Sabtu, 27 Januari 2024 – Hari Biasa Pekan III

Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 51:12

Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.

PENGANTAR:

Menyadari dan mengakui dosa sendiri tidaklah mudah. Sering kita perlukan bantuan orang lain, agar mampu menduga betapa dalam kita jatuh. Itulah yang dilakukan Natan terhadap Daud. Tetapi barangsiapa bertobat dan mengimani kerahiman Tuhan, tak usah cemas dan takut.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maharahim, berilah kami roh kebijaksanaan dan pengertian, agar dapat memahami segala maksud-Mu atas kami. Semoga kami meyakini bahwa Engkaulah yang berbicara kepada kami dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 12:1-7a.10-17

“Daud mengaku telah berdosa kepada Tuhan.”

Pada waktu itu Daud melakukan yang jahat di hadapan Allah: ia mengambil isteri Uria menjadi isterinya; maka Tuhan mengutus Natan kepada Daud. Natan datang kepada Daud dan berkata kepadanya, “Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain seekor anak domba betina yang masih kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar bersama dengan anak-anak si miskin, makan dari suapannya, minum dari cawannya, dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu hari orang kaya itu mendapat tamu; ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing domba atau lembunya untuk dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Maka ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu. Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan, “Demi Tuhan yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena orang yang melakukan hal itu tidak kenal belas kasihan.” Kemudian berkatalah Natan kepada Daud, “Engkaulah orang itu! Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. Beginilah sabda Tuhan:’Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri akan Kutimpakan ke atasmu. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; dan orang itu akan tidur dengan isterimu di siang hari. Engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.’ Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud, “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati, karena dengan perbuatan itu engkau sangat menista Tuhan.” Kemudian pergilah Natan, pulang ke rumahnya. Tuhan mencelakakan anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah bagi anak itu; ia berpuasa dengan tekun, dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman ia berbaring di tanah. Maka datanglah para tua-tua yang ada di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi Daud tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:12-13.14-15.16-17

Ref. Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.

  1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

  2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

  3. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 13:16) Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 4:35-41

“Angin dan danau pun taat kepada Yesus.”

Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar resi terkasih kembali berjumpa dengan saya romo Robertus Susilo Haryono, SCJ dari komunitas Seminari menengah St. Paulus Palembang dalam renungan singkat Dehonian, edisi Sabtu 27 Januari 2024.  Kita akan bersama-sama mendengarkan dan merenungkan Injil Markus 4:35-41

Para pendengar terkasih, setiap orang pasti pernah diterpa badai atau prahara kehidupan. Kadang orang merasa goncangan badai kehidupan itu begitu kuat dan dahsayat, memporakporandakan kehidupan mereka. Seakan-akan tidak ada yang peduli. Tuhan pun seakan-akan diam, jauh, Ia tak mengulurkan tangan-Nya yang perkasa.  Panik karena  Hidup  oleng hampir tenggelam diterpa badai kehidupan.  Itulah kira kira  yang dirasakan oleh para murid  ketika perahu  mereka diterpa badai. Para murid sangat ketakutan. Tuhan jauh tak tampak, tak mengulurkan tanganNya yang perkasa untuk menolong mereka. Seandainya para murid sadar bahwa Ia bersama-sama dengan mereka, pasti mereka tidak panik karena Yesus tahu apa yang harus dilakukan untuk menolong mereka.

Para pendengar resi yang terkasih, pengalaman hidup  diterpa badai kehidupan menimbulkan perasaan seakan -akan Tuhan sungguh jauh, diam tak peduli dan membiarkan kita berjuang sendirian. Badai kehidupan itu bisa berupa problema kehidupan kita sehari yang datang silih berganti menghatam hidup kita. Ketakutan itulah yang menyebabkan kita kehilangan kepercayaan. Perhatian kita hanya bagaimana menghadapi persoalan yang menerpa kehidupan kita.

Para pendengar terkasih, melalui perikopa ini kita diingatkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu bersama dengan kita. Ia datang pada saat yang tepat untuk bertindak menyelamatkan kita. Yang dituntut dari kita adalah selalu percaya dan taat kepadaNya.  Marilah mohon kepada nya agar iman kita dikuatkan sehingga mampu menghadapi setiap badai kehidupan dantang menerpa kita.  Mari kita juga mohon rahmat kesetian kepada-Nya agar kita setia menjadi menjadi murid-Nya sampai  selama hidup kita.  saudara-saudari terkasih Tuhan memberkati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha pengasih, melalui Yesus Putra-Mu bimbinglah kami memasuki misteri cinta kasih-Mu. Semoga bumi Kauperbarui sementara kami membagi rezeki ini. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Markus 4:39

Yesus bangun, menghardik angin dan berkata kepada danau, “Diam dan tenanglah!” Maka angin mereda dan danau menjadi tenang sekali.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami bersyukur, Engkau telah mengutus Yesus, Putra-Mu, yang penuh wibawa menyampaikan sabda kedamaian. Semoga sabda-Nya meredakan badai taufan yang menggoncang hati, keluarga dan masyarakat kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Yufita Barito Januari 27, 2024 at 12:14 pm

    Amin.
    Makasih Romo untuk renungannya

    Reply

Leave a Comment