Sabtu, 30 April 2022 – Hari Biasa Pekan II Paskah

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – I Petrus 2:9

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.

PENGANTAR

Mantaplah hati kita bila dalam keadaan yang amat sulit bertemu dengan orang yang tenang-tenang mengatakan, ”Janganlah cemas, janganlah takut. Aku masih ada.” Para murid Yesus pernah mengalaminya, ketika perahu mereka diombang-ambingkan ombak dan Yesus tiba-tiba datang. Kini pun Yesus masih berkata, “Akulah ini. Jangan takut!” Sebagai murid-murid Yesus, hendaknya kita teruskan kata-kata itu kepada sesama untuk saling membantu menabahkan hati dan bersama-sama dalam cinta kasih menjaga, jangan sampai ada yang kekurangan di antara kita.

DOA PEMBUKA

Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi putra dan putri-Mu karena kami mengimani Kristus. Semoga kami memperoleh kebebasan sejati dan warisan abadi. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 6:1-7

“Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus.”

Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:1-2.4-5.18-19

Ref. Kita memuji Allah kar’na besar cinta-Nya.

  1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

  2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

  3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 10:6) Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:16-21

“Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.”

Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 30 April 2022, Hari Biasa pekan ke dua Paskah. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin

Tema Resi kita kali ini adalah: “Jangan Takut”. Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Bacaan Injil yang kita dengar hari ini menceritakan tentang Tuhan Yesus yang hadir kepada para murid di saat mereka sedang menghadapi badai di tengah danau. Ia memberikan peneguhan dan kekuatan, bahkan menyelematkan mereka dan berkata, “Aku ini, jangan takut!”. Para murid mempersilahkan Tuhan Yesus naik ke atas perahu, seketika itu juga mereka mencapai pantai dengan selamat.

Para sahabat, apa yang bisa kita ambil maknanya dari perikop yang kita dengar hari ini? Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Hati Yesus senantiasa berbelas kasih kepada umat-Nya, kepada para murid-Nya, Dia tidak hanya memastikan umat yang dikasihi-Nya kenyang (dengan muzizat penggandaan roti) memberi kita rejeki jasmani. Namun terutama Hati Yesus memastikan perjalan hidup kita selamat sampai keseberang, keselamatan kekal.

  2. Perjalanan kehidupan sering membuat kita menjadi pesimis terutama ketika kita menghadapi pergumulan, masalah, dan tantangan yang datang, kita menjadi takut. Itulah badai-badai kehidupan yang kita alami. Pada saat kita mengalami badai kehidupan ini, maka kehadiran Tuhan Yesus menjadi sangat berarti. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu hadir dan selalu mengatakan kepada kita, “Ini Aku, jangan Takut.” Tuhan hanya menginginkan kita percaya, bahwa Tuhan hadir dan menyelamatkan kita.

  3. Kita tidak hanya sekedar percaya, namun yang paling utama adalah mempersilahkan Tuhan hadir dalam hidup kita, dalam biduk kehidupan kita, dan membiarkan Tuhan menjadi nahkoda kehidupan kita. Seperti yang dilakukan para Murid saat melihat Tuhan hadir ditengah badai, mereka mempersilahkan Tuhan naik ke perahu mereka, dan seketika itu juga badai lenyap dan mereka selamat sampai seberang.

Para Sahabat yang terkasih, Bapa Suci St. Yohanes Paulus II seringkali mengatakan hal ini di dalam sambutannya, “Non Abbiate Paura…” “Jangan Takut.” Sebab Tuhan sungguh hadir menyelamatkan kita.. Kita hanya diminta untuk percaya dan mempersilahkan Dia hadir dalam biduk kehidupan kita. Sanggupkah kita?

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga kita memiliki iman yang teguh tidak takut menghadapi badai kehidupan kita. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber segala rahmat, kuduskanlah roti anggur ini dan terimalah kiranya dengan murah hati. Semoga berkat rahmat-Mu, kami menjadi persembahan sempurna bagi-Mu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 17:24

Ya Bapa, Aku menghendaki agar semua orang yang Kauserahkan kepada-Ku, tinggal bersama Aku di tempat Aku berada, supaya mereka memandang kemuliaan, yang telah Kauberikan kepada-Ku. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Putra-Mu menghendaki kami merayakan ibadat ini sebagai kenangan akan Dia. Kami telah ikut serta dalam kurban-Nya dan mohon dengan rendah hati, semoga Engkau mengobarkan cinta kasih kami kepada-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply