Rabu, 18 Agustus 2021 – Hari Biasa Pekan XX

Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Leo Dehon Metro Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 21:7

Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya. Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu. 

PENGANTAR: 

Perumpamaan dalam bacaan pertama menggambarkan dengan jelas,  bahwa tidaklah mudah mengakui dan menghormati atasan kita, terutama bila ia bertindak terlalu insani. Lain halnya dengan kekuasaan Allah. Sebab ia menggunakan ukuran yang lain, ‘Marahkah kalian karena Aku berbuat baik?”

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkau selalu baik dan ramah terhadap kami. Cinta kasih-Mu kepada manusia tiada batasnya. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segalanya itu dan selalu baik serta ramah terhadap sesama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim 9:6-15

“Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu.”

Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: “Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 21: 2-3,4-5,6-7

Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita

  1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.

  2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.

  3. Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Ibr 4:12) Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 20:1-16a

“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM Fridho MulyA SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para Pendengar Resi Dehonian yang setia, berjumpa dengan saya Romo Y.A.M Fridho Mulya, SCJ dari Komunitas Dehon Metro, Lampung, dalam RESI (Renungan Singkat) Hari Rabu, 18 Agustus 2021. Hati Kudus Yesus menjiwai Anda sekalian.

Para Pendengan RESI yang dikasihi Tuhan, kemarin Selasa, kita barus saja menarayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 76 Republik Indinesia. Negara kita Tercinta ini. Negara yang masih terus berjuang untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hari ini, melalui Injil yang baru kita baca, kita dihadapkan permasalahan semacam “ketidak-adilan” yang dilakukan oleh Pemilik kebun anggur kepada para pekerjanya. Betapa tidak, orang yang bekerja di kebun anggur sehari suntuk upahnya disamakan dengan orang yang bekerja di kebun anggur hanya satu jam saja. Jelas secara manusiawi, dan menurut perhitungan pikiran manusia, menuduh bahwa Pemilik kebun anggur bertindak tidak adil. Maka, protes! “Tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Jawaban telak Pemilik Kebun anggur kepada Pekerja yang protes, dan lalu tak bisa menjawab apapun.

Para pendengar Resi, persoalan yang diugkap dalam Injil, yang utama bukan soal upah-mengupah. Injil mau melukiskan: Pemilik Kebun Anggur adalah Allah sendiri, kebun anggur adalah dunia tempat di mana benih Sabda Allah ditaburkan, para Pekerja adalah semua orang beriman. Tuhan Allah memanggil semua orang beriman untuk bekerja di kebuh anggur Tuhan (dunia) untuk menaburkan dan memupuk benih sabda Allah supaya tumbuh dan berkembang.

Paus Yohanes Paulus II, pada  30 Desember 1988 mengeluarkan Nasihat Apostolik Christifideles Laici (Para Anggota Awam Umat Beriman) mengenai Panggilan dan Misi Kaum Awam[1] dalam gereja dan dunia, yakni menggerakkan dan mengembangkan kesadaran yang lebih dalam di antara semua umat mengenai berkat dan tanggung jawab yang mereka saling berbagi, baik sebagai suatu kelompok dan sebagai individu, dalam persatuan dan dalam misi gereja.”

Dasar tugas panggilan dan misi kaum awam adalah persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dengan Kristus inilah yang menyatakan martabat panggilan dan misi kaum awam. Pelaksanaan tugas panggilan kaum awam merupakan 1) partisipasi kaum awam dalam ketiga misi Kristus sebagai imam, nabi dan raja (lih. CL 14), yaitu misi yang kita peroleh setelah kita dibaptis- dan 2) sebagai langkah nyata untuk dapat bertumbuh dalam kekudusan (lih. CL 16-17), yang menjadi panggilan semua umat Kristen. Persekutuan dengan Kristus diperoleh di dalam Sabda Tuhan dan sakramen-sakramen, terutama sakramen Ekaristi (lih. CL 19). Juga karena Gereja adalah persekutuan para orang kudus dengan Kristus sebagai Kepalanya, maka persekutuan kita dengan Kristus juga harus mengakibatkan persekutuan kita dengan anggota-anggota Kristus lainnya (lih. CL 19), yang beragam dan saling melengkapi (lih. CL 20-21), di mana tiap-tiap anggota menjalankan perannya masing-masing untuk membangun Gereja, demi kebaikan umat manusia dan dunia (lih. CL 24). Terkait dengan persekutuan ini, maka semua komunitas umat beriman harus berkomitmen untuk mengatasi segala bentuk perpecahan dan pertentangan, sebab hal ini tidak sesuai dengan hakekat persekutuan dengan Kristus dan Tubuh-Nya (lih. CL 31)

Jadi, bekerja di kebun anggur Tuhan, bukan soal upah-mengupah, tapi soal panggilan.

  1. Memenuhi panggilan setiap umat beriman kepada kekudusan.

  2. Bertanggung jawab untuk mengakui iman Katolik yang sepenuhnya: kebenaran akan Kristus, Gereja dan umat manusia, sesuai dengan ajaran Magisterium.

  3. Memberikan kesaksian akan persekutuan yang kuat dan otentik, dalam ketaatan kepada Bapa Paus dan pada iman Gereja.

  4. Sesuai dan berpartisipasi di dalam tujuan karya kerasulan Gereja, yaitu evangelisasi dan pengudusan umat manusia dan pembentukan hati nurani umat Kristiani, agar dapat menanamkan semangat Injil di dalam sendi-sendi kehidupan manusia.

  5. Berkomitmen untuk hadir dalam masyarakat untuk melayani martabat manusia- atas dasar bahwa semua manusia diciptakan menurut gambaran Tuhan- dan untuk melayani kehidupan.

  6. Kaum awam mempunyai panggilan dan misi untuk mewartakan Injil

  7. Terpanggil atau dapat dipanggil,untuk bekeja sama dengan para gembala mereka dalam dalam melayani persekutuan gerejani, demi pertumbuhan dan kehidupan persekutuan itu.

Di terjal bisa meluncur

Meluncur kencang sampai ke sungai

Panggilan kerja di kebun anggur

Kebun anggur Tuhan dunia ini

          Kayu tipis berbidang rata

          Kayu tipis jadikan meja

          Dibaptis jadi nabi, imam, raja

          Tri tugas bagi kita semua

Dingin menggigil pakai piyama

Piyama dibuat dari kain kasa

Wartakan Injil bagi dunia

Agar dunia selamat adanya

          Masak ikan dengan dikukus

          Bisa juga dengan direbus

          Kuatkan iman di dalam Kristus

          Fondasi utama jadi kudus

Demikian RESI hari Rabu ini. Tuhan memberkati.

[1] https://katolisitas.org/tentang-panggilan-dan-misi-kaum-awam/ (16/8/2021)

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa maha pengasih, berkat roti anggur ini kuduskanlah kami menjadi umat milik-Mu, yang bertekad mengikuti Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  – Matius 20:16a

Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, perkenankanlah kami bekerja di kebun anggur-Mu. Semoga segala perbuatan kami merupakan persembahan kami untuk kedamaian dunia dan pengharapan sesama. Demi Kristus, …..

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

 

2 Comments

  • Rabu, 18 Agustus 2021 – sekami Agustus 17, 2021 at 3:27 pm

    […] Laici (Para Anggota Awam Umat Beriman) mengenai Panggilan dan Misi Kaum Awam[1] dalam gereja dan dunia, yakni menggerakkan dan mengembangkan kesadaran yang lebih dalam di […]

    Reply
  • Herlin Djunaidy Agustus 17, 2021 at 8:00 pm

    Amin

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Rabu, 18 Agustus 2021 – sekami Cancel Reply