![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2020/08/st-sigit.jpg)
Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas SCJ Asrama Leo Dehon Metro Lampung – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mamur 30:11
Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih Tuhanlah penolongku.
PENGANTAR:
Pada awal Prapaskah ini, kita diingatkan akan bahaya penipuan diri. Penderitaan tetangga jauh lebih penting dari kegiatan pilihan sendiri. Menegakkan keadilan lebih diperlukan dari pres tasi matiraga Pengabdian kepada sesama menjadi pengabdian kepada Tuhan yang benar.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus. bantulah kami membarui diri dengan tobat Semoga usaha matiraga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati tulus ikhlas. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, ajarilah kami berpantang dan berpuasa seturut kehendak-Mu: berbuat amal, rukun serta bantu-membantu, agar dapat bebas dari kekuasaan jahat dan hidup dengan pantas sebagai putra dan putri Bapa yang satu dan sama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 58:1-9a
“Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.”
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.18-19
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
-
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
-
Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
-
Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
No Comments