Selasa, 26 April 2022 – Hari Biasa Pekan II Paskah

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 19:7.6

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang mahakuasa. Alleluya.

PENGANTAR:

Dalam Kisah Para Rasul, dikatakan bahwa di antara para pengikut Kristus tiada seorang pun yang berkekurangan. Tak seorang pun berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri. Maka semua berkecukupan. Bila kita bertemu di sini dan membagi-bagikan rezeki, maka hendaknya kita bagikan lebih lanjut cinta kasih Yesus, sehingga tiada yang menderita kelaparan dan tiada di antara kita yang berkekurangan. Marilah kita sehati dan sejiwa saling memperhatikan. Itulah kelahiran baru dalam Roh yang dibicarakan Yesus dalam Injil.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, utuslah Roh Kudus dan jadikanlah kami manusia baru. Ciptakanlah dunia ini menjadi baru dan perkenankanlah kami sehati sebudi mengakui kemurahan hati-Mu terhadap kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 4:32-37

“Mereka sehati dan sejiwa.”

Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak ada seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 93:1ab.1cd-2.5

Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.

  2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.

  3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 3:14b.15) Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 3:7b-15

“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.”

Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi yang terkasih, jumpa lagi dalam Renungan Singkat Dehonian hari ini, Selasa 26 April 2022. Hari biasa dalam Pekan II Paskah. Bersama saya Romo Thomas Suratno, SCJ dari Komunitas SCJ Cilandak-Jakarta-Indonesia mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Yoh 3:7-15.

Sahabar Resi yang terkasih, setiap kali seorang bayi lahir kedunia, hal pertama yang dilakukannya adalah menangis, siapapun bayi itu, entah anak presiden atau anak tukang kebun. Menangis menjadi ciri kehidupan yang pertama dalam kelahiran seorang bayi. Jika bayi yang dilahirkan tidak menangis, biasanya perawat atau dokter akan berusaha membuat bayi itu bersuara menangis, jika tidak menangis, tanda bahaya mendekat. Pertanyaannya mengapa kok bayi yang baru dilahirkan selalu menangis? Tentu saja itu sebagai tanda bahwa ia hidup. Tetapi lebih dari itu adalah karena ia berpindah dari keadaan yang serba nyaman, hangat, terjamin di dalam Rahim, kemudian berpindah ke dalam dunia nyata yang serba tidak nyaman. Menangis menjadi tanda peralihan dari situasi yang serba pasti kepada dunia yang harus berjuang sendiri.

Sahabar Resi yang terkasih, peristiwa kelahiran di satu sisi sebagai peristiwa yang membahagiakan, namun disisi lain merupakan pergulatan antara hidup dan mati. Kelahiran baru membawa perjuangan yang tidak mudah, baik bagi si ibu maupun bagi sang bayi, juga orang-orang yang berada di sekitar persalinan. Kelahiran baru selalu disertai dengan ketidaknyamanan, kekuatiran, keragu-raguan, pergulatan yang panjang. Jika tidak hati-hati, akibat fatalnya adalah hilangnya kehidupan.

Sahabar Resi yang terkasih, pada hari ini, warta Injil berkisah tentang dialog Nikodemus dengan Yesus. Apa yang ditanyakan oleh Nikodemus dijawab oleh Yesus dengan persoalan kelahiran baru, kelahiran dalam Roh. Apakah Nikodemus menangkapnya? Tidak, ia mempunyai pola pikir yang berbeda. Yang ditangkap olehnya adalah persoalan kelahiran fisik seperti kelahiran bayi.

Sahabar Resi yang terkasih, secara manusiawi, Nikodemus memikirkan bagaimana seseorang dilahirkan kembali, terlebih bagaimana mungkin seorang yang sudah dewasa dan tua hendak dilahirkan kembali. Apakah bentuk seperti itu masuk kembali dalam Rahim seorang perempuan? Tidak mungkin dan tidak masuk akal. Sementara yang Yesus maksudkan adalah hidup dalam kebaharuan, hidup dalam Roh, dilahirkan secara baru dalam Roh.

Sahabar Resi yang terkasih, kelahiran baru hanya bisa terjadi dalam iman akan Yesus Kristus, Ia yang telah turun dan surga dan kembali ke surga. Itulah kelahiran baru dalam Roh. Seperti kelahiran seorang bayi, peralihan dari hidup lama kepada hidup yang baru sering kali perlu melewati berbagai hal yang membuat tidak nyaman, membuat ragu-ragu, mungkin juga bertanya-tanya tentang hal itu. Peralihan kelahiran baru dalam Roh tidak mudah diterima oleh setiap orang. Seperti bayi yang tidak terima ketika lepas dari kenyaman dalam Rahim dengan menangis, demikian juga seorang yang dilahirkan kembali dalam Roh disertai dengan mungkin tangisan yang luar biasa.  Jika tangisan itu bukan berasal dari diri sendiri, sangat mungkin juga tangisan itu berasal dari orang lain, orang-orang yang ada disekitarnya, yang mungkin juga berusaha menghalagi proses kelahiran baru itu.

Sahabar Resi yang terkasih, Peristiwa kebangkitan menjadikan para murid dilahirkan kembali dalam Roh. Mereka yang tadinya hidup dalam manusia lama, kini menjadi manusia baru dalam Yesus Kristus yang bangkit dari mati. Manusia lama ditinggalkan, manusia baru dikenakan para murid. Mantel dari manusia baru itu adalah Yesus Kristus sendiri. Buahnya adalah mereka menjadi orang-orang yang berani dan cerdas dalam banyak hal, terlebih dalam hal mewartakan kebangkitan Tuhan. Kelahiran baru dalam Roh menjadikan cara hidup para murid juga dalam kebaruan, mereka bersekutu dalam doa dan dalam kehidupan harian.

Sahabar Resi yang terkasih, Persekutuan dengan Yesus Kristus itulah yang menjadikan hidup kita baru. Tanpa itu kita masih dalam manusia lama. Persekutuan itu menjadikan hidup kita nyaman kembali, hidup kita bisa berbuah, kita mempunyai jaminan keselamatan di dalamnya. Seberapa beranikah kita senantiasa lahir kembali dalam Roh? Janji harapan kelahiran baru dalam Roh adalah kehidupan kekal dan keselamatan.

DOA: Ya Tuhan, ampunilah aku orang berdosa ini. Mampukan aku untuk mempunyai semangat pembaruan diri. Semoga aku berani senantasa membarui diri menuju yang lebih baik dan lebih kudus. Semoga apa yang aku perbuat menjadi perwujudan hidup baruku dalam Roh dan kebenaran. Semoga aku tidak mudah lelah menjadi manusia baru dalam nama-Mu. Amin. Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kedamaian, berkenanlah menerima persembahan ini sebagai lambang kesediaan kami untuk saling melayani menurut teladan Putra-Mu yang telah wafat dan bangkit guna menganugerahkan kedamaian kepada kami. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – lih. Lukas 24:46.26

Kristus harus menderita dan bangkit dari alam maut untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber hidup sejati, semoga kami selalu bersedia menerima bisikan Roh-Mu, dan semoga telinga kami selalu memperhatikan sabda Putra-Mu, yang bagi kami merupakan jaminan hidup abadi. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply