Minggu, 14 November 2021 – Hari Minggu Biasa XXXIII

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yer 29:11,12,14

Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.

PENGANTAR:

Tahun Liturgi hampir berakhir. Kini liturgi membicarakan akhir dunia. Suatu pesan yang agak mengejutkan juga. Tetapi itu pun suatu Injil, artinya Warta Gembira. Kita tahu tiada kebinasaan satu pun merupakan akhir segala-galanya, dan bahwa pekerjaan dan pembangunan kita bersifat sementara. Sebab sekali waktu Putra Manusia akan datang dan barangsiapa hidup baik, akan bersinar bagaikan matahari dan hidup kekal. Berjaga-jagalah jika kamu ingin diselamatkan! Sebab tidak ada yang tahu kapan Penolong akan datang. Hanya Bapa yang mengetahuinya.

DOA PEMBUKA:

Marilah kita berdoa: (hening sejenak): Ya Allah, melalui pengurbanan Putra-Mu di kayu salib, Engkau berkenan untuk menyelamatkan umat manusia di sepanjang zaman. Dampingilah kami untuk tetap setia mengikuti Putra-Mu sehingga kelak Kauikutsertakan dalam perkumpulan para pilihan-Mu di surga. Sebab, Dialah Tuhan danPengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 12:1-3

“Pada waktu itu bangsamu akan terluput.”

Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, “Pada waktu itu akan muncul Mikhael, pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsamu. Akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:5.8.9-10.11

Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.

  1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku takkan goyah.

  2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram. Sebab Engkau tidak menyerahkan daku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

  3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan, di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 10:11-14.18

“Oleh satu kurban saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.”

Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Luk 21:36) Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 13:24-32

“Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia.”

Sekali peristiwa, dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada akhir zaman, sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pula Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Sabda Tuhan hari ini, Hari Minggu Biasa XXXIII merupakan bagian dari rangkaian kotbah Yesus tentang akhir zaman. Yesus menjawab pertanyaan para muridNya dan menyampaikan beberapa tanda yang akan terjadi menjelang datangnya akhir zaman. Tampaknya cukup jelas untuk dimengerti bahwa tanda-tanda itu bersifat universal, artinya melibatkan seluruh alam semesta dan tidak ada seorangpun yang terluput. Selain itu, akhir zaman itu akan datang secara tiba-tiba, tidak dapat diramalkan waktunya secara pasti meskipun kita dapat melihat tanda-tandanya. Dengan demikian semua orang harus mempersiapkan diri.

Salah satu ungkapan Yesus yang menarik adalah “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara …” Mengapa Tuhan Yesus justru mengatakan kepada para murid untuk belajar dari perumpamaan pohon Ara?

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Kita tahu bahwa Israel merupakan negara 4 musim: gugur, dingin, semi dan panas. Tidak seperti pohon lainnya yang bertunas di musim semi, pohon Ara justru baru bertunas di awal musim panas. Ketika tunas pohon Ara mulai muncul, pada saat itulah musim dingin berlalu dan musim panas tiba. Kemunculan tunas pohon Ara menjanjikan adanya kesejukan bagi mereka yang membutuhkan tempat perlindungan selama musim panas. Lebih-lebih juga buah Ara yang dihasilkannya.

Oleh sebab itu, melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus hendak mengajak para pendengarnya, termasuk kita saat ini, untuk tidak hanya mengarahkan hati; mengarahkan perhatian kita kepada kisah kehancuran yang sering dihubungkan dengan akhir zaman, melainkan mengarahkan perhatian kita akan datangnya tunas pengharapan, yaitu keselamatan Allah yang hadir dalam situasi damai, sejahtera, penuh sekacita, dst, sehingga kita dimampukan juga untuk tetap bertahan di tengah segala tekanan, himpitan, hambatan, kecemasan dan bujukan dunia.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Dengan demikian, melalui kotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus mengajak kita semua untuk memandang kehidupan saat ini dan yang akan datang itu sebagai yang sama-sama pentingnya. Kita kembali diingatkan agar tidak boleh hanya terdiam atau bahkan ragu-ragu dengan segala kekuatiran, kecemasan akan masa yang akan datang. Ketika kita menjalankan segala sesuatu, tugas-tugas harian kita, tanggungjawab kita dalam kehidupan kita saat ini, secara tidak langsung juga pada saat yang bersamaan, kita sedang berjaga-jaga agar masa kini tidak berlalu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan bahkan tidak membuahkan sesuatu, melainkan dalam kerangka menyongsong masa yang akan datang dalam kehidupan kita nanti.

Dibutuhkan senantiasa kesadaran dan kesediaan hati yang penuh untuk berjaga-jaga, artinya untuk melakukan segala sesuatunya itu secara maksimal, karena waktunya apapun itu, cepat atau lambat pasti akan tiba. Maka segala sesuatu yang kita lakukan di masa kini hendaknya menjadikan seluruh kehidupan kita sebagai persiapan untuk kehidupan masa selanjutnya atau masa yang akan datang. Semoga hidup kita menjadi bermakna, semoga hidup kitaterus berbuah. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA UMAT:

I : Allah Bapa menghendaki kita semua dapat bersatu dengan-Nya dalam Kerajaan-Nya yang mulia. Marilah kita panjatkan doa-doa kita kepada-Nya agar kita termasuk dalam hitungan orang-orang yang dipilih-Nya, yang layak masuk dan tinggal di Kerajaan-Nya.

L : Bagi Gereja, Umat Allah yang masih berziarah: Semoga Allah Bapa Mahabaik menuntun langkah peziarahan umat sehingga tidak berpaling ke belakang, namun memandang ke depan untuk membangun masa yang lebih baik, berkat karunia Kristus. Marilah kita Kami mohon,…

L : Bagi masyarakat yang tertimpa kelaparan, perang, dan bencana alam: Semoga kami tidak muak atau putus asa atas keadaan dunia dewasa ini, melainkan mampu melihat juga sinar-sinar harapan yang cerah dan mampu mewartakan Injil Kristus dengan mempertimbangan dunia serta manusianya. Marilah kita mohon,…

L : Bagi orang-orang yang dianiaya demi kebenaran dan keadilan: Semoga Allah Bapa Mahakasih senantiasa meneguhkan dan menghibur orang-orang yang dianiaya demi keadilan dan kebenaran sehingga mereka terus bertekun dalam menjadi saksi Injil-Mu bagi semakin carahnya dunia. Marilah kita mohon,…

L : Bagi komunitas kita: Semoga komunitas kita selalu hidup waspada dan prihatin, saling terbuka, giat bekerja sama dengan tulus untuk kesejahteraan dunia, dan terbuka untuk bertumbuh dalam Kristus. Marilah kita mohon,…

I : Allah, Bapa kami, Engkau telah memilih kami dalam Kristus dan menghendaki kami hidup seperti Dia. Maka, kami mohon semoga kami mengenal-Nya sedalam-dalamnya, dan semoga Ia menjadi daya utama hidup kami. Sebab, Dialah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan persatukanlah dengan kurban Kristus, Putera-Mu agar mendatangkan keselamatan bagi kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 73:28

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah kita berdoa: Allah Bapa kami di surga, puji syukur kami aturkan kepada-Mu atas hidangan surgawi yang telah kami nikmati dalam perjamuan kudus-Mu ini. Semoga pengorbanan Putra-Mu ini menjiwai kami untuk berani berkorban demi kepentingan Gereja dan masyarakat kami serta memperkuat harapan kami akan langit dan bumi baru yang Kaujanjikan. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin Djunaidy Cancel Reply