Jumat, 22 Juli 2022 – Pesta Santa Maria Magdalena

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Yesus bersabda kepada Maria Magdalena. “Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”

PENGANTAR:

Di samping Bunda Maria, Ibunda Yesus sendiri, Maria Magdalenalah wanita yang paling terkenal di dalam Injil. Dongeng dan kenyataan tentang dia bersimpang siur. Bagaimanapun pada suatu ketika ketika ia terpesona oleh sikap Yesus, sehingga hidupnya berubah sama sekali. Pertobatan itu diungkapkannya dalam kesetiaan di dekat makam. Suara Yesus cukup untuk menghalau kebimbangan dan kesedihan hatinya. Dialah yang diperkenankan mendahului murid-murid lain memandang Yesus yang sudah bangkit dan mewartakan Paska baru kepada teman-temannya.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamulia, Putera-Mu yang tunggal menyampaikan kabar suka cita Paska yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kidung Agung 3:1-4a

“Impian mempelai perempuan.”

Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

ATAU: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 5:14-17

“Allah telah mempercayakan pelayanan pendamaian kepada kami.”

Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.

  2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.

  3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.

  4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu. 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 20:18)  Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 20:1.11-18

“Ibu mengapakah engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”

Pada hari Minggu Paska, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya: Guru. Kata Yesus kepada-Nya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Dalam kehidupan kita, rasa sedih atau kecewa atau dukacita yang mendalam, sering membuat perhatian kita terfokus kepada diri kita sendiri. Akibatnya, kita kurang atau bahkan tidak mampu melihat segala sesuatu yang terjadi di luar diri kita. Demikianlah kiranya yang dialami oleh Maria Magdalena, yang hari ini kita rayakan pestanya.

Sabda Tuhan yang baru saja kita baca dan dengarkan, mengisahkan situasi hati Maria Magdalena yang sangat sedih dan kecewa ketika melihat kubur Yesus terbuka dan jenazah-Nya tidak ada di dalamnya. Jelas sekali bahwa kerinduannya untuk melihat jenazah Yesus tidak terpenuhi. Maka bisa dipahami bila kehadiran dua malaikat di tempat jenazah Yesus dibaringkan, tidak dipedulikannya lagi. Maria Magdalena yang tenggelam dalam kesedihan, kekecewaan dan kedukaan tidak dapat melihat hal itu sebagai tanda kebangkitan Tuhan. Bahkan ia tidak mampu merasakan dan melihat kehadiran Tuhan Yesus yang berada di dekatnya.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Sapaan Yesus yang bangkit: “Maria!” Akhirnya membuat dia mampu melihat bahwa orang yang ada di depannya itu bukanlah seorang penjaga taman seperti yang dipikirkannya, melainkan Yesus sendiri. Sapaan Yesus menyadarkan Maria Magdalena bahwa Yesus tidak diambil orang, tetapi ia telah melihat sendiri Yesus sungguh telah bangkit dari kubur. Lebih dari pada itu, keikutsertaan dalam penderitaan Yesus telah menguatkan iman Maria Magdalena untuk percaya bahwa melalui sengsara dan wafat itulah, Yesus dibangkitkan. Dengan demikian, kesedihan, kekecewaan dan kedukaannya telah dihapus oleh kebangkitan Tuhan. Persis pada saat itulah Maria Magdalena merasakan dan memperoleh perutusan untuk memberitakan apa yang dilihatnya itu kepada para murid yang lain.

Pengalaman iman Maria Magdalena kiranya juga terjadi dalam dinamika perjalanan iman kita. Dalam kehidupan kita, tak jarang kita juga dihadapkan pada pelbagai persoalan hidup. Umumnya, kecenderungan yang ada pada kita adalah larut dan tenggelam dalam persoalan itu, dalam kesedihan, kekecewaan dan kedukaan yang sedang menimpa kita. Akibatnya, kita tidak lagi mampu melihat dan merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Kita semua diundang oleh Yesus yang menjumpai dan menyapa Maria Magdalena. Kita mungkin seperti Maria Magdelana yang mencari dan mencari, tetapi justru Tuhanlah yang menemukan. Sapaan dan perjumpaan itu membawa buah penyembuhan, suatu perjumpaan yang menghidupkan, perjumpaan yang mendamaikan. Persis di sinilah saat kita mengalami terpisah dari Allah, dari sesama kita, dan kini melalui sapaan Tuhan, melalui perjumpaan dengan Tuhan, kita didamaikan kembali. Hubungan yang rusak dipulihkannya kembali. Dia yang mengalami kematian, diberi harapan dan hidup baru.

Semoga kesetiaan iman kita memampukan kita untuk mendengarkan sapaan demi sapaan Tuhan dan mengenal serta merasakan kehadiran Tuhan di tengah segala dinamika dan persoalan hidup kita, sehingga kita mengalami didamaikan dengan Allah, didamaikan dengan sesama dan didamaikan dengan diri kita sendiri. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Maha Pengasih dan penyayang, PuteraMu telah sudi menerima bakti cintakasih, yang ditunjukkan St. Maria Magdalena. Maka terimalah kiranya persembahan umatMu pada hari peringatannya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI:

Cinta kasih Kristus mendorong kita, agar tidak lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan bagi Dia, yang telah wafat dan bangkit untuk kita.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, Santa Maria Magdalena telah menunjukkan cinta kasih yang besar kepada Kristus, Gurunya. Semoga sakramen keselamatan yang kami sambut melimpahi kami juga dengan cinta kasih yang tahan uji. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

ST. MARIA MAGDALENA

Maria Magdalena berasal dari Magdala, dekat Danau Galilea. Sebagian orang mengenalinya sebagai seorang pendosa besar ketika ia pertama kali berjumpa dengan Yesus. Maria Magdalena seorang yang amat cantik dan ia bangga akan kecantikannya itu. Tetapi, setelah berjumpa dengan Yesus, Maria merasakan penyesalan yang mendalam atas hidupnya yang jahat.

Suatu ketika Yesus diundang ke rumah seorang farisi bernama Simon untuk suatu perjamuan makan. ketika sedang makan terjadilah peristiwa yang oleh kaum farisi dianggap sangat tidak sopan. Maria Magdalena seorang wanita yang dianggap seorang pendosa datang dan menangis di kaki-Nya. Airmatanya jatuh berderai dikaki sang Guru. Dengan airmatanya itu ia membasuh kaki Yesus, kemudian dengan rambutnya yang panjang serta indah, ia mengeringkannya dan meminyakinya dengan minyak wangi yang mahal harganya. Membasuh kaki dan mengurapinya dengan wewangian adalah cara orang Yahudi saat itu untuk menghormati seorang tamu agung. Simon si tuan rumah pun tidak menghormati Yesus dengan cara seperti itu.

Orang-orang merasa heran melihat Yesus membiarkan seorang pendosa seperti Maria menyentuh-Nya. Yesus tahu apa sebabnya. Ia dapat melihat ke dalam hati Maria. Yesus berkata, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.”  Kemudian Yesus berkata dengan lembut kepada Maria. “Imanmu telah menyelamatkan kamu. Pergilah dalam damai.”

Sejak saat itu, maria meninggalkan rumahnya dan bersama para perempuan kudus lainnya, Maria dengan rendah hati melayani Yesus dan para rasul-Nya. Ketika Yesus disalibkan, Maria ada di sana; di bawah kaki salib. Ia tinggal di sana bersama Santa Perawan Maria dan St. Yohanes tanpa takut akan keselamatannya sendiri. Satu-satunya hal yang dipikirkannya ialah bahwa Tuhan-nya sedang amat menderita. Tidaklah heran jika Yesus berkata tentang Maria: “Ia telah banyak berbuat kasih.”

Setelah tubuh Yesus dibaringkan dalam makam, pagi-pagi benar pada hari Minggu Paskah Maria pergi untuk membubuhi tubuh Yesus dengan rempah-rempah. Ia sangat terkejut mendapati bahwa makam telah kosong. Karena tidak menemukan tubuh-Nya yang kudus, Maria mulai menangis. Tiba-tiba ia melihat seseorang yang disangkanya seorang tukang kebun. Maria bertanya kepadanya apakah ia tahu di mana gerangan tubuh Tuhan-nya yang terkasih diletakkan. Kemudian pria itu berbicara dengan suara yang dikenalnya betul: “Maria!” Dia-lah Yesus, berdiri tepat di hadapannya! Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Dan Ia memilih untuk menyatakan diri-Nya pertama kali kepada Maria.

Ada beberapa versi berbeda tentang kehidupan Maria Magdalena setelah kebangkitan Yesus. Tradisi Gereja Orthodox menyatakan bahwa ia pergi ke Efesus dengan Santa Perawan Maria dan tinggal di sana sepanjang sisa hidupnya.  Relik-nya dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 886 dan disemayamkan di sana.

Tradisi Perancis mengatakan bahwa MariaLazarusdan beberapa sahabat Yesus datang ke Marseilles, Prancis, menginjili dan mengkristenan seluruh wilayah Provencedan kemudian menyepi dan hidup sebagai pertapa sampai saat kematiannya  di La SainteBaume.

1 Comment

  • Herlin djunaidy Juli 22, 2022 at 3:34 am

    Santa Maria Magdalena.
    Doakanlah kami, secara khusus doakanlah pr kaum wanita yg sdg dlm kesulitan dan pencobaan.smg mereka dpt meneladanimu, dan hidup mereka boleh diselamatkan oleh kr kasih Tuhan Yesus dan doamu.
    Amin

    Reply

Leave a Comment