Inilah Sabda Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
HOMILI SINGKAT: RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Lama kita tidak berjumpa, kini jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ ada di Paroki Santo Pius X Gisting Tanggamus Lampung, dalam RESI (Renungan Singkat) Minggu, 2 April 2023. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.
Para Pendengar Resi yang dikasihi Tuhan, Injil ini di bacakan pada ibadah pemberkatan daun palma. Dalam Injil tidak disebut secara khusus daun palma, ang disebut adalah “memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.” “ranting-ranting dari pohon-pohon” bisa berbagai macam pohon, diperkirakan ada pula daun palma. Makna dari semuanya itu ialah mau mengungkapkan kegembiraan, rasa hormat, menyanjung, mengelu-elukan Sang Raja Kristus, Sang Nabi yang datang mengendarai keledai itu.”Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Mereka juga berseru, ”Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!” Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: ”Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut: ”Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.”
Raja yang dielu-elukan itu memasuki kota Yerusalem. Pertama, Yerusalem, merupakan salah satu kota tertua di dunia, sejak 3000 SM, terletak di sebuah dataran tinggi, 754 m di aatas permukaan laut di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati, dengan luas 125,1 km. Yerusalem adalah suci bagi tiga agama Abrahamik utama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Bagi Yesus, Yerusalem adalah kota tujuan perjalananNya yang terakhir. Yesus dipersembahkan di Kenisah Yerusalem, Ia berangkat dari Yerusalem menjelajah berbagai kota mewartakan Kabar Gembira, memanggil murid-muridNya, menaklukkan bagitu banyak manusia menerima kehadiranNya dan percaya sebagai Mesias Penyelamat. Mengadakan berbagai macam mujizat, mengajar hukum kasih, melakukan berbgi macam kebaikan dan kembali ke Yerusalam untuk melaksanakan kehendak BapaNya, menyelamatkan manusia, menderita sengsara, disalibkan di puncak Golgota di Yerusalam, wafat, di makamkan dan pada hari ketiga bangkit. Kedua, Yerusalem adalah gambaran surgawi, penyaliban Yesus di Yerusalam adalah perjalanan kemenangan, mengalahkan maut, menghantar manusia menuju Yerusalem surgawi. Ketiga, Yerusalem adalah lambang dari manusia-manusia yang percaya kepada Yesus, maka ada seruan “Yerusalem, Yerusalem, lihatlah rajamu. Hosana terpujilah. Kristus raja mahajaya.” (MB 395). Bandingannya seperti kalau kita disebut “orang Yogya,orang Jakarta, orang Lampung”, dst.
Perayaan Minggu Palem yang jatuh pada 2 April 2023, merupakan peristiwa iman bagi kita yang tidak berada dan menyaksikan langsung Yesus yang mengendarai keledai itu, kita diajak untuk ikut serta terlibat bersukacita menghormati Yesus yang memasuki kota Suci Yerusalem, yang kita lambangkan dengan memasuki gereja. Ketika Yesus, Raja Damai memasuki Yerusalem mengendarai keledai, nah, di sini kita, jika mau, menjadikan diri kita sebagai “keledai” yang siap dan membiarkan untuk dikendarai Sang Raja. Di punggung, kita mengendong Yesus. Keledai itu kecil dan kuat menggendong Yesus. Kita pasti kuat. Ketika kita menggendong Yesus, Roh Yesus merasuki kita, merasuki hidup kita, kita mendapatkan aliran kekudisan dari padaNya.
Mari, kita merenungkan kehadiran Kristus di dunia dan mengenang jalan salib-Nya yang harus dilalui hingga tiba di hari Paskah.
Mari, kita bangun kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan serta mengenang pengorbanan Kristus untuk seluruh umat manusia.
Mari, kita pupuk kepedulian dan pengabdian terhadap sesama.
Dan terus mengembangkan spiritualitas yang ada dalam Yesus:
LOCORESA, Love, Compassion, Readiness, Sacrifice.
Hati Yesus menyertai, Tuhan memberkati, hati menjadi berseri-seri. Amin
PERARAKAN DAUN PALMA:
I : Saudara-saudari terkasih, marilah berarak mengiringi Yesus dengan mencontoh khalayak ramai di Yerusalem yang mengelu-elukan Dia:
Terpujilah Putera Daud!
Terberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!
Terpujilah yang mahatinggi!(Mat 21:9).
(Perarakan mulai bergerak, didahului oleh misdinar pembawa pendupaan, pembawa salib yang diapit pembawa lilin, para putera altar lainnya, imam dan akhirnya umat. Selama perarakan dapat dinyanyikan lagu-lagu kepada Kristus Raja. (sebaiknya urutan perarakan diberitahukan sebelum perayaan dimulai).
Setelah tiba di panti imam, imam menghormati dan mendupai altar. Perarakan ditutup dengan “doa pembukaan misa”.)
U : ANTIFON 1 – Mzm 24 (atau lihat PS 492)
“Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.”
-
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.
-
Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya.
-
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
-
Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
-
Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
-
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
-
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
ANTIFON 2 – Mzm 47
“Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.”
-
Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira. Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, raja agung atas seluruh bumi.
-
Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita. Ia menentukan warisan bagi kita, kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
-
Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah. Sebab Allah merajai seluruh bumi, bermadahlah dengan tulus hati.
-
Allah memerintah segala bangsa, Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul bersama Umat Allah Abraham karena seluruh bumi milik Allah, sangat mulialah pula..
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Kami mohon, bukakanlah kami misteri sengsara dan wafat-Nya, agar kami bersedia mengikuti jejak-Nya dan memanggul salib-Nya sebagai hamba-hamba yang mengikuti rajanya dalam duka cita penderitaan, dan Engkau ikutsertakan dalam suka cita kebangkitan-Nya. Demi Yesus Kristus Putera-Mu Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 50:4-7
“Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.”
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 22:8-9.17-18a.19-20.23-24
Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
-
Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
-
Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
-
Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
-
Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 2:6-11
“Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.”
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
KISAH SENGSARA – Tahun A Matius 26:14 – 27:66
P : Penginjil; K: Kristus; R: ucapan Rakyat, serta orang lain
P : Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:Pada waktu itu, seorang dari kedua belas murid Yesus,yaitu yang bernama Yudas Iskariot,pergi kepada imam-imam kepala.Ia berkata kepada mereka: R : Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,jika aku menyerahkan Dia kepadamu? P : Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.Dan mulai saat itu, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.Pada hari pertama dari Hari Raya Roti-Tak-Beragidatanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: R : Di manakah Engkau kehendakikami menyiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? P : Jawab Yesus: K : Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakanlah kepadanya, ‘Beginilah pesan Guru: Saat-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku ingin merayakan Paskahbersama dengan murid-murid-Ku.’ P : Lalu murid-murid melakukanseperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka,dan menyiapkan Paskah.Setelah hari menjadi malam,Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata:
K : Aku berkata kepadamu: Sungguh, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.
P : Dengan hati sangat sedih mereka seorang demi seorang, bertanya kepada-Nya:
R : Bukan aku, ya Tuhan?
P : Yesus menjawab:
K : Seorang yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam piring ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Putra Manusia memang akan pergi,
sesuai dengan apa yang ada tertulis tentang Dia,
tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!
P : Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu, menyambung
R : Bukan aku, ya Rabi?
P : Kata Yesus kepadanya:
K : Engkau telah mengatakannya.
P : Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu,
lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
K : Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku.
P : Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur,
lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata:
K : Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Aku berkata kepadamu:
mulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, sampai pada hari Aku minum anggur yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.
P : Sesudah menyanyikan lagu pujiun.
pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke bukit Zaitun.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
K : Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis, ‘Aku akan membunuh gembala,
dan kawanan domba akan tercerai-berai.,
Akan tetapi sesudah bangkit,
Aku akan mendahului kamu ke Galilea.
P : Petrus menjawab:
R : Biarpun mereka sernua tergoncang imannya karena Dikau, aku sekali-kali tidak!
P : Yesus berkata kepadanya:
K : Aku berkata kepadamu: Sungguh, malam ini,
sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.
P : Kata Petrus kepada-Nya:
R : Sekalipun aku harus mati bersama Dikau,
aku takkan menyangkal Engkau!
P : Semua murid yang lain berkata demikian juga.
Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya
ke suatu ternpat yang bernama Getsemani.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
K : Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.
P : Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka:
K : Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya!
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku.
P : Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:
K : Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin.
biarlah cawan ini dijauhkan dan pada-Ku;
tetapi janganlah seperti yang Aku kehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki.
P : Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang tidur.
Maka Yesus berkata kepada Petrus:
K : Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Daku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan!
Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah.
P : Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa:
K : Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat dijauhkan
kecuali kalau Kuminum, maka jadilah kehendak-Mu!
P : Dan ketika kembali pula,
Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat.
Yesus membiarkan mereka,
lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya,
dan Ia mengucapkan doa yang sama.
Sesudah itu Ia kembali kepuda murid-murid-Nya
dan berkata kepada mereka:
K : Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah!
Lihat, saatnya sudah tiba, Putra Manusia diserahkan
ke tangan orang-orang berdosa..
Bangunlah, marilah kita pergi.
Dia yang menyerahkan Daku, sudah dekat.
P : waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas,
salah seorang dari kedua belas murid Yesus,
dan bersama dia datang pula suatu rombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Yesus, telah memberitahukan tanda ini kepada mereka:
R : Orang yang akan kucium, itulah Dia,
dialah yang harus kamu tangkap!
P : Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata:
R : Salam, ya Rabi!
P : Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya:
K : Hai teman, untuk itukah engkau datang?
P : Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap Dia. Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus, mengulurkan tangan, menghunus pedang,
dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung,
sehingga terpotonglah telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya:
K : Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,
sebab barangsiapa menggunakan pedang,
ia akan binasa oleh pedang.
Atau kausangka Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya segera Ia kirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?
Tetapi kalau begitu, bagaimanakah akan terpenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci,
yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian
P : Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu:
K : Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung, untuk menangkap Daku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Daku.
Akan tetapi semua ini terjadi
supaya terpenuhilah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi.
P : Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa Dia menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh,
sampai masuk ke halaman rumah Imam Agung.
Setelah masuk ke dalam,
Petrus duduk di tengah-tengah para pengawal,
untuk melihat kesudahan dan perkara itu.
Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama, mencari kesaksian palsu terhadap Yesus,
supaya Ia dapat dihukum mati.
Tetapi mereka tidak mendapat bukti apa-apa,
walaupun tampil banyak saksi dusta.
Akhirnya tampillah dua orang yang mengatakan:
R : Orang ini berkata, ‘Aku dapat merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.’
P : Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus:
R : Tidakkah Engkau memberjawab
atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
P : Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Agung kepada-Nya:
R : Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami:
Apakah Engkau Mesias, Putra Allah, atau bukan!
P : Jawab Yesus:
K : Engkau mengatakannya. Aku berkata kepadamu:
Mulai sekarang kamu akan melihat
Putra Manusia duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit!
P : Maka Imam Agung mengoyakkan pakaiannya dan berkata:
R : Dia menghojat Allah! Untuk apa kita mencari saksi lagi!
Sekarang telah kamu dengar hojat-Nya. Bagaimana pendapatmu?
P : Mereka menjawab:
R : Ia harus dihukum mati!
P : Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan menampar Dia.
Ada orang lain memukul Dia dan berkata:
R : Coba katakanlah kepada kami, hail Mesias,
siapakah yang memukul Engkau?
P : Sementara itu Petrus duduk di luar, di halaman.
Maka datanglah seorang pelayan wanita kepadanya dan berkata:
R : Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Galilea itu!
P : Tetapi Petrus menyangkal di depan semua orang, katanya:
R : Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan!
P : Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang,
seorang wanita lain melihat dia
dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ:
R : Orang ini bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu!
P : Tetapi Petrus menyangkal lagi dengan bersumpah, katanya:
K : Aku tidak kenal orang itu!
P : Tidak lama kemudian
orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata
K : Pasti engkau pun salah seorang dari mereka!
Itu jelas dari bahasamu!
P : Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah:
R : Aku tidak kenal orang itu!
P : Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Maka teringatlah Petrus
akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya,
“Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedih.
Ketika hari mulai siang,
semua imam kepala dan kaum tua-tua bangsa Yahudi berkumpul
dan mengambil keputusan bahwa Yesus harus dibunuh.
Maka Yesus dibelenggu,
lalu mereka menyerahkan Dia kepada Pilatus,
yang adalah wali negeri.
Ketika Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, melihat
bahwa Yesus tclah dijatuhi hukuman mati, menyesallah dia.
Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu
kepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua, sambil berkata:
R : Aku telah berdosa,
karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah!
P : Tetapi jawab mereka:
R : Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!
P : Maka Yudas melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci,
lalu pergi dari situ dan menggantung diri
Imam-imam kepala. memungut. uang itu dan berkata:
R : Uang ini tidak boleh dimasukkan ke dalam peti persembahan,
sebab ini uang darah!
P : Sesudah berunding, maka dengan uang itu mereka membeli
sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk,
untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah.
Dengan demikian terpenuhilah Fiman
yang disampaikan oleh Nabi. Yeremia, katanya,
Mereka menerima tiga puluh uang perak,
yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orang
menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
dan meraka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk,
seperti yang dipesan Tuhan kepadaku.”
Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus.
Dan walinegeri itu bertanya kepada Yesus:
R : Benarkah Engkau raja orang Yahudi?
P : Jawab Yesus:
K : Engkau sendiri mengatakannya!
P : Tetapi atas tuduhan yang diajukan
oleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya,
Yesus tidak memberi jawab apa pun.
Maka kata Pilatus kepada-Nya:
R : Tidakkah Engkau dengar
betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
P : Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun,
sehingga walinegeri itu sangat heran.
Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri
untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari raya
sesuai dengan pilihan rakyat.
Pada waktu itu ada dalam penjara
seorang yang terkenal karena kejahatannya, namanya Barabas.
Karena mereka sudah berkumpul di sana,
Pilatus bertanya kepada mereka:
R : Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu:
Barabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus?
P : Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan.
isterinya mengirim pesan kepadanya:
R : Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini,
sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia.
P : Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua.
rakyat bertekad meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan
dan Yesus dihukum mati. Wallnegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka:
R : Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?
P : Kata mereka:
R : Barabas!
P : Kata Pilatus kepada mereka:
R : Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?”
P : Mereka semua berseru:
R : la harus disalibkan!
P : Kata Pilatus:
R : Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya?
P : Namun semakin keras mereka berteriak,
R : Ia harus disalibkan!
P : Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma,
malah sudah mulai timbul kekacauan. Maka la mengambil air
dan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkata:
Aku tidak bersalah terhadap darah orang inil
Itu urusan kamu sendiri!
P : Dan seluruh rakyat itu menjawab:
R. : Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami
dan atas anak-anak kami!
Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka.
tetapi ia menyuruh supaya Yesus didera;
lalu ia menyerahkan Dia untuk disalibkan.
Para serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan,
lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.
Mereka menanggalkan pakaian Yesus
dan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu pada-Nya.
Mereka mengenyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala Yesus.
lalu memberi Dia sebatang buluh dl tangan kanan-Nya.
Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya
serta mengolok-olok Dia dengan berkata:
R : Salam. hai raja orang Yahudi!
P : Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu,
dan dengan buluh itu memukul kepala-Nya.
Sesudah mengolok-olok Dia,
mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nya
dan mengenakan kembali pada-Nya pakaian-Nya sendiri.
Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.
P : Ketika berjalan ke luar kota,
mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama Simon
Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Maka sampailah mereka ke tempat yang bernama Golgota,
artinya: Tempat Tengkorak.
Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu.
Tetapi setelah mengecapnya. Yesus tidak mau meminumnya.
Sesudah menyalibkan Yesus,
para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi.
Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan
yang menyebut alasan mengapa la dihukum, yaitu:
‘Inilah Yesus Raja Orang Yahudi’.
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun
seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di situ, mengejek Yesus
dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata:
R : Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci
dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu!
Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib!
P : Demikian juga imam-imam kepala
bersama para ahli Taurat dan orang tua-tua
mengolok-olok Yesus dan berkata:
R : Orang lain diselamatkan-Nya.
tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan! Dia raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib.
barulah kami akan percaya kepada-Nya!
la menaruh harapan-Nya pada Allah,
biarlah Allah menyelamatkan Dia
jika Allah berkenan kepada-Nya!
Karena la telah berkata, ‘Aku adalah Putra Allah.”
P : Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus,
menghinakan Dia juga.
Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam tiga.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
K : Eli, Eli. lama sabakhtani!
P : Artinya, ‘Allahku, ya Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan Dakul’
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ, berkata:
R : Ia memanggil Elia!
P : Dan segera seorang dari mereka datang mendekat.
ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam,
lalu mencucukkannya pada sebatang buluh
dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata:
R : Jangan! Baiklah kita lihat
apakah Elia datang menyelamatkan Dial
P : Yesus berseru lagi dengan suara nyaring,
lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Semua hening sejenak merenungkan wafat Tahan.
P : Dan lihat,
tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Dan terjadilah gempa bumi;
bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka,
dan banyak orang kudus yang telah meninggal, bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus,
mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota suci.
dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi,
kepala pasukan dan para praiu rit yang menjaga Yesus,
berkata:
R : Sungguh. orang ini adalah Putra Allah!
P : Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh,
yaitu wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea
untuk melayani Dia.
Di antara mereka terdapatlah Maria Magdalena,
Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus.
Menjelang malam datanglah seorang kaya,
yang berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf;
yang telah menjadi murid Yesus juga.
Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus.
Maka Pilatus memberi perintah
supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya.
Lalu Yusuf menurunkan jenazah Yesus,
mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiri
yang baru saja dia gali dalam bukit batu.
Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu,
pulanglah ia.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ,
sambil duduk di depan kubur.
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan.
datanglah imam-imam kepala bersama dengan orang-orang Farisi
menghadap Pilatus.
Kata mereka kepada Pilatus:
R : Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu,
sewaktu ia masih hidup, berkata,
‘Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”
Karena itu, perintahkanlah
untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga.
Kalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya,
lalu mengatakan kepada rakyat,
‘Ia telah bangkit dari antara orang mati!’
Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnya
daripada yang sebelumnya!
P : Kata Pilatus kepada mereka:
R : Ini penjaga-penjaga bagimu;
pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya!
P : Maka pergilah mereka,
dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu
mereka memeteraikan kubur Yesus dan mengatur penjagaannya.
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
U. Terpujilah Kristus.
DOA UMAT:
I : Bersama Yesus, sang Putera yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi dalam kemuliaan abadi, marilah kita menghadap Bapa dengan memanjatkan doa bersama:
L : Bagi Gereja yang menderita: Ya Bapa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihina, dianiaya dan difitnah karena imannya, agar mereka tetap optimis bahwa sesudah pencobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon!
L : Bagi para pemimpin masyarakat: Ya Bapa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan jangan tergoda oleh kepentingan diri. Marilah kita mohon!
L : Bagi sanak saudara yang menderita: Ya Bapa, berkatilah sanak saudara kami yang sedang tertimpa penderitaan, agar dengan rela mempersatukan kemalangannya dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon!
L : Bagi kita sendiri: Ya Bapa, curahkanlah kami semangat yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib kami sehari-hari guna mengikuti jejak PuteraMu. Marilah kita mohon!
I : Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu Engkau menghendaki kami menjadi putera dan puteri-Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita. Terimalah dan kabulkanlah doa-doa kami yang diilhami roh-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang maharahim, terimalah dalam roti dan anggur ini ungkapan syukur kami atas Dia, yang telah melaksanakan kehendakMu dengan taat sampai wafat di kayu salib. Semoga berkat kurban Kristus ini kami Kauperkenankan untuk menyerupai Dia. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
ANTIFON KOMUNI – Matius 26:42
Ya Bapa, jika mungkin piala ini Kulewati tanpa meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Allah Bapa yang mahabaik, dengan gembira kami telah menerima Putera-Mu di tengah kami dan kami pun telah mengenangkan-Nya dengan penuh rasa syukur betapa berat dan hina DIA menderita agar kami hidup. Peliharalah buah belaskasih-Mu. Semoga dengan rela pula kami memanggul salib kami, mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju kebangkitan mulia. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments