![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2021/03/adit-3.jpg)
Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Daniel 5:26.27.28
Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung Allah dan telah diakhiri. Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan. Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.
PENGANTAR:
Kristus menyerahkan karya-Nya kepada manusia. Baik pada saat damai maupun pada saat penganiayaan kita diharapkan memberi kesaksian tentang nama-Nya. Hal ini dapat kita lakukan bila kita percaya bahwa hidup kita berada di tangan Tuhan. Raja Parsi menangani sendiri, dan menyalahgunakan anugerah untuk kepentingannya sendiri. Maka dinilai terlalu ringan.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 5:1-6.13-14.16-17.23-28
“Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding.”
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Dan 3:62.63.64.65.66.67
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
-
Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
-
Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
-
Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
-
Pujilah Tuhan, hai segala angin
-
Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
-
Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan
Trimakasih Romo renungannya.
Terimakasih untuk renungannya Romo 🕊