
Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada
AUDIO MP3:
ANTIFON PEMBUKA:
Merekalah orang suci pilihan Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka
PENGANTAR:
Kerajaan Allah tumbuh dengan diam-diam seperti biji yang sedang tumbuh tanpa dapat. Pertumbuhan demikian itu tampak pada Simon dan Yudas. Ketika bergabung dengan kelompok Yesus mungkin alasan mereka bukan religius murni Simon bahkan termasuk anggota gerakan bawah tanah, yang mau menyingkirkan kekuasaan Roma. Yudas Tadeus pun melihat Yesus sebagai calon penguasa negeri. Yesuslah yang sesuai dengan aspirasi politik mereka. Ájaibnya bahwasanya mereka mempercayakan diri kepada Yesus, dan tetap setia mengikuti-Nya juga ketika tahu, kerajaan-Nya bukan dari dunia ini
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, cahaya kebenaran sejati, karena pewartaan para rasul kami mengenal kemuliaan nama-Mu. Semoga berkat doa Santo Simon dan Yudas Tadeus Gereja-Mu tetap berkembang subur menjadi tanda penyelamatan, dan semakin banyak bangsa percaya pada-Mu Demi Yesus Kristus….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus 2:19-22
“Kamu dibangun di atas dasar para rasul.”
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:2-3.4-5
Reff: Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
-
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
-
Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (2Tes 2:14) Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:12-19
“Yesus memilih dari antara murid-murid-Nya dua belas orang yang disebut-Nya rasul.”
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati yesus melalui Hati Maria.
Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023, yang bertepatan dengan Pesta Rasul Simon orang Zelot dan Yudas Tadius. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Lukas 6:12-19.
Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, hari ini Gereja merayakan hari Pesta Rasul Simon orang Zelot dan Rasul Yudas Tadius anak Yakobus. Mungkin sebelum kita melanjutkan permenungan kita, ada baiknya kalau kita bertanya kepada diri kita masing-masing: “Apakah kita mempunyai kebiasaan berdoa? Apakah doa menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari?
Kalau kita perhatikan kehidupan Yesus, maka kita akan mengetahui bahwa doa menjadi bagian penting dalam kehidupan-Nya. Dia selalu menyempatkan diri untuk berdoa walau hari-hari-Nya sangat sibuk dan sebelum memutuskan sesuatu yang penting Yesus juga menyempatkan diri untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Bapa-Nya di Surga, seperti yang kita dengar di dalam Injil pada hari ini. Bagi Yesus, doa adalah bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dari hidup-Nya.
Bagaimana dengan kita sendiri? Kalau kita mau jujur, banyak di antara kita yang tidak menempatkan doa sebagai bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak di antara kita yang hanya ingat berdoa ketika ada keperluan atau ketika ada masalah. Dan terkadang intensitas doa kita berbeda-beda pula. Masalah yang serius sama dengan doa yang khusyuk, masalah yang tidak terlalu serius sama dengan doa yang tidak terlalu khusyuk. Bahkan tak jarang banyak di antara kita yang menganggap doa hanya sekedar benda di dalam rumah yang hanya digunakan ketika ada keperluan. Jika tidak diperlukan, kita simpan saja di suatu tempat. Hingga sebuah masalah baru menyentak kita keluar dari zona nyaman sehingga memaksa kita harus berdoa sekali lagi.
Para pendengar Resi Dehonian yang Budiman, kehidupan doa kita yang aktif adalah salah satu makanan utama bagi jiwa kita. Ketika kita berdoa dengan rendah hati kepada Yesus, kita memperlihatkan diri kita kepada-Nya. Kita meminta Dia untuk menyertai kita, menguatkan kita dan mendengarkan kita. Kita juga mengembangkan keintiman yang lebih dalam dengan Yesus ketika kita selalu berdoa dan doa membuat kita damai.
Dalam Injil yang tadi kita dengarkan bersama, sebelum memilih dua belas rasul yang akan membantu Yesus di dalam melanjutkan karya keselamatan-Nya di dunia ini, Yesus pertama-tama pergi ke gunung untuk berdoa. Yesus pergi ke gunung untuk mencari bimbingan Tuhan. Dia berdialog di gunung dengan Tuhan dan Yesus ada di sana sepanjang malam berdoa. Setelah itu Dia turun dari gunung dan Dia memilih kedua belas rasul-Nya.
Mungkin pertanyaan refleksi untuk menutup permenungan hari ini adalah: apakah kita selalu memiliki kesempatan untuk berdoa rutin setiap hari bersama Yesus? Apakah kita juga menyempatkan waktu berdoa sebelum kita mengambil sebuah keputusan yang sangat penting bagi perjalanan hidup kita? Apakah kita mempunyai kesulitan untuk berdoa? Bila ada lalu pertanyaannya: mengapa dan bagaimana kita hendak mengatasinya?
Para pendengar Resi Dehonian yang Budiman, semoga kesaksian Yesus dalam hal berdoa dapat menjadi insipirasi bagi kita semua untuk melakukan hal yang sama, sehingga iman kita terus bertumbuh dan berkembang dengan melakukan hal ini. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, keluhuran orang kudus kami menghormati kemuliaan abadi yang diperoleh rasul-Mu Santo Simon dan Yudas. Kami mohon, terimalah doa dan persembahan ini, penuhi hasrat keinginan kami dan buat kami layak merayakan ekaristi. Demi Kristue, Tuhan dan pengantara.
ANTIFON KOMUNI – Yoh 14:23
Orang yang mengasihi Aku, akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan kami akan datang dan tinggal padanya.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa, maha pengasih dan penyayang, karunia cinta kasih-Mu telah kami terima. Maka terdorong Roh Kudus kami mohon, semoga perayaan suci yang kami langsungkan ini untuk menghormati rasul-Mu Santo Simon dan Yudas, selalu menguatkan kami dalam cinta kasih-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI
Santo Simon & Yudas Thadeus Rasul

St Simon dan st. Yudas.
Doakanlah kami.