Jumat, 14 Juni 2024 – Hari Biasa Pekan X

Fr. Fransiskus Dedy Saputra SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 27:7-8a

Dengarkanlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut sabda-Mu, ‘Carilah wajah-Ku!’

PENGANTAR:

Tuhan tak pernah meninggalkan nabi-Nya. Pertemuannya dengan Tuhan memberi Elia kekuatan baru untuk melaksanakan tugasnya. Demikian pula perintah Yesus untuk menjaga kemurnian cinta kasih kita, hanya dapat kita pelihara dalam hubungan erat dengan Yesus sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber kebahagiaan, Tuntunlah kami ke alam hening untuk menemui Engkau dan curahilah kami Roh Yesus yang akan memperkenalkan kami dengan dikau, sumber kehidupan kami. Demi Yesus Kristus Putramu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 19:9a.11-16

“Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan.” 

Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 27:7-8.9abc.13-14

Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.

  1. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!

  2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.

  3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Flp 2:15-16)  Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:27-32

“Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar sabda, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'”

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Fransiskus Dedy Saputra SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih, salam jumpa kembali bersama dengan saya Frater Fransiskus Dedy Saputra, SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta, Visma Vijaya Praya, Papringan, Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi (renungan singkat) Dehonian edisi hari Jumat, tanggal 14 Juni 2024, Jumat Pekan Biasa yang ke-X.

Saudara-saudari yang terkasih, akhir-akhir ini kita mendengar banyak berita mengenai kasus perselingkuhan. Kasus perselingkuhan ini tidak hanya terjadi pada mereka yang sedang pacaran, tetapi juga bisa terjadi pada mereka yang sudah menikah dan berkeluarga. Adanya perselingkuhan ini tentunya menjadi faktor utama penyebab dari rusaknya keharmonisan rumah tangga dan bahkan bisa mengarah pada penceraian. Penyebab dari perselingkuhan itu terjadi karena kurangnya komitmen dan kesetiaan dalam memperjuangkan janji pernikahan sehingga jatuh ke dalam dosa zinah.

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus berbicara mengenai perzinahan. Zinah merupakan salah satu dosa berat karena melanggar salah satu dosa yang ada di dalam 10 Perintah Allah. Yesus secara tegas mengingatkan kepada kita agar tidak berbuat zinah, baik itu secara langsung (fisik) maupun secara tidak langsung (pikiran). Ungkapan Yesus yang mengatakan berzinah “di dalam hati” secara tidak langsung hendak menjelaskan bahwa dosa bukan hanya tentang tindakan fisik saja, tetapi juga tentang pikiran dan keinginan kita. Maka, ini menjadi tantangan bagi kita untuk terus berusaha menjaga hati dan pikiran kita agar tetap fokus terhadap yang baik, benar, dan suci. Di sisi lain, kita pun diajak agar tidak menyebabkan orang lain jatuh dalam dosa perzinaan, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Yesus. Untuk itu kita perlu menjaga diri kita sebagai bait Roh Kudus dan menghargai tubuh kita sebagai sesuatu yang kudus dan suci.

Pertanyaannya adalah; bagaimana sejauh ini saya menjalani relasi dan hubungan dengan orang lain. Apakah saya sudah menjaga hati dan pikiran secara murni dan apakah saya sudah menjunjung tinggi komitmen dan kesetiaan dalam hubungan itu? Saudara-saudari yang terkasih, semoga melalui permenungan hari ini kita semakin bertumbuh dalam iman dan moral serta motivasi yang murni ketika berelasi maupun menjalani hubungan dengan orang lain. Sehingga dengan demikian kehadiran kita pun senantiasa dapat menghadirkan berkat bagi sesama yang berada di sekitar kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa mahakudus, berkenanlah menerima roti anggur ini sebagai tanda bakti kami kepada-Mu, sebagai ucapan syukur karena Engkau telah memelihara kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Matius 27:8b-9abc

Wajah-Mu kucari , ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu daripadaku. Janganlah menolak hamba-Mu ini dengan Murka. Engkaulah pertolanganku, ya Allah penyelamatku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, berkenanlah tetap setia kepada semua orang dan ingatkanlah kami akan perjanjian-Mu dalam diri Yesus Mesias, yang telah membuka jalan bagi kami menuju kepada-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

4 Comments

  • Herlin Juni 14, 2024 at 5:48 am

    Amin

    Reply
  • Yufita Barito Juni 14, 2024 at 7:04 am

    Amin.
    Terimakasih untuk renungannya Frater.

    Reply
  • Firmus dega Juni 14, 2024 at 8:56 am

    Makasih Fr

    Reply
  • juli Juni 16, 2024 at 1:45 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment