Rabu, 19 Januari 2022 – Hari Biasa Pekan II

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 144:2

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, Tuhanlah perisai, tempat aku berlindung: Dialah yang menundukkan para bangsa ke bawah kuasaku.

PENGANTAR: 

Kita sering lupa bahwa iman kepercayaan Daudlah yang memberi kekuatan melawan Goliat. Yesus pun menyelaraskan hidup-Nya dengan kehendak Bapa-Nya. Hukum dan peraturan tak sanggup menghalangi-Nya. Formalisme mematikan; penjiwa an batinlah yang punya daya hidup. Persatuan dengan Allah yang akan menganugerahkannya.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber daya kekuatan, berilah kami kesehatan jiwa raga melalui sabda Yesus Mesias Semoga kami mematuhi sabda-Nya, yaitu sabda kebenaran bagi setiap orang. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Samuel 17:32-33.37.40-51

“Daud mengalahkan Goliat dengan umban dan batu.”

Pada suatu hari Daud menghadap Saul dan berkata kepadanya, “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena Goliat! Hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Tetapi Saul berkata kepada Daud, “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu! Mustahil engkau dapat melawan Goliat! Sebab engkau masih muda, sedang Goliat sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.” Tetapi Daud berkata kepada Saul, “Tuhan telah melepaskan daku dari cakar singa dan dari cakar beruang. Dia pun akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu!” Kata Saul kepada Daud, “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” Maka Daud mengambil tongkatnya lalu pergi. Ia memilih dari dasar sungai lima batu yang licin dan menaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni wadah batu, sedang umban tali dipegangnya. Demikianlah Daud mendekati Goliat, orang Filistin itu. Goliat sendiri makin dekat menghampiri Daud, dan di depannya berjalan orang yang membawa perisainya. Ketika Goliat melayangkan pandangannya dan melihat Daud, dihinanya Daud karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Goliat, orang Filistin itu, berkata kepada Daud, “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para dewa, orang Filistin itu mengutuki Daud. Lalu dia menantang Daud, “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.” Tetapi Daud berkata kepada Goliat, orang Filistin itu, “Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak serta lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku! Aku akan mengalahkan engkau dan memenggal putus kepalamu! Hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang atau lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran, dan Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.” Ketika orang Filistin itu bergerak maju menyongsong Daud, segera larilah Daud ke barisan musuh menghadapi Goliat. Lalu Daud memasukkan tangannya ke dalam kantung batu, diambilnyalah sebuah batu, lalu diumbankannya. Maka kenalah dahi Goliat, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan Goliat dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedang Goliat, dihunusnya dari sarungnya, lalu ia menghabisi Goliat. Dipancungnyalah kepala Goliat dengan pedangnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 144:1b.2.9-10

Ref. Terpujilah Tuhan, gunung batuku.

  1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!

  2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!

  3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 4:23) Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:1-6

“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, “Ulurkanlah tanganmu!” Ia pun mengulurkan tangannya, dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Rabu, 19 Januari 2022, Hari Biasa Pekan ke II. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: Perbuatan Kasih”. Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pasti pernah mendengar pepatah “Siapa yang menanam dia yang akan menuai.” Maka kalau kita menanam kebaikan kita juga akan menuai kebaikan, sebaliknya jika kita menanam kejahatan maka akan menuai akibat dari kejahatan kita..” Namun kenyataannya dalam perikop yang kita dengar hari ini tidaklah demikian. Tuhan Yesus berbuat baik pada hari sabat dan dia mendapat kejaman bahkan usaha atau persekongkolan untuk membunuh Dia.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari Perikop yang kita dengar hari ini. Saya menawarkan 3 saja.

  1. Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat, Yesus adalah Tuhan atas hari sabat (bdk. Mat 12: 8). Hari Sabat memang hari perhentian, hari dimana Tuhan telah menyelesaikan karya Tangan-Nya dan tuhan beristirahat. Orang Farisi membuat hari sabat menjadi belenggu bagi bangsa Yahudi yang membatasi ruang gerak mereka. Tuhan Yesus hendak mengembalikan makna hari Sabat, yaitu hari yang mendatangkan berkat dan bukan belenggu. Berkat Allah bagi orang-orang yang sakit dan menderita, bagi orang-orang yang kelaparan, bagi orang-orang yang tertindas. Sabat juga menjadi ruang bagi umat untuk menumbuh kembangkan kepekaan terhadaap penderitaan dan kebutuhan sesamanya. Dari semua peristiwa itu, Tuhan Yesus ingin menunjukan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari sabat. Dengan demikian hari sabat bukan lagi menjadi satu hari dalam seminggu tetapi setiap hari bisa menjadi hari sabat, hari dimana kita merasakan kebaikan Allah, mensyukuri dan menghaturkan pujian bagi Allah atas segala berkat-Nya. Hari Sabat juga menjadi kesempatan untuk membagikan kasih Allah bagi sesama. Sehingga kita semakin intim dalam membangun relasi dengan Allah.

  2. Tuhan Yesus mengundang kita untuk mengutamakan perbuatan kasih dari pada peraturan yang kaku. Pertanyaan Tuhan Yesus kepada kaum Farisi bertujuan untuk meluruskan pemahaman mereka bahwa aturan keagamaan tidak boleh menghalang-halangi seseorang dalam berbuat baik. Iman kita tidak boleh hanya menjadi dogma atau ajaran yang tidak bisa memberikan sumbangan apa-apa dalam arti bermanfaat dalam kehidupan manusia. Iman yang kita miliki seharusnya berbuah dalam tindakan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Maka perbuatan kasih menjadi utama dalam setiap tindakan kita sebagai pengikut Kristus.

  3. Tindakan kasih adalah ciri khas kita sebagaai pengikut Kristus. Namun Tuhan juga mengingatkan kita bahwa tindakan kasih kita bisa jadi akan mendapatkan tantangan bahkan rintangan, karena kita sebagai pengikut Nya. Namun percayalah pada Tuhan, meski apa yang kita tanam belum tentu kita tuai dikehidupan sekarang namun di kehidupan mendatang Tuhan sudah menyediakan kehidupan kekal bagi kita.

Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, mari kita jadikan setiap hari dalam hidup kita sebagai hari Sabat, dimana kita semakin menyatukan diri dengan cinta kasih Kristus yang sudah menebus kita dan menjadi berkat bagi hidup kita, sekaligus sebagai kesempatan kita untuk menjadi pribadi yanag berbuah dengan Tindakan kasih yang kita tunjukkan bagi sesama kita.

Semoga Hati Yesus semakin merajai hati kita sehingga semakin memampukan kita melakukan Tindakan kasih setiap harinya sekaligus mensyukuri berkat yang Allah berikan dalam hidup kita. Amin Tuhan memberkati.. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN:

Allah Bapa, sumber kedamaian,ulurkanlah tangan-Mu dan buatlah kami bahagia berkat roti dan anggur ini, berkat Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi kedamaian kami. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 130:5

Aku mengandalkan Tuhan. Aku mengandalkan sabda-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, kebebasan telah Kauwartakan kepada siapa pun melalui Yesus, Penebus kami, yang memiliki daya menyehatkan jiwa raga. Semoga kami dapat menyambut Dia sebagai Anak Domba yang menanggung dan menghapus dosa-dosa dunia. Sebab Dialah….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment