Rm. Andreas Nugroho SCJ dari Komunitas SCJ Rumah Damai Dehon Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Yoh. 20:17
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, “Pergi beritahukanlah kepada saudara-saudaraKu, Aku naik kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.”
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, mahaluhur mahamulia, PuteraMu yang tunggal menyampaikan kabar sukacita Paska kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya, kami wartakan Kristus yang hidup dan kelak melihatNya meraja dalam kemuliaanMu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang…..
BACAAN PERTAMA: Kidung Agung 3:1-4a
“Aku telah menemukan jantung hatiku”
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Atau:
BACAAN PERTAMA: II Korintus 5:14-17
“Allah telah mempercayakan pelayanan pendamaian kepada kami.”
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya, alleluya S: Katakan Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
BACAAN INJIL: Yohanes 20:1.11-18
“Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”
Pada hari Minggu Paskah, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya: Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Nugroho SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Rumah Dehon-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Kamis, 22 Juli 2021. Pesta Santa Maria Magdalena.
Saudara-saudari ku yang dikasihi Tuhan. Hari ini Gereja kita memperingati Santa Maria Magdalena. Maria magdalena adalah salah satu dari wanita wanita yang disembuhkan oleh Yesus dari kuasa roh-roh jahat dan kemudian menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karyanya. Maria magdalena juga dikisahkan hadir pula saat kematian Yesus di atas salib dan pemakamannya.
Hari ini dalam injil kita kembali mendengarkan salah satu kisah iman maria magdalena. Ia datang ke kubur untuk mengurapi jenazah Yesus. Tapi ketika sampai di kubur, ia mendapati batu penutup telah diambil dari kubur. Ia sedih karena ia mengira, ada orang yang mencuri jenazah Tuhan.
Saudara-saudariku, betapa kesedihan dan duka yang mendalam seringkali membuat kita lupa, bahwa masih ada Tuhan hadir. Kesedihan dan duka itu bisa berupa kehilangan, beragam macam derita hidup, persoalan-persoalan pribadi dan bersama. Kita seringkali bertanya, Masih adakah Allah di situ?
Seperti yang dialami maria magdalena, kedukaannya membuat ia tak peka akan hadirnya yang Mulia yaitu Yesus Tuhan yang mulia. Ia sedang berduka dan sedih yang mendalam karena kehilangan sosok pribadi yang amat penting bagi hidupnya yaitu Yesus Tuhan. Betapa tidak penting! Yesus adalah yang menyembuhkannya dari belenggu kuasa roh-roh jahat. Oleh karena kuasa Yesus maka ia sekarang menjadi manusia bebas dan dalam kebebasan mengikuti Tuhan.
Di tengah situasi hidupnya yang kalut karena duka mendalam pada akhirnya ia dihantar pada suatu titik penyadaran bahwa Tuhan Yesus hadir di tengah kedukaannya. Injil tadi mengisahkan: “Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?””
Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”
20:16 Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru.
Ketika maria magdalena disapa “ibu”, ia tidak tahu bahwa yang memanggilnya adalah Tuhan. Tetapi perubahan suasana batin terjadi saat ia disapa secara personal dengan namanya, “MARIA’, ingatlah dia bahwa yang memanggilnya adalah Guru yaitu Tuhan Yesus.
Mengapa Maria magdalena ingat akan suara sapaan personal itu karena ia pernah mengalami pengalaman iman dengan Yesus yaitu dibebaskan dari belenggu kuasa roh-roh jahat. Ternyata memang inilah yang menjadi kekuatan maria untuk bangkit dari suasana kedukaannya. Pengalaman iman yang menyembuhkan itu sangat mengakar kuat dalam hidupnya, sehingga ia ingat selalu akan sapaan personal Yesus. Sapaan personal Yesus padanya mampu melampaui, mengatasi dan menguatkan harapannya untuk bangkit dalam suasana duka menjadi sukacita.
Saudari-saudaraku.. Kedukaan dan derita berubah menjadi sukacita karena sadar bahwa ada Tuhan yang selalu menyapa dan menguatkannya. Yakinlah, Di saat situasi apapun hidup kita, Tuhan Yesus selalu ada menguatkan kita.
Berkat Allah maha kuasa menyertai kita sekailan, bapa putra dan roh kudus amin Semoga hati Kudus Yesus merajai kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa Maha Pengasih dan penyayang, PuteraMu telah sudi menerima bakti cintakasih, yang ditunjukkan St. Maria Magdalena. Maka terimalah kiranya persembahan umatMu pada hari peringatannya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI:
Cinta kasih Kristus mendorong kita, agar tidak lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan bagi Dia, yang telah wafat dan bangkit untuk kita.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, Santa Maria Magdalena telah menunjukkan cinta kasih yang besar kepada Kristus, Gurunya. Semoga sakramen keselamatan yang kami sambut melimpahi kami juga dengan cinta kasih yang tahan uji. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Amin