Kamis, 05 Agustus 2021 – Hari Biasa Pekan XVIII

Rm. FX Joko Susilo SCJ dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 95:6-7

Mari bersujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan pencipta kita. Dialah gembala kita, kita domba-domba kawanan-Nya.

PENGANTAR: 

Bertanya tentang Yesus dari Nazaret baik-baik saja, asal mengarah ke pertanyaan: Siapakah Dia bagiku? Pertanyaan itu diajukan Yesus kepada para murid. Dan Petrus menjawab, “Engkaulah Kristus Putra Allah yang hidup.” Yesus memuji Petrus atas jawaban itu, dan seka ligus dinyatakan-Nya bahwa la mau menjadi Mesias, yang melayani dan mengurbankan hidup bagi sesama. Itulah yang tak tertangkap para murid.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, haus kami akan Dikau semoga Kaupuaskan dengan pelimpahan air kehidupan. Berilah kiranya kami sabda-Mu, yang merupakan sumber sukacita kami, dan dampingilah kami selalu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 20:1-13

Engkau akan mengeluarkan air dari bukit batu bagi seluruh jemaat.”

Pada waktu itu sampailah segenap umat Israel di padang gurun Zin pada bulan pertama. Mereka lalu tinggal di Kadesh. Di sana Miryam meninggal dunia dan dikuburkan. Sekali peristiwa, ketika tidak ada air minum bagi umat, maka berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun. Mereka bertengkar dengan Musa, katanya: “Mengapa kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati di hadapan Tuhan? Mengapa kalian memimpin jemaat Tuhan ke padang gurun ini? Mengapa kami dan ternak kami harus mati di sini? Mengapa kalian memimpin kami keluar dari Mesir dan membawa kami ke tempat celaka ini? Ini bukan tempat menabur, tidak ada pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada!” Maka pergilah Musa dan Harun meninggalkan umat; mereka masuk ke Kemah Pertemuan, dan bersujud. Lalu mereka berseru kepada Tuhan, “Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu. Mak tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan lalu bersabda kepada Musa, “Ambillah tongkatmu itu dan bersama dengan Harun, kakakmu, suruhlah umat berkumpul. Katakanlah di depan mata mereka, kepada bukit itu, supaya memberikan air. Maka engkau akan mengeluarkan air bagi mereka dari bukit batu itu dan memberi minum umat beserta ternaknya.” Musa lalu mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Sesudah itu Musa dan Harun mengumpulkan jemaat itu di depan bukit batu. Berkatalah Musa kepada mereka, “Dengarkanlah, hai orang durhaka! Masakan kami dapat mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” Kemudian Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya. Maka keluarlah banyak air, sehingga umat dan ternak mereka dapat minum. Tetapi, Tuhan bersabda kepada Musa dan Harun, “Karena kalian tidak percaya kepada-Ku, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel, maka kalian tidak membawa umat ini masuk negeri yang Kuberikan kepada mereka.” Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya di tengah-tengah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 95:1-2.6-7.8-9

Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.

  1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

  2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.

  3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 16:18) Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:13-23

“Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. F.X. Joko Susilo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae

ReSi Dehonian, Kamis 5 Agustus 2021 – Hari Biasa Pekan XVIII tahun B bersama saya Romo FX. Joko Lilo scj dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia.

Saat saya merenungkan bacaan ini, langsung muncul dan benak dan pikiran saya sosok Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, karena baru saja memenangkan final ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Dalam banyak cerita dan komentar yang beredar, bahwa mereka pernah diragukan. Banyak pihak meragukan kemampuan mereka sebagai tim, Greysia memang sudah cukup berpengalaman, namun Apriyani? Dia adalah pebulutangkis baru dan muda? Dan apakah mereka bisa?.

Namun kita semua menjadi saksi bahwa mereka bisa membuktikan bahwa mereka bisa dengan memberikan permainan terbaik dan menjadi ganda putri nomor satu sedunia. Dan kita semua sepakat dan sehati, ketika menonton pertandingan, kita ikut tegang, haru dan sukacita bahkan ketika sang Saka Merah Putih berkibar, saya sendiri sampai mrebes mili haru dan bangga dengan mereka, dan perjuangan mereka untuk Indonesia tercinta. Kado indah bagi kemerdekaan negara kita ke 76 ditahun ini.

Para saudara yang terkasih, kita mendengar dalam Injil bagaimana perjuangan Petrus dalam mengikuti Yesus. Seorang nelayan yang keras, spontan, apa adanya dan senantiasa berjuang untuk menjadi murid Yesus yang sejati. Berawal dari jawaban Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah  yang hidup!”. Yesus memuji Petrus, bahkan memberi kepercayaan kepadanya atas kunci kerajaan surga dan kuasa. Namun dalam kisah selanjutnya kita melihat Petrus dalam sisi lain. Bahkan Yesus mengatakan dia Iblis. Itu terjadi karena pandangan Petrus atas ke-Mesiasan sangat berbeda dengan apa yang dikehendaki Yesus. Petrus tak ingin Yesus menderita, Petrus ingin ia menjadi mesias, Raja yang membebaskan bangsa Israel. Apa yang dia katakan,”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” adalah gambaran Anak Allah yang mulia dan tak menderita. Nampak jelas perjuangan Petrus dalam mengenal, memahami dan setia dalam kemuridan Yesus. Dan kita semua tahu dan percaya bahwa Petrus menjadi santo dan tokoh iman kita.

Para saudara yang terkasih, kisah Greysia dan Apriyani dan Petrus dalam sabda Tuhan hari ini memberi pesan jelas tentang arti sebuah perjuangan. Keraguan yang ada di luar dan yang meremehkan, hinaan yang tajam, menjadi bumbu sedap dalam setiap perjuangan hidup. Dan tentunya semangat  iman dan kehendak terdalam hati kita untuk senantiasa memberikan yang terbaik melalui doa dan karya yang kita lakukan bagi sesama, menjadi bahan-bahan utama dari menu utama kemuridan Yesus.  

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita untuk terus semangat dan sukacita dalam hidup sebagai murid-murid-Nya. Allah yang mahabelaskasih melimpahkan berkatNya untuk kita hari ini, + Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN: 

Allah Bapa Mahakudus, ajarilah kami memahami Putra Manusia berkat roti anggur ini, semoga kami dapat menikmati daya pengaruh yang menjiwai hidup-Nya. Sebab Dialah….

ANTIFON KOMUNI – Matius 16:15-16

Yesus bertanya, ‘Apa katamu, siapakah Aku ini?’ Petrus menjawab, ‘Engkaulah Mesias, Putra Allah yang hidup.’

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahaagung, perkenankanlah kami menyaksikan misteri Putra-Mu. Semoga kami dapat menanggapi sabda-Nya serta mengakui bahwa Engkaulah yang bersabda kepada kami dalam diri Yesus, ….

DOWBLOAD AUDIO RESI 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply