sakramen Mahakudus karena memberikan orientasi kristologis. Jadi, adalah mungkin bagi devosi-devosi yang memberikan orientasi kristologis untuk dilakukan selama eksposisi Sakramen Mahakudus. Devosi-devosi tersebut termasuk novena-novena untuk persiapan Natal dan hari raya lainnya yang dapat digunakan sebagai doa-doa vokal dan aklamasi segera sebelum _*benediction*_ (pemberkatan). Hal ini tidak berlaku untuk novena atau devosi kepada Para Kudus tertentu.

    *Maka, praktik-praktik kesalehan dan devosional hendaknya dilakukan sebelum atau sesudah Misa Kudus.*

    *”Intentio faciendo quod facit Ecclesia”*~ Kita buat seperti yang dibuat oleh Gereja!

    Jember, 13 Mei 2021
    *Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus*
    Re-write: Anton Budiarsa

    Sumber:
    ¤ DIRECTORY ON POPULAR PIETY AND THE LITURGY PRINCIPLES AND GUIDELINES, art.13; 165 http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/ccdds/documents/rc_con_ccdds_doc_20020513_vers-direttorio_en.html
    ¤ indonesia.blogspot.com
    ¤ katolisitas-

    Reply
  • Sisca Mei 15, 2021 at 2:11 pm

    Selamat malam Romo, trm ksh u kasih Romo, dari Injil Yohanes saya paling senang baca Bab 17, sy merasakan Tuhan Yesus bgt mengasihi umatNya sampai mendoakan kepada Allah Bapa sedemikian luar biasa, sampai Tuhan pun akan memberkati kepada siapa yg percaya kepada Nya krn pewartaan kita.. mhn Roh Kudus menuntun kita u sll menjadikan doa sbg nafas hidup sy, menjdi pendoa syafaat. Trm ksh Romo BD🙏🙏

    Reply
  • Maria Kartika Mei 15, 2021 at 5:19 pm

    Amin…🙏
    Terima kasih Romo, akan renungannya hari ini.
    Melalui Sebuah Doa yang dilakukan dengan sederhana dan tulus, adalah salah satu cara mmberikan bentuk Kasih kita yang tulus dan perbuatan baik kepada orang lain.
    Seperti Tuhan Yesus yang sudah lebih dulu mencintai kita…🙏
    Berkah Dalem Romo
    Salam Sehat Selalu…

    Reply
  • Asty Mei 15, 2021 at 11:23 pm

    Amiiin…🙏
    Trimakasih Romo…
    Kekuatan terbesar kita sbg org kristiani hanyalah “Doa”.
    Dg doa yg tulus apapun akan bisa kita lalu walau terkadang kita berfikir itu hal yg mustahil sekalipun.
    Semoga aq bisa menjadi saluran berkat utk org2 disekelilingku…
    Kasih yg tulus akan mendapatkan kebahagiaan yg luar biasa baik utk org lain maupun utk diri kita sendiri.
    Berkah Dalem 😇
    Happy Sunday for all

    Reply
  • Asty Mei 15, 2021 at 11:25 pm

    Amiiin…🙏
    Trimakasih Romo…
    Kekuatan terbesar kita sbg org kristiani hanyalah “Doa”.
    Dg doa yg tulus apapun akan bisa kita lalu walau terkadang kita berfikir itu hal yg mustahil sekalipun.
    Semoga aq bisa menjadi saluran berkat utk org2 disekelilingku…
    Kasih yg tulus akan mendapatkan kebahagiaan yg luar biasa baik utk org lain maupun utk diri kita sendiri.
    Berkah Dalem 😇
    Happy Sunday for all

    Reply
  • Asty Mei 15, 2021 at 11:28 pm

    Amiiin…🙏
    Trimakasih Romo…
    Kekuatan terbesar kita sbg org kristiani hanyalah “Doa”.
    Dg doa yg sungguh2 apapun akan bisa kita lalu walau terkadang kita berfikir itu hal yg mustahil sekalipun.
    Semoga aq bisa menjadi saluran berkat utk org2 disekelilingku…
    Kasih yg tulus akan mendapatkan kebahagiaan yg luar biasa baik utk org lain maupun utk diri kita sendiri.
    Berkah Dalem 😇
    Happy Sunday for all

    Reply
  • Asty Mei 15, 2021 at 11:31 pm

    Amiiin…🙏
    Trimakasih Romo…
    Kekuatan terbesar kita sbg org kristiani hanyalah “Doa”.
    Dg doa yg sungguh2 apapun akan bisa kita lalu walau terkadang kita berfikir itu hal yg mustahil sekalipun.
    Semoga aq bisa menjadi saluran berkat utk org2 disekelilingku…
    Kasih yg tulus akan mendapatkan kebahagiaan yg luar biasa baik utk org lain maupun utk diri kita sendiri.
    Berkah Dalem 😇
    Happy Sunday for all🙏

    Reply
  • Lucy Mei 15, 2021 at 11:36 pm

    Terima kasih mo.ini sdh mengingatkan betapa besar Tyesus mencintai kita dan Yesus memohonkan yg terbaik kepada Bapa di surga untuk kita.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Maria Kartika Cancel Reply