AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Luk 1:28,42
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.
PENGANTAR:
Suatu tanda bahaya, seruan mohon bantuan, selalu diulang-ulang dengan harapan akan mendapat jawaban. Suatu saat kegembiraan mendalam, suatu saat yang membahagiakan, berkali-kali dikenang untuk dinikmati lebih lama. Mungkin tiada kebaktian yang amat erat hubungannya dengan manusia seperti Rosario, doa harian orang-orang kecil sederhana. Mungkin ulangan-ulangan itu kurang mengena bagi kita. Tetapi hendaknya kita tanyakan, apakah doa-soa kita juga sejujur dan seikhlas sesederhana doa Rosario itu?
Penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa yang terjadi 3 abad sebelumnya, yaitu ketika terjadi pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara-negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen. Terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria.
Demikian juga, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat, bahwa Yesus Kristus, Putera-Mu, menjadi manusia. Kami mohon curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 1:12-14
“Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa.”
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Lukas 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55
Ref. Perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.
-
Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
-
Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
-
Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
-
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
-
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Lukas 1:28) Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:26-38
“Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.”
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Jumat 7 Oktober 2022. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Hari ini Gereja memperingati St Perawan Maria Ratu Rosari, kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Lukas 1: 26-38. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, tentu kita tidak asing dengan doa Rosario, atau mungkin malah setiap hari mendaraskannya. Praktek Devosi ini sudah berjalan sejak abad XII oleh St Dominikus. Dalam banyak kesaksian iman pula banyak orang-orang yang mengalami pertolongan Tuhan melalui doa Rosario. Sebagai contoh adalah Paus Leo XIII, ketika Gereja pada zamannya mengalami ancaman kehancuran dari serangan kelompok bidaah. Saya sendiri merasakan dalam perjalanan sejarah panggilan saya mulai dari sejak awal sebelum masuk tahun rohani sampai ditahbiskan menjadi imam, ada banyak berkat-berkat rohani yang memampukan saya menghadapi segala proses panggilan.
Secara alkitabiah kalau kita merenungkan peristiwa-peristiwa Rosario di sana ada ringkasan kejadian-kejadian penting peristiwa karya keselamatan Allah. Umpamanya dalam 5 peristiwa Gembira, disana dikisahkan bagaimana Allah memilih Bunda Maria menjadi tokoh penting kehadiran Mesias, sampai pada Yesus sendiri sang Mesias yang dipersembahkan di Bait Allah. Dari peristiwa-peristiwa itu kita dapat mengenangkan karya Tuhan yang luar biasa, tetapi terlebih lagi berkat yang dulu pernah hadir dicurahkan, percikannya bisa kita alami pula. Kalau dalam dunia pewayangan ada istilah Pandhita kang kinaryo wangsit pindha kumbang nyecep madu saruining tawang”. Artinya kurang lebih ajaran atau nasihat kata-kata seorang Resi/Begawan/Pandhita membawa berkat manisnya kehidupan bagaikan madu murni. Juga kata-kata seorang raja yang “adil paramarta” (adil jujur dan bijaksana), sabdanya atau maklumatnya bagaikan “tirto wahyu sewindu” (bagaikan air paling segar menyejukkan dahaga). Kalau sabda seorang Begawan saja dapat memberi kesegaran hidup apalagi Sabda Tuhan. Dalam peristiwa-peristiwa Rosario saya merenungkan bahwa sabda Tuhan Allah yang dikaruniakan bagi orang-orang pilihan dan dijalankan juga akan membawa kesegaran-kesegaran hidup akan membawa harapan hidup yang lebih baik.
Pertolongan-pertolongan Tuhan melalui kuntum-kuntum doa Rosario juga dirasakan para Misionaris yang dulu pergi berlayar dari negeri mereka menuju tanah misi. Tentu pada zaman itu belum ada google maps atau kompas yang canggih seperti sekarang ini. Di malam hari di tengah laut yang gelap mungkin hanya bintang yang dapat dijadikan sebagai petunjuk arah. Begitu pula perjalanan mereka mengarungi lautan ketika kapal layar belum secanggih perahu-perahu zaman sekarang, tentu ancaman badai gelombang begitu berat. Namun demikian dikisahkan dalam kesaksian-kesaiksian sejarah sejak abad IX banyak para Misionaris yang selamat sampai tujuan karena pertolongan Tuhan melalui doa Rosario yang mereka daraskan sepanjang perjalanan.
Saudara-saudariku yang dikasihi oleh Tuhan, ada banyak kesaksian bahwa Tuhan Allah pernah menolong memberi kekuatan dalam mengatasi segala tantangan dan godaan. Sebagaimana bunda Maria tekun melaksanakan kehendak Tuhan sehingga Maria memperoleh berkat kasih setiaNya, maka kita pun dapat mengalami berkat kasih setia Tuhan pula dalam hidup kita. Semoga kuntum-kuntum doa kita yang panjatkan kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria Ratu Rosario membawa serta tuaian bulir-bulir berkat bagi hidup kita. Semoga hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa yang maha pengasih, berilah kami semangat baru berkat persembahan ini. Semoga kehidupan Putera-Mu kami renungkan sedemikian rupa sehingga kami layak menerima kebahagiaan yang dijanjikan-Nya. Sebab Dialah, …
ANTIFON KOMUNI – Luk 1:31
Engkau akan mengandung dan melahirkan seoran Putera yang harus kaunamai Yesus.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa Allah Bapa yang mahamulia, dalam perayaan suci ini kami wartakan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga kami yang ikut serta dalam kehidupan dan kesengsaraan Putera-Mu, tetap bersatu dengan Dia dalam kemuliaan. Sebab Dialah, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Jumat 07 Oktober 2022 oleh Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – IndonesiaUnduh
Bunda Maria ratu Rosari
Doakanlah kami anka anakmu.