Jumat, 11 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan V

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 81:10.11a

Janganlah di antaramu allah lain, dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu!

PENGANTAR

Tuhan tetap setia, sekalipun manusia ingkar janji. Ketidaksetiaan Salomo bukan tanpa akibat. Kerajaannya terpecah. Namun, Tuhan tidak menjatuhkan hukuman. Satu suku masih akan tersisa demi Daud. Dari suku Daud itu Kristus akan dilahirkan. Dialah yang menyembuhkan bisu tuli kita. Ia mengajar kita mendengarkan dan melepas simpul-simpul lidah kita, sehingga mampu memuji Tuhan.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, bukalah kiranya telinga kami terhadap sabda-Mu dan siapkanlah hati kami, agar sanggup melaksanakan sabda itu menurut teladan Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 11:29-32.12:19

“Israel memberontak terhadap keluarga Daud.”

Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.” Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 81:10-11ab.12-13.14-15

Ref. Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.

  1. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

  2. Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!

  3. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Kis 16:14b)  Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 7:31-37

“Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”anya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-Saudari salam jumpa, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian: Jumat, 11 Februari 2022.

Saudara-Saudari Terkasih, Hari ini bertepatan dengan “Hari Orang Sakit Sedunia”. Kita mungkin membayangkan seandainya Yesus hidup dan tinggal pada jaman kita ini; pasti kita juga akan membawa saudara atau saudari kita yang sedang sakit agar disembuhkan. Namun menarik untuk kita renungkan bahwa Gereja mengajak berdoa bagi orang-orang sakit, bagi para dokter, tenaga medis dan non medis dengan maksud agar kita juga mengimani bahwa Yesus pun tetap bekerja sampai sekarang ini menyembuhkan orang-orang sakit. Allah juga bekerja melalui para tenaga kesehatan sebagai perpanjangan tangan kasih Allah yang menyembuhkan.

Saudara-Saudari Terkasih, persoalan dapat muncul ketika diri sendiri atau saudara kita atau siapapun yang sedang mengalami sakit berkepanjangan dan tak kunjung datang kesembuhan. Sungguhkah bahwa: “Ia menjadikan segala-galanya baik”? Dalam situasi tertentu, Allah menggunakan “sarana” sakit, kemalangan, kesulitan dan aneka persoalan untuk membuat manusia agar rendah hati. Dapat terjadi bahwa yang membuat orang menderita bukanlah sakit penyakit atau persoalan itu sendiri; tetapi pikiran-pikiran kita yang tidak berdamai dengan diri sendiri, yang tidak berdamai dengan sakit penyakit maupun persoalan, dan hidup batin kita yang tidak berdamai dengan Tuhan.

Saudara-Saudari terkasih, “Apakah kita (aku) yang justru membutuhkan sapaan Yesus “Efata!” (Terbukalah!)” karena ternyata hati, telinga, dan pikiran kita “bisu dan tuli”? Percayakah kita bahwa dalam semua perkara, Allah sungguh menjadikan segala sesuatunya amat baik? Asalkan kita selalu ingat bahwa kita ini ciptaan yang harus mengabdi Sang Pencipta; bukan kita mengatur Dia yang menciptakan kita. Kita yang harus mencari Yesus dan datang kepada-Nya; bukan kita yang mengatur Yesus untuk datang atau memenuhi segala keinginan. Berkat Allah Yang Maha Kuasa: Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha penyayang, semoga hati kami rela terbuka untuk menerima Roh Yesus Putra-Mu, yang menjadi rezeki hidup bagi semua orang. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Markus 7:37

Semua yang dibuat-Nya serba baik: orang tuli dibuat-Nya mendengar, orang bisu berbicara.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, kami bersyukur telah menerima sabda yang membuka hati kami terhadap kesanggupan-Mu. Semoga dunia kini Kaupenuhi dengan kebaikan dan cinta kasih perbuatan tangan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI

7 Comments

  • Sisca Februari 10, 2022 at 8:02 pm

    Selamat siang Romo, trm ksh u Firman Tuhan dan pencerahannya, mhn Roh Kudus selalu membukakan telinga rohani sy untuk bisa dengar bimbinganNya, melakukan apa yg Tuhan tugaskan dlm kehidupan sy agar selalu hidup dlm perkenanan Tuhan. Amin. Matur nuwun Romo, BD🙏🙏

    Reply
  • Asty Februari 10, 2022 at 8:52 pm

    Trimakasih romo utk renungannya 🙏
    Sangat membantu utk refleksi diri…khususnya utk sy…
    Berdamai dg diri sendiri,adalah “PR” berat yg hrs dijalani klo kita (sy) kurang bersyukur..
    Tetap selalu mengandalkan Tuhan saja utk setiap perkara.
    Karena mmg benar semua rasa “sakit” yg kita (sy) rasakan krn pikiran2 kita (sy) sendiri.
    Jgn mau “diperbudak” dg pikiran2 negatif
    Dan sy berani menyimpulkan bahwa kunci hidup bahagia itu adalah jika kita bisa berdamai dg diri sendiri,berdamai dg masalalu,berdamai dg hati,dan jg bisa berdamai dg Tuhan.
    Berkah Dalem..🙏

    Reply
  • Ida ramora maria regina Februari 10, 2022 at 9:27 pm

    Terimakasih romo atas renungan,pencerahan nya yg mengingatkan kami akan siapa dan apa yg hrs kami lakukan,sehat dan bahagia selalu romo.

    Reply
  • Maria Kartika Februari 11, 2022 at 12:55 am

    Amin 🙏
    Selamat Pagi Romo…
    Terima Kasih atas renungan singkat hari ini.
    Sakit penyakit yang kita derita adalah karena kelemahan dari jasmani kita.
    Dan Tuhan Bapa kita yang Maha Baik selalu menolong dan membantu kita dalam setiap kesulitan itu.
    Melalui tangan2 para petugas medis, Tuhan berkarya.
    Dan melalui rasa syukur yang ada dalam setiap segala kesulitan, disitupun Tuhan telah berkarya, menguatkan jiwa kita (ku).
    Hanya Percayakan kehidupan kita(ku) kepadaNya, bahwa Dia selalu membantu kita(ku) dengan caraNya.
    Terima kasih Romo…
    Jaga selalu kesehatan.
    Berkah Dalem 🙏

    Reply
  • Yan Februari 11, 2022 at 8:20 am

    Terima kasih Romo untuk renungan nya yg sungguh meneguhkan untuk bisa menerima keadaan diri sendiri ,memandang sakit bukan sebagai suatu hukuman tetapi sungguh Tuhan ingin menjadikan kita pribadi yg lebih rendah hati…bagian yg sulit untuk selalu bisa berpikiran positif….tetapi pasti bisa bila kita mau berproses bersama Tuhan ….Berkah Dalem

    Reply
  • Yohana Februari 11, 2022 at 4:32 pm

    Terimakasih Romo renungannya , pada hari orang sakit sedunia, smg kami yg sakit di sucikan dan disembuhkan oleh nyala cinta Tuhan Yesus, smg Romo selalu sehat dlm menggembalakan umat Tuhan

    Reply
  • Emy Palupi Februari 11, 2022 at 11:08 pm

    Terima kasih Romo Bene untuk pencerahan n penguatan iman., terlebih pada saat ini di saat pandemi yg belum berakhir.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Maria Kartika Cancel Reply