Minggu, 01 Januari 2023 – Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (Hari Kedelapan dalam Oktaf Natal)

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ Seminari St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA

Salam, Bunda Kudus, engkau melahirkan Sang Raja, yang memerintah surga dan dunia sepanjang segala masa.

KATA PENGANTAR

SELAMAT TAHUN BARU. Hari ini adalah tahun baru untuk kalendarium Masehi. Namun, buka ini inti perayaan kita pada hari ini. Liturgi kita mengajak untuk mensyukuri peranan Bunda Maria yang mendapat gelar sebagai Bunda Allah. Maria dipilih menjadi Bunda Penebus. Jawabannya pada Malaikat , “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-mu” membuat Maria sempurna menyediakan diri dipakai oleh Allah dalam karya keselamatan untuk semua bangsa. Perayaan Ekaristi pada tahun baru ini dapat pula merupakan jawaban kesanggupan kita menempuh perjalanan waktu dengan penuh tanggung jawab sebagaimana Bunda Maria.

SERUAN TOBAT

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, Putra Bunda Maria yang suci dan tak bernoda. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Putra Allah, yang dilahirkan oleh Bunda Maria di gua Betlehem yang amat sederhana. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Putra Allah, yang datang guna menyelamatkan umat manusia dan mengangkat kami menjadi putra dan putri Allah Bapa serta Bunda Maria. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau memberikan anugerah keselamatan abadi kepada umat manusia dengan bantuan doa Santa Perawan Maria. Maka, kami mohon semoga kami merasakan pertolongannya karena melalui dia kami diperkenankan menerima Putra-Mu, sumber kehidupan kami, yang bersama denan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 6:22-27

“Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka.”

Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 67:2-3.5.6.8

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.

  1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

  2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.

  3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 4:4-7

“Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan.”

Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Ibr 1:1-2) Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:16-21

“Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus.”

Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendampati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Krsitus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Seminari Menengah St Paulus,  Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Minggu – tanggal satu  – Januari – tahun dua ribu dua puluh tiga – bersamaan dengan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah – Semoga anda dalam keadaan sehat, sejahtera dan bahagia.

Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan hari ini yang diambil dari Injil Lukas 2:16-20.

Para sahabat Resi yang terkasih. Pertama-tama dan utama saya dari hati yang terdalam mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2023”. Semoga Tahun ini memberi kita berkah kesehatan, kebahagiaan, damai dan rejeki berlimpah. Segala ‘resolusi’ yang telah kita buat menjadi acuan niat yang menuntun kita menghadapi tahun mendatang ini dengan mantap.

Bacaan Injil yang baru kita dengar menjadi bahan renungan yang indah untuk mengawali taun baru ini. Para gembala berbagi berita sukacita. “Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.”

Gembala bukan pekerjaan yang terpandang, pada masa hidup Yesus. Umumnya, para gembala adalah orang-orang yang tidak berpendidikan.  Mereka biasa tidur bermalam-malaman di luar rumah, di padang belantara untuk menjaga kawanan ternak. Mereka terbiasa dengan pekerjaan kasar dan kehidupan yang bebas-liar.

Dalam aspek sosial, mereka bukan orang yang berpengaruh. Dalam aspek hukum, kesaksian mereka biasanya tidak diperhitungkan dalam pengadilan.  Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok marjinal dalam strata bawah kehidupan sosial saat itu.

Pada waktu itu, gembala dianggap sebagai pekerja kasar yang hina. Pekerjaan sebagai gembala mengharuskan orang untuk pergi dari rumah dalam jangka waktu panjang. Karena juga mereka
tidak memiliki waktu untuk pergi ke bait suci guna menjalankan aturan agama, misalnya penyucian diri. Mereka juga dianggap tidak bisa dipercaya. Tetapi, anehnya, berita natal itu pertama kali disampaikan kepada mereka. Para gembala inilah yang dipilih Allah untuk mendengar berita sukacita dari malaikat Allah.

Pendengar Resi yang terkasih. Keajaiban tiada tara itu membuat para gembala bergegas mencari bayi yang terbungkus kain lampin dan terbaring di dalam palungan. Tak terlintas sedikit pun dalam benak mereka keraguan akan perkataan sang malaikat, meskipun tanda yang dikatakan malaikat cukup aneh.

Walaupun mereka gembala, mungkin belum pernah terdengar adanya bayi yang dibaringkan di dalam palungan. Benar saja, perkataan malaikat terbukti benar adanya. Iman mereka membuat mereka bahagia. Mereka bersuka cita karena ramat dari Allah. Dan mereka bersaksi dan berbagi kepada sesasma gembala dan mereka pun percaya bahkan mereka memuliakan Allah.

Pesan apa yang bisa kita tarik sebagai renungan awal tahun. Sedehana sekali. Mulailah tahun baru ini dengan pikiran positive. Hal yang gembira. Hal yang penuh suka cita. Tidak perlu larut dalam kegagalan tahun lalu. Padanglah tahun depan dengan harapan baru, Dengan solusi yang positif. Yakinlah Tuhan pasti punya rencana, dan recananya itu indah, asal kita percaya dan setia.

Tidaklah berharap muluk-muluk, sedehana tapi praktis dan konkrit. Jadikan pengalaman para gembala sebagai teladan; mereka tidak diperhitungkan, sederhana dan yakin. Tetapi dipilih.  Letakkan solusimu, rencanamu, programu dalam sikap itu. Menjadi indah dan powerfull bila anda berani bersikap pasrah, sumarah, dan semeleh pada kehendakNya. Semoga kekuatan Hati Kudus menyertai langkamu. Amin.

DOA UMAT:

I : Allah Bapa berkenan tinggal bersama kita di dalam diri Kritus Putra-Nya. Marilah kita penjatkan doa-doa kita kepada-Nya agar selalu siap sedia menyambut kedatangan-Nya seperti Bunda Maria.

L : Bagi Gereja: Ya Bapa, semoga Gereja-Mu menjadi ibu yang penuh kasih serta pelabuhan yang aman sentosa bagi siapa pun yang sedang menghadapi kesulitan dan tersesat.

U : Ajarilah kami untuk selalu siap sedia dan penuh kasih dalam mewartakan karya keselamatan-Mu sebagaimana Bunda Maria yang setia dan penuh kasih dalam mendampingi Sang Juru Selamat, Tuhan kami, Yesus Kristus

L : Bagi nusa dan bangsa: Ya Bapa, berkatilah nusa dan bangsa kami satu tahun mendatang agar dapat berhasil mengusahakan kemanan, kedamaian, dan kesejahteraan umum.

U : Tuntunlah pula kami umat-Mu untuk semakin berani hidup atas dasar Sabda kebenaran-Mu.

L : Bagi anak-anak dan orang tua: Ya Bapa, dampingilah anak-anak kami untuk selalu bertumbuh sesuai dengan kehendak-Mu sehingga kayra kasih-Mu semakin diwartakan dan nama-Mu semakin dimuliakan.

U. Bimbinglah pula para orang tua dalam mendampingi putera-puterinya agar semakin setia dan penuh kasih seperti Bunda Maria dan Bapa Yusuf.

L : Bagi kita semua: Ya Bapa, dampingilah kami agar dalam tahun ini kami berhasil maju dalam menaruh berbelas kasih kepada sesama.

U : Semoga kami semakin rendah hati dan tidak menuntut yang lebih berat kepada orang lain melebihi tuntutan kepada diri sendiri.

I : Allah Bapa kami, semoga doa dan pertolongan Bunda Maria yang Kauperkenankan mengandung Allah Manusia, selalu Kauindahkan bagi kepentingan dan kebaikan kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah Yang Maharahim, Engkau berkenan memulai segala yang baik dan menyempurnakannya. Kami mohon, bantulah kami yang dengan gembira merayakan pesta Santa Maria Bunda Allah agar kami bermegah  atas awal karunia-Mu dan bersukacita atas kepenuhannya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Ibr 13:8

Yesus Kristus tetap sama: dahulu, sekarang, dan selama-lamanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, dengan hati gembira kami telah menerima sakramen surgawi. Kami berbangga mengakui Santa Perawan Maria yang tetap perawan, sebagai Ibu yang melahirkan Putra-Mu dan yang menjadi Bunda Gereja. Maka, kami mohon semoga sakramen surgawi ini membawa kami ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • R. Waluyo Desember 30, 2022 at 11:22 am

    Bisakah saya mendapatkan panduan ibadat sabda tanpa imam setiap minggunya, untuk panduan pemimpin ibadat di gereja kami.

    Reply
    • admin2 Januari 6, 2023 at 2:22 pm

      Akan kami biacrakan dalam TIM ya pak. Sebetulnya bacaan dan renungan tetap sama hanya doa-doanya yang berbeda.

      Reply

Leave a Comment