Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Stefanus Cilandak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 9:2
Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menyinari mereka yang tinggal di daerah naungan maut.
PENGANTAR:
Dalam hidup, kita hendaknya sering mendengarkan sesama, agar dapat bertemu dengan Tuhan, asal kita mau melihat tangan Tuhan menaungi dia dan mengulang-ulang doa, “Tuhan, apa yang Kaukehendaki kami lakukan?” Sebab, di situlah letak persoalannya: kontak pribadi dengan Yesus, yang telah menyerahkan hidup-Nya demi kita serta mengajar kita untuk saling menaruh cinta kasih bukan hanya dengan kata-kata melainkan dengan perbuatan nyata.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, dengan kelahiran Putra-Mu telah mulai tampak hasil karya penyelamatan-Mu. Teguhkanlah iman kami, agar dengan bimbingan Putra-Mu kami dapat memperoleh yang Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 3:11-21
“Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara kita.”
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 100:1-2.3.4.5
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
-
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
-
Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
-
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
-
Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 1:43-51
“Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, “Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepada-Nya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, katanya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’ maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan Jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dalam resi, renungan singkat dehonian edisi jumat 5 Januari 2024. Mari kita denngarkan firman Tuhan yang diambil dari Surat pertama Rasul Yohannes 3:11-21.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Dari semula kita telah mendengar bahwa kita harus saling mengasihi, barang siapa tidak menggasihi ia berada didalam maut. Setiap oragg yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh dan tidak akan memiliki hidup yang kekal. Maka siapun itu orangnya kalau hidup dan memelihara kebencian tidak akan pernah bahagia dan sanggat berbahaya kalau menjadi pemimpin. Mereka yang berada dalam situasi ini akan berjumpa dengan Allah dan kebahagian yang semu, karena Allah sendiri adalah kasih. Semoga perbedaan kita antara 1, 2 atau 3 tidak mendorong dan memupuk subur kebencian dalam hidup kita.
Kasih Kristus yang sempurna dalam penyerahan nyawanya untuk kita menginngatkan bahwa fokus dan pusat hidup kita bukan diri kita, kelompok kita tetapi bagaimana kasih Allah dinyatakan. Kita tidak diperbolehkan sama sekali menyerahkan nyawa orang lain demi tujuan apapun, itu adalah sebuah kejahatan dan dosa yang besar. Tetapi sebuah keutamaan kalau sampai kita berani memberikan nyawa kita supaya kasih Allah dinyatakan.
Mungkinkah kasih Allah dimiliki orang yang mempunai harta, kekayaan, kekuasaan tetapi tidak mau berbagi dengan saudaranya. Politik itu damai ketika kekuasaan itu dibagi bagi, semakin banyak orang yang memiliki bagian dari harta, kekayaan, kekuasan sebenarnya damai sejahtera itu semakinn dekat dan nyata dalam hidup sehari hari. Tetapi Iklaskah semua itu dibagi unntuk sebanyak mungkin orang dan bukan untuk segelintir orang. Pada hal hakekat kasih adalah berbagai atau memberi.
Hati kita akan tahu dan menuduh kita sendiri apakah kita hidup dengan kasih dalam perbuatan yang benar dan bukan hanya kata kata manis semata. Kalau kasih Allah sendiri yang hidup maka kita akan mempuyai keberanian iman yang penuh unntuk mendekati Allah, sesama mesmkipun mereka sangat berbeda dengan kita, karena setiap ciptaan pada hakekatnya juga merindukan kasih dalam hidup mereka apapun aliran, agama, suku atau partainya.
Berkat Tuhan Menyertai Kita
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami, Engkaulah sumber damai dan bakti yang ikhlas. Sudilah menolong kami agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen ini kami semua rukun bersatu padu. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 1:2
Hidup yang ada pada Bapa telah tampak kepada kita.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahamurah Hati, Engkau membimbing umat-Mu dengan pelbagai bantuan, supaya kami memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk hidup sekarang dan di masa mendatang. Semoga dengan bantuan harta dunia, kami lebih merindukan harta abadi. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Amin.
Makasih Romo untuk renungannya.
Makasih Romo