Minggu, 28 Januari 2024 – Hari Minggu Biasa IV

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKAAN – Mzm. 106:47⁣

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.⁣

PENGANTAR

Dalam kehidupan, kita pernah melihat adanya karisma tertentu yang ditemukan dalam diri seseorang sehingga orang lain yang berhadapan dengannya menjadi segan, hormat, dan tunduk. Namun, karisma seperti itu semakin sulit dijumpai. Dalam Perjanjian Lama, Musa tampil sebagai pemimpin karismatik di depan bangsanya. Ia dapat menenangkan orang banyak yang mulai gelisah karena mengharapkan tampilnya “nabi” yang menjadi penghubung mereka dengan Allah yang disembahnya. Yesus juga tampil dengan penuh wibawa di hadapan orang-orang yang berada di Bait Allah. Roh jahat pun tunduk kepada-Nya. Melalui Ekaristi ini, marilah kita semakin memuliakan dan menyembah-Nya lewat hidup kita. ⁣

DOA PEMBUKA: ⁣

Marilah kita berdoa (hening sejenak): Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 18:15-20

“Seorang nabi akan Kubangkitkan, Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya.”

Sekali peristiwa berkatalah Musa kepada bangsanya, “Seorang nabi sama seperti aku akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu, dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu. Dialah yang harus kamu dengarkan. Di Gunung Horeb dulu, pada hari perkumpulan, kamu minta kepada Tuhan, Allahmu, dengan berkata: Aku tidak mau lagi mendengar suara Tuhan, Allahku, dan tidak mau lagi melihat api yang besar ini, supaya aku jangan mati! Lalu berkatalah Tuhan kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau dari antara saudara-saudara mereka sendiri. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan firman-Ku yang akan diucapkan oleh nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi yang berani mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan, atau yang berkata demi allah lain, nabi seperti itu harus mati.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 95:1-2.6-7.7-9

Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.

  1.  Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

  2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.

  3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 7:32-35

“Anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus.”

Saudara-saudara, aku, Paulus, ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana supaya Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana supaya ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri; bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasanmu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S :  (Mat 4:16) Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang besar, dan bagi yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 1:21-28

“Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa.”

Pada awal karya-Nya Yesus beserta murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu, di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau, yakni Yang Kudus dari Allah!” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya!” Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu, per Cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Minggu pekan ke empat masa biasa tahun B, tanggal 28 January 2024. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Markus 1:21-28.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, di dalam perikopa yang baru saja kita dengarkan bersama, Yesus pergi ke Sinagoga pada hari Sabat dan di hadapan orang banyak Yesus memberikan pengajaran dan pengajaran-Nya memberikan kesan yang mendalam karena Dia mengajar dengan otoritas.

Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Pengajarannya mendatangkan berkah dari Tuhan dan itulah sebabnya orang-orang mengikuti Dia untuk mendengarkan ajaran-Nya. Namun di Sinagoga saat itu, ada seorang laki-laki yang dirasuki roh jahat, dan ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

Saat Yesus mewartakan Firman Tuhan, Dia memberikan pengajaran kepada orang banyak dengan kebenaran dan kasih, dan memberi mereka harapan dan inspirasi. Namun Yesus juga menembus kegelapan dosa dan kejahatan, sehingga kejahatan harus diusir dan dosa harus disucikan. Orang yang kerasukan roh jahat itu pergi ke Sinagoga untuk berdoa dan mendengarkan ajaran Yesus. Bersentuhan langsung dengan Firman Tuhan, kejahatan yang tersembunyi di dalam dirinya terusik dan akhirnya terungkap dengan sendirinya.

Reaksi roh jahat terhadap Yesus terwujud dalam bentuk kemarahan dan permusuhan. Dihadapkan dengan kebenaran dan cinta, kejahatan terungkap dan bersifat defensif. Akan tetapi Yesus menjawab dengan tenang namun tegas: Diam! Keluarlah dari padanya! Roh jahat itu akhirnya keluar dari laki-laki yang kerasukan roh jahat sehingga ia mendapatkan pembebasan dari kejahatan dan disucikan.

          Peristiwa ini mengundang kita semua untuk berpikir tentang Firman Tuhan yang kita dengar pada saat Misa, pada pertemuan doa, Bible Study, atau pada saat kita membaca Alkitab. Kita semua menyadari bahwa Firman Tuhan adalah berkat bagi kita, karena Firman Tuhan itu mencerahkan kita, memberi kita nutrisi dengan kebenaran dan cinta, dan memberi kita harapan dan inspirasi. Namun Firman Tuhan juga akan menyingkapkan kegelapan dosa di dalam diri kita, karena Yesus ingin menyucikan diri kita dari kegelapan dosa dan kejahatan sehingga dengan ini kita dapat menerima berkat Tuhan yang berlimpah.

          Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi saluran dan instrumen berkat Tuhan bagi sesama. Itulah sebabnya kita harus membaca firman Tuhan dan memperhatikan suara Yesus dalam Kitab Suci, sehingga diterangi oleh kebenaran dan disucikan oleh kasih, dosa akan diampuni dan kegelapan akan dilenyapkan. Ketika Firman Tuhan berakar di hati kita, maka kita akan berbuah menjadi umat yang bernubuat dan berbicara sedemikian rupa sehingga orang lain akan senang mendengarkan kita. Dan kita juga akan mendengarkan sedemikian rupa sehingga orang lain akan senang berbicara kepada kita.

Maka marilah kita mendengarkan Firman Tuhan, mari kita membaca Firman Tuhan, mari kita menyampaikan Firman Tuhan, sehingga kita mendapat berkat dan pada gilirannya menjadi berkat bagi orang lain. Persoalannya adalah: seberapa pentingkah Firman Tuhan bagi kehidupan kita? Seberapa jauhkan Firman Tuhan mempengaruhi pola pikir, tindakan dan perkataan kita sehari-hari?

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, semoga bacaan hari ini menyadarkan kita semua pentingnya Firman Tuhan di dalam perjalanan kita sebagai pengikut Yesus. Akhir kata, semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin​

DOA UMAT⁣

I : Kristuslah Sang Mesias, la mengajar dengan penuh kuasa demi keselamatan kita. Maka, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang berkenan mengutus Kristus kepada kita sebagai jalan, kebenaran dan hidup untuk menuju kepada-Nya.⁣

L : Bagi para pemimpin Gereja: Ya Bapa, dampingilah para pemimpin Gereja, agar mereka selalu dijiwai oleh semangat kenabian Yesus. ⁣

U : Semoga mereka tabah dan setia mewartakan Injil.⁣

⁣L : Bagi para pendidik dan pembina kaum muda: Ya Bapa, terangilah para pendidik dan pembina kaum muda sehingga mereka selalu terbuka dan bersedia memahami perubahan zaman dalam membina dan mempersiapkan kaum muda demi tugas-tugas mereka di waktu mendatang. ⁣

U : Tiguhkanlah iman, harapan, dan kasih mereka dalam menjalankan tugas panggilan sebagai pendidik dan pembina kaum muda,⁣

⁣L : Bagi para penanggung jawab politik internasional : Allah Bapa Mahabaik, tinggallah selalu di dalam diri para penanggung jawab politik internasional.⁣

U : Semoga mereka semakin menyadari bahwa bukan uang atau kekuasaan yang menentukan segalanya, tetapi perjuangan dan pelayanan untuk menciptakan kesejahteraan umum sesuai kehendak Mu.⁣

⁣L : Bagi kita sendiri : Ya Bapa, bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kau- berikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami.⁣

U : Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari.⁣

⁣I : Bapa Yang Mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Sebab Engkaulah Sumber hidup sejati kami. Dengarkanlah doa kami dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami⁣

U : Amin.⁣

LITURGI EKARISTI⁣

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:⁣

Ya Allah, kami menghadap kepada-Mu sambil merpersembahan ini. Kami mohon terimalah persembahan kami dan buatlah kami selalu memusatkan perhatian ke pada Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab, Dialah, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.⁣

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 31:17-18⁣

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.⁣

DOA PENUTUP: ⁣

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah manaruh Sabda-Mu dalam hati kami dan memenuhi kami dengan rahmat Sakramen Ekaristi ini. Semoga kami Kaukuatkan dalam melaksanakan kehendak-Mu yang akan menuntun kami menuju kehidupan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Januari 28, 2024 at 6:35 am

    Amin

    Reply
  • Yonas kosamah Januari 28, 2024 at 9:32 am

    Renungan ini dapat renungkan sepanjang hidup qu

    Reply

Leave a Comment