Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Postulat-Novisiat St Yohanes Gisting Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 51:3
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar.
PENGANTAR:
Tingkah laku Yehezkiel pada kematian istrinya mau menunjukkan bahwa Tuhan turun tangan untuk mempertobatkan umat-Nya. Yang digambarkan Yehezkiel pada masa depan dapat kita cegah, jika kita tidak terlalu terikat pada perkara duniawi dan terus menerus mengingkari diri sendiri mengikuti Yesus.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, bila kami mematuhi perintah-Mu, maka kami bukan lagi hamba, melainkan putra. Kami mohon, ajarilah kami hidup penuh cinta kasih, yang memenuhi segala perintah serta mencakup semua orang. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 24:15-24
“Yehezkiel hendaknya menjadi lambang bagimu; hendaklah kalian melakukan seperti yang dilakukannya.”
Tuhan berfirman kepadaku, “Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata. Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan.” Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku. Maka bangsa itu berkata kepadaku: “Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?” Lalu kujawab mereka: “Firman TUHAN sudah datang kepadaku: Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang. Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan, kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain. Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Ul 32:18-19.20.21
Ref. Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.
Hai umat, engkau telah melupakan Gunung Batu yang memperanakkan dikau, engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau. Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, sebab Ia sakit hati karena anak-anaknya lelaki dan perempuan.
Tuhan bersabda, “Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka. Sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U :Alleluya, alleluya, alleluya S : (Mat 5:3)Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 19:16-22
“Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin.“
Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Demikianlah Sabda Tuhan U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas Postulat – Novisiat St. Yohanes, Gisting (Lampung), dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Senin, 15 Agustus 2022.
Sahabat dehonian yang diberkati Tuhan, merenungkan Injil pada hari ini, mengajak kita untuk fokus pada Sabda-Nya: “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku”. Pertanyaan yang mungkin muncul dalam hati adalah “apakah harta yang dimiliki dapat menghambat seseorang untuk mengikuti Tuhan?”; “apakah dengan memiliki harta yang cukup melimpah dapat menghambat untuk masuk atau menuju Kerajaan Allah?”. Untuk semakin memperjelas itu semua, mari kita merenungkan beberapa hal yang kiranya dapat mencerahkan hati berhadapan dengan penggunaan harta benda yang kita miliki.
Dalam Injil, sebenarnya bukan harta yang dimiliki yang menjadi fokus utama, di mana itu yang menghalangi seseorang untuk mengikuti Tuhan dan untuk memperoleh hidup kekal. Fokusnya adalah pada undangan Tuhan yang mengajak pemuda untuk menjual harta yang dimiliki dan membagikannya kepada yang lebih membutuhkan. Di sini, Tuhan lebih menekankan pada ajakan untuk tidak menggunakan seluruh harta pribadi untuk diri sendiri. Tuhan Yesus mengundangnya untuk memiliki hati terbuka terhadap sesama, terlebih mereka yang membutuhkan. Dengan harta yang ia miliki sejatinya menjadi kesempatan baik untuk dapat berbagi dan memerhatikan orang lain. Harta yang ia miliki sebenarnya adalah sarana rahmat untuk dirinya sendiri dan juga bagi sesama, jika ia mau menggunakannya tidak untuk kepentingan pribadi. Namun, ketika mendengar ajakan Tuhan, “pergilah pemuda itu dengan sedih sebab banyak hartanya”. Bagian akhir dari perikop Injil menampilkan kepada kita tentang bagaiman si pemuda tadi akhirnya merasa sulit untuk melaksanakan undangan Tuhan: “berbagi kepada sesama atas harta kekayaan yang dimiliki”. Keputusannya untuk pergi dengan sedih, menunjukkan bahwa ia adalah orang berkecukupan yang sulit untuk bersolider atau berbagi.
Sahabat dehonian yang terkasih, dengan merenungkan Injil pada hari ini, mari kita melihat hidup kita masing-masing. Mari kita menyadari bahwa semua harta kekayaan duniawi yang kita miliki, sejatinya adalah rahmat yang Tuhan berikan. Artinya adalah dengan itu semua, Allah mengundang kita untuk juga berbagi rahmat kepada sesama yang membutuhkan; berbagi rahmat atas apa yang telah kita terima kepada mereka yang lebih membutuhkan dari pada kita. Dengan rahmat Roh Kudus, mari mohon rahmat keterbukaan hati agar kita dijiwai dengan semangat solider-berbagi. Harapannya, kita sungguh dapat menjadi pengikut Tuhan yang setia dan pada akhirnya mendapatkan kehidupan kekal yang telah dijanjikan oleh-Nya. Semoga Hati Kudus Tuhan Yesus, memberkati kita semua. Amin.
DOA PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahasempurna, berkenanlah memberkati roti anggur ini, agar kami dapat belajar mengabdi membahagiakan dunia berkat Yesus Mesias, Hamba-Mu dan Tuhan kami ….
ANTIFON KOMUNI – Matius 19:21
Jika engkau ingin menjadi sempurna, juallah segala milikmu, dan berikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasempurna kami bersyukur atas segala anugerah-Mu yang mengungkapkan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga kami semakin lama semakin menyerupai Yesus Kristus, yang telah memperagakan cinta kasih-Mu dan membawa cahaya harapan bagi setiap orang di dunia ini. Sebab Dialah ….
Amiñ