Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warta dan selubungnya berkilau laksana emas.
PENGANTAR:
Rasanya tidak selaras dengan Kitab Suci, memberikan gelar ratu kepada seorang gadis sederhana dari Nazaret. Ia sendiri ingin menjadi hamba Tuhan. Keratuannya memang bukan dari dunia ini, bukan karena keindahan dan kemewahan lahiriah. Ia Ratu iman, iman yang sederhana dan mendalam. Ratu kesetiaan yang rendah hati dan konsekueN. Dialah sungguh-sungguh ‘first lady’.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, Raja mahamulia, Engkau sudah menentukan Bunda Putera-Mu menjadi Bunda dan Ratu kami. Sudilah menyokong kami berkat doanya, agar kami memperoleh kemuliaan anak-anak-Mu dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 1:1-5.11b-12
“Nama Tuhan kita dimuliakan dalam kamu dan kamu dalam Dia.”
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Semoga Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3.4-5
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
-
Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
-
Sebab Mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:13-22
“Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!”
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Setiap orang tentu ingin hidup sebagai pribadi yang tulus dan rendah hati agar dirinya bisa hidup bersama dengan yang lain. Jika tidak, mungkin akan terjadi sebaliknya, menjadi pribadi yang tidak mudah atau pribadi yang sulit diterima atau sulit menerima orang lain karena terjadi kemunafikan. Kita semua tahu bahwa dalam kemunafikan biasanya selalu ada kepura-puraan, tipu muslihat dan mungkin juga kelicikan. Dan itulah yang menghambat dan menghalangi orang lain untuk melihat dan menemukan kebenaran; juga menghambat dan menghalangi siapapun untuk melihat dan menemukan rahmat-rahmat Allah.
Sabda Tuhan yang tadi kita baca dan dengarkan, mengetengahkan kepada kita kritikan Yesus kepada orang Farisi sekaligus juga menjadi kritikan bagi kita masing-masing. Allah selalu mencurahkan rahmat belas kasih dan kebaikannya bagi kita manusia. Tetapi kadang kita kurang peka akan rahmat Allah itu, dan kadang kita terhambat oleh karena segala peraturan dan dinamikanya juga keinginan-keinginan pribadi semata yang dikedepankan. Maka bisa dipahami ketika Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dan kecaman Yesus itu lebih keras daripada kecaman-Nya terhadap sikap dan tindakan mereka yang menolak-Nya, yang mencobai-Nya dan ingin membunuh-Nya. Mengapa? Sebab, kemunafikan itu sungguh berbahaya.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Pada hari ini kita merayakan Bunda Maria sebagai Ratu. Kita mengenang peristiwa ini, pertama-tama berkaitan dengan Bunda Maria yang diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, yang kita kenangkan pada hari Minggu yang lalu. Pada peringatan Santa Perawan Maria Ratu ini, kita dapat belajar dari Bunda Maria yang senantiasa peka terhadap rahmat-rahmat Allah.
Saya tertarik untuk mengajak kita semua merenungkan doa Salam Ya Ratu: “Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami. Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini. Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami. Dan Yesus, Putramu yang terpuji itu, semoga Kau tunjukkan kepada kami. O Ratu, o Ibu, o Maria Bunda Kristus.”
Dari doa “Salam, Ya Ratu”, kita menemukan ada kebajikan-kebajikan Bunda Maria yang diungkapkan di sana: (1) Bunda Maria adalah bunda yang berbelas kasih. Dia adalah bunda berbelas kasih karena Ia mengandung dan melahirkan Yesus Putera Allah yang menunjukkan wajah Allah Bapa yang berbelas kasih dan yang mengalirkan belas kasih Allah kepada manusia yang berdosa. (2) Maria juga menjadi hidup, hiburan dan harapan kita. Dia menjadi demikian karena jasa Yesus Kristus Puteranya, Sang Jalan, Kebenaran dan hidup kita yang menghibur dan memberi harapan akan hidup abadi bagi kita semua.
(3) Bunda Maria adalah perantara doa-doa kita kepada Bapa. Kita senantiasa memanjatkan permohonan untuk mendapatkan kerahiman Bapa, sebab kita amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini. Dialah yang tiada hentinya mendoakan kita sekarang hingga ajal kita menjemput. (4) Maria tetaplah Bunda yang melindungi, melimpahkan kasih sayangnya yang besar kepada kita semua.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Semoga peringatan Santa Perawan Maria Ratu kali ini mendorong kita untuk meneladan Maria yang senantiasa terbuka akan setiap rahmat yang Allah curahkan; dan dengan demikian kita juga terdorong untuk memiliki dan mengembangkan sikap yang tulus dan rendah hati itu dan senantiasa menjadi peka terhadap rahmat-rahmat Allah dalam hidup sebagai pribadi dan hidup bersama dengan yang lain. Ad Iesum per Mariam – melalui Maria kita dapat bertemu dengan Yesus, bertemu dengan sang kebenaran sejati. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang maharahim, kami mempersembahkan roti dan anggur ini untuk merayakan peringatan Santa Perawan Maria. Semoga Putera-Mu yang menjelma menguatkan kami, karena Ia sudah menyerahkan diri pada salib sebagai kurban yang tak bernoda. Dialah Tuhan,…
ANTIFON KOMUNI:
Berbahagialah engkau yang telah percaya, bahwa sungguh akan terlaksana apa yang sudah disampaikan Tuhan kepadamu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, pada peringatan Santa Perawan Maria, kami sudah menyambut santapan surgawi. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami layak turut serta dalam perjamuan abadi. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
St.Maria ratu Surgawi.
Doakanlah kami.