Senin, 13 September 2021 – Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

Rm. Vincent Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yeh 34:11.23-24

Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”

PENGANTAR:

Ada orang yang sulit mengungkapkan isi hatinya, tak mampu memberi penerangan yang jelas. Rupayanya hal itu tidak dialami oleh Yohanes Krisostomus. Dengan lancar dan jelas ia memberikan penerangan. Dialah orang yang “bermulut kencana”. Bakat ini didukung oleh pengetahuan tentang Kitab Suci, menjadikan dia imam yang berwibawa. Sebagai batrik di Konstantinopel digunakannya kefasihan berbicara itu guna menentang korupsi di istana. Tetapi ia malahan dibuang dan meninggal akibat kelelahan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, keteguhan umat, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskup-Mu Santo Yohanes Krisostomus dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahan hatinya. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius 2:1-8

“Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan.”

Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 28:2.7.8-9

Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.

  1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.

  2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

  3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 3:16) Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 7:1-10

“Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.”

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Inilah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Setelah menyelesaikan pengajaran dalam Lukas 6, Ia sekarang memasuki Kapernaum, sebuah desa nelayan kecil di dekat Danau Galilea. Di sinilah Jesus menghabiskan banyak waktu-Nya, dan melakukan banyak mujizat.  Di Kapernaum ini ada seorang perwira. Perwira Angkatan Darat Romawi itu  yang umumnya memimpin 100 tentara. Kebanyakan dari mereka adalah non-Yahudi, meskipun kadang-kadang mereka campuran Yahudi – Samaria, sehingga orang-orang Yahudi cenderung membenci perwira.

Tidak hanya mereka menjadi simbol kekuasaan Romawi, mereka juga sering menyalahgunakan kekuasaan mereka dan mengambil kebebasan yang tidak adil. Tetapi tidak demikian halnya dengan perwira ini. Kita melihat sekilas karakternya dalam Lukas 7:2, di mana kita membaca bahwa ia memiliki seorang hamba yang disayanginya. Kata sayang secara harafiah berarti dia dijunjung tinggi atau dihargai. Belas kasihan seperti itu pada seorang hamba tidak pernah terdengar pada zaman Yesus.

Fakta bahwa perwira itu sangat peduli pada pelayannya membedakannya dari prajurit Romawi pada umumnya, yang bisa sangat kejam. Rata-rata pemilik budak pada masa itu tidak lebih menghargai budaknya daripada seekor binatang.

Filsuf besar Yunani Aristoteles mengatakan tidak akan ada persahabatan dan keadilan terhadap benda mati, bahkan terhadap kuda, lembu, atau budak, karena tuan dan budak dianggap tidak memiliki kesamaan. Anggapan seperti ini terhadap budak masih berlaku pada zaman Jesus. Maka perlakukan sang perwira kepada hambanya itu sesuatu yang sangat baru dan luar biasa di kalangan khalayak ramai pada masa itu.

Setelah kita mencermati latar belakang perikope ini, berikut ini saya sampaikan beberapa point yang dapat mengantar kita kepada refleksi yang lebih mendalam:

  1. Perwira itu mendengar tentang Jesus dan ia percaya kepada-Nya. Sangat penting, dan menjadi titik awal dari pertobatan bagi perwira.

  2. Perwira itu bersikap baik kepada budaknya, kepada tetangganya (Dia membangunkan mereka sinagoga), dan ia baik kepada orang Israel secara keseluruhan (ia menghormati agama mereka.)

  3. Marilah kita fokuskan pada bagaimana para tua-tua orang Yahudi mencoba membujuk Jesus untuk mengindahkan permohonan mereka. Ini seperti menyuap Tuhan untuk melakukan sesuatu karena kita baik.

  4. Iman perwira itu tidak ada bandingannya dengan apa yang pernah dilihat Jesus sebelumnya. Perwira itu bahkan percaya bahwa Jesus dapat melakukan mujizat dari jauh. Perhatikan bahwa sebelumnya, Jesus menyembuhkan orang sakit dari jarak dekat. Bahkan dalam banyak kasus, Jesus menyembuhkan dengan menyentuh orang yang sakit.

  5. Berkali-kali Jesus mencaci murid-murid-Nya karena memiliki sedikit iman. Di sini, Jesus sangat gembira karena iman yang besar dari perwira yang ironisnya adalah orang asing, seorang non-Yahudi, dan seorang prajurit Romawi yang menindas. Memang, yang pertama akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.

  6. Kerendahan hati perwira itu luar biasa. Ia menyadari ketidaklayakannya sendiri. Bandingkan ini dengan bagaimana para tua-tua Yahudi mendekati Yesus di mana mereka sangat mendesak untuk datang.

  7. atau yang terakhir, Renungkan betapa diberkatinya hamba dengan perwira yang baik hati, rendah hati dan setia sebagai majikan. Mengapa perwira itu harus begitu baik dan perhatian padanya?

Marilah kita menumbuhkan  kebaikan, kerendahan hati, memiliki iman yang besar dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita boleh menjadi contoh dan teladan bagi banyak orang. Amen.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang mahamurah, terimalah kiranya persembahan ini yang kami unjukkan dengan rela hati pada peringatan Yohanes Krisostomus. Semoga kami seturut nasihatnya memuji Engkau dan menyerahkan diri seutuhnya kepada-Mu. Demi Yesus Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Yoh 15:16

Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan agar hasilmu tinggal tetap.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maharahim, kami telah menyambut tubuh dan darah Kristus pada peringatan Santo Yohanes Krisostomus. Semoga sakramen ini memperteguh kami dalam cinta kasih-Mu serta menjadikan kami saksi-saksi setia Injil-Mu. Demi Kristus, …

DOANLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin Djunaidy Cancel Reply