Minggu, 22 Oktober 2023 – Hari Minggu Biasa XXIX (Hari Minggu Misi ke-97)

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 17:6.

Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

PENGANTAR:

Hari Minggu Misi yang kita rayakan pada hari ini adalah hari yang dikhususkan setiap tahun bagi umat Katolik di seluruh dunia untuk mengingat dan memperteguh komitmen akan tugas murid Kristus sebagai misionaris yang siap mewartakan kabar baik tanpa kenal batas.

Tema minggu misi tahun ini: “Hati berkobar-kobar, kaki bergegas pergi mewartakan Injil”. Melalui tema ini, Paus Fransiskus hendak mengingatkan kita semua, khususnya para misionaris di tanah misi yang sedang mengalami masa sulit, bahwa Tuhan yang bangkit selalu bersama kita. Paus Fransiskus juga mengajak kita untuk selalu hidup dari Sabda Allah dan tak henti-hentinya menimba kekuatan dari perayaan Ekaristi sehingga layaknya para murid Kristus, hati kita pun terus berkobar dalam tugas pewartaan Gereja.

PERNYATAAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengingatkan kami agar kami memberikan kepada Allah yang menjadi hak-Nya. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkau mengajar kami bahwa kami ini makhluk ciptaan Allah, yang telah ditebus dan dijadikan milik-Nya yang khusus. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau taat kepada Allah sampai wafat di salib, untuk mengajak kami menyerahkan diri seutuhnya kepada-Nya. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA :

Marilah kita berdoa (hening sejenak): Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau selalu mendampingi dan memberkati kami dalam tugas dan pelayanan kami di dunia dengan kasih yang tak berkesudahan. Pada hari minggu misi ini, kami mohon bantuan Roh Kudus-mu agar selalu menyertai kami dalam setiap karya misi yang kami jalankan. Buatlah agar kami senantiasa selaras dengan kehendak-Mu dan melayani keagungan-Mu dengan hati yang tulus.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 45:1.4-6

Aku memegang tangan kanan Koresh supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya.”

Beginilah firman Tuhan, “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja; untuk membuka pintu-pintu di depannya, supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku; Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1.3.4.5.7-8.9-10

Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

  2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.

  3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

  4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 1:1-5b

“Kami selalu ingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu, dan ketekunan harapanmu.”

Salam dari Paulus, Silwanus, dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disampaikan kepada kamu bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Flp 2:15-16) Hendaklah kamu bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:15-21

“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Teluk Betung – Bandar Lampung Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini: Minggu, 22 Oktober 2023, Hari Minggu Biasa XXIX.  Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam  Injil Mat 22:15-21.  

Dalam warta Injil Minggu ini, Yesus menasihatkan kita supaya tidak mencampuradukkan agama dan politik. Kita tidak membuat agama dan politik saling mengintervensi, tapi juga tidak begitu saja hingga tidak saling peduli. Kita wajib bersikap dan bertindak konsekuen, penuh tanggung jawab baik sebagai warga negara maupun sebagai umat beragama. Tidak berlaku oportunis, mengambil keuntungan sendiri, tapi lepas tanggung jawab. Kita, warga negara aktif, memang seharusnya berpolitik sebagai orang beriman yang bermoral. Maksudnya, sebagai warga negara yang beriman kita harus aktif andil dalam kemajuan bangsa dan negara dengan landasan moral dan iman yang inklusif, tidak picik dan fanatik sempit.

Dalam warta Injil hari ini, dikisahkan bagaimana orang Farisi memprovokasi dan menjebak Yesus dengan bertanya, “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Kalau dijawab, “Harus membayar pajak kepada kaisar,” Yesus akan berbenturan dengan kelompok nasionalis bangsa-Nya sendiri dan dipandang menjadi antek penjajah. Sebaliknya, kalau dijawab, “Tidak perlu membayar pajak kepada kaisar,” Ia akan dituduh provokator, pembelot atau pemberontak oleh pemerintah penjajah Romawi. Yesus tidak mau terprovokasi dan masuk dalam jebakan kaum Farisi. Ia menyelami hati dan pikiran orang-orang yang mau menjerat-Nya itu.

Yesus tidak menjawab langsung, melainkan lebih dahulu mengenali maksud tersembunyi dari pertanyaan mereka yang mau menjebak-Nya. Ia meminta keping mata uang dinar yang mereka gunakan sehari-hari. Pada mata uang dinar itu, terlihat jelas ada gambar dan tulisan kaisar. Dengan kata lain, orang-orang itu menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah yang notabene mereka benci. Maka, Yesus menghadapkan mereka dengan konsekuensi perilakunya yang menggunakan fasilitas yang disediakan pemerintah itu: jangan mereka mengambil keuntungan tanpa mau membayar. Mereka tidak menyukai dan membenci pemerintah, tetapi mau menikmati yang disediakan pemerintah dan mengambil keuntungan darinya. Ini tidak konsekuen dan bertanggung jawab. Siapa yang ikut menikmati harus ikut menanggung. Oleh karena itu, Yesus menjawab, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Sebenarnya hak (apa yang wajib diberikan kepada) kaisar sangatlah terbatas. Selebihnya yang lain atau bisa dikatakan semuanya adalah hak (apa yang wajib diberikan kepada) Allah yang telah menciptakan dan mengasihi kita. Dengan kata lain, kaisar atau pemerintah hanyalah berhak untuk menyelenggarakan dan mengatur hidup bersama demi kesejahteraan umum. Sejauh kaisar atau pemerintah menyelenggarakan dan memenuhi kesejahteraan umum ini, para warga wajib hormat, mendukung dan menaatinya. Sebaliknya, jika pemerintah bertindak di luar itu atau melanggar hak konstitusinya, para warga bebas untuk tidak menaatinya. Bahkan, para warga wajib untuk secara kritis mengkritisi dan mengoreksinya.

Segala-galanya di dunia ini, termasuk manusia sendiri dan juga negara, adalah hak milik Allah. Dunia diciptakan oleh Allah dan dilengkapi dengan karunia-karunia-Nya, maka harus diberikan kembali kepada Allah dengan mengelola dan memanfaatkannya sesuai kehendak Allah. Memberikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah sama saja dengan melakukan kehendak Allah, yaitu mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah.

Kalau kita mau lebih rinci lagi merenungkan firman Tuhan tadi maka sebenarnya dapat juga dikatakan sebagai berikut:

Di ayat 20, Yesus bertanya tentang gambar siapa di dalam koin untuk membayar pajak, yang kemudian di ayat 21 dijawab bahwa itu adalah gambar kaisar. Dan kemudian Yesus mengatakan, bahwa karena koin tersebut mempunyai gambar kaisar, maka koin tersebut harus kembali kepada kaisar. Implikasi dari hal ini, maka manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah (Kej 1:27), juga harus memberikan diri seutuhnya kepada Allah.

Menerapkan prinsip keadilan. Prinsip keadilan mengatakan bahwa kita harus memberikan kepada seseorang (termasuk Tuhan) apa yang menjadi haknya. Dengan demikian, Kristus mengajarkan agar kita memberikan keadilan kepada penguasa dengan memberikan apa yang menjadi kewajiban kita kepada penguasa dan pada saat yang bersamaan memberikan juga kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Keadilan kepada Tuhan diberikan oleh manusia dalam bentuk kebajikan agama, karena Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara manusia patut mendapatkan pujian dan sembah, yang diwujudkan dalam agama.

Menempatkan Tuhan lebih dari segala sesuatu. Karena “hal yang kekal” lebih utama daripada “hal yang sementara”, maka kewajiban kepada Tuhan harus lebih utama daripada kewajiban kepada kaisar atau sesuatu yang bersifat sementara. Karena jiwa lebih utama daripada tubuh, maka kepentingan spiritualitas harus ditempatkan lebih tinggi daripada kepentingan tubuh.

Warta Injil hari ini memberikan gambaran akan keadilan, yaitu memberikan apa yang menjadi hak orang lain, termasuk Tuhan. Kalau keadilan dapat diterapkan, maka damai sejahtera akan muncul. Kitab Mazmur mengatakan “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” (Mzm 85:11) Jadi, kalau kita mau menciptakan damai sejahtera, maka mulailah dengan bersikap adil. Dengan demikian, keadilan akan bertemu dengan damai sejahtera dalam satu kesatuan.

DOA: Ya Tuhan Allah, ajarlah dan doronglah aku untuk selalu mencintai sesamaku dengan mewujudkan keadilan terhadap mereka, sehingga nama-Mu senantiasa dimuliakan dalam setiap kata dan perbuatanku. Amin. 

Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara sekalian (+) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT:

I : Allah, Engkau menghendaki agar kami menjadi saksi dan pewarta Injil-Mu kepada segala bangsa di segala zaman. Pada Hari Minggu Misi ini kami datang kepada-Mu menyampaikan permohonan-permohonan kami: 

L : Bagi Gereja Kudus: Semoga Roh Kudus senantiasa menyadarkan para pewarta Injil, bahwa Rohlah yang menyentuh hati orang-orang yang mencari kebenaran, dan bukan karena usaha manusia. Marilah kita mohon…

U : Kabulkanlah doakanlah kami ya Tuhan. 

L : Bagi negara kita: Semoga pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat secara baik, agar dapat mengolah dan memelihara bumi dengan bijaksana, sehingga generasi mendatang dapat menikmati alam yang indah dan subur. Marilah kita mohon…

U : Kabulkanlah doakanlah kami ya Tuhan.

L : Bagi para misionaris di seluruh dunia: Semoga para misionaris selalu merasa gembira dalam tugas dan karya misi serta dijauhkan dari rasa putus asa tatkala mengalami kesepian, kebimbangan, dan kebuntuan dalam karya. Marilah kita mohon… 

U : Kabulkanlah doakanlah kami ya Tuhan.

L : Bagi anak-anak misioner: Semoga semakin banyak anak dan remaja ikut terlibat dalam aneka kegiatan Gereja, baik di Lingkungan, Paroki maupun Keuskupan melalui tindakan menabur kebaikan, berbagi kasih, dan solidaritas bagi teman yang membutuhkan. Marilah kita mohon… 

U : Kabulkanlah doakanlah kami ya Tuhan. 

L : Bagi kita yang berhimpun di sini: Semoga kita selalu berkobar-kobar dalam misi pelayanan Gereja dan menjadi saksi kabar gembira Kristus dalam hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon…

U : Kabulkanlah doakanlah kami ya Tuhan. 

I : Bapa yang Mahabaik, demikianlah doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Tuhan, kami mohon terimalah persembahan kami ini dan buatlah agar kami melayani dengan niat yang tulus, sehingga melalui rahmat pemurnian-Mu, kami disucikan oleh misteri yang kami layani. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mrk 10:45

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah kita berdoa : Tuhan, kami mohon, buatlah agar kami bertumbuh  melalui keikutsertaan dalam hal-hal gerejani, semoga dibantu oleh karunia Roh Kudus-Mu, dengan hati yang berkobar-kobar,  kami mampu menjadi pewarta Injil-mu yang setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment