Kamis, 08 Agustus 2024 – Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam dan Pendiri Ordo Pengkhotbah

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Petrus Kenten Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 131:9

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

PENGANTAR: 

Kita mengenal retret umat di mana sejumlah besar umat ikut serta. Sebenarnya ini mula-mula karya khas imam-imam Dominikan. Mereka belajar itu dari pendirinya: Santo Dominikus, seorang Spanyol. Ketika ia bersama uskupnya sedang berkeliling, ia tersentuh oleh pengaruh bidaan Albigentes di Perancis. Segera ia mencari pemecahan. Bersama teman-temannya ia berkeliling ke desa-desa, tinggal beberapa waktu di situ, dan mengajar umat. Hubungan langsung dengan umat itu membangkitkan kembali iman umat. Dominikus puas dengan karyanya itu. Kelompoknya berkembang menjadi sebuah ordo: Ordo para Pengkotbah atau Dominikan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang arif dan bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenarannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa yang lalu. Semoga kini tetap menolong Gereja-Mu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 31:31-34

“Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”

Beginilah sabda Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah sabda Tuhan. “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah sabda Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, “Kenallah Tuhan!” Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah sabda Tuhan. “Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:12-15.18-19

Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.

  1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

  2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

  3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 16:18) Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:13-23

“Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab Engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak, ibu, saudara-saudari, rekan-rekan muda dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sudah layak dan sepantasnya bahwa orang yang hidup bersama dengan kita atau sering bergaul dengan kita pastilah yang paling mengenal dan mengetahui siapa kita. Orangtua, kakak atau adik pasti lebih mengerti dan mengenal kita daripada teman atau follower di media sosial.

Dalam Injil Matius hari ini, digambarkan tentang pengenalan dan pengalaman iman pribadi para murid dengan Yesus Guru mereka. Ada banyak mukjizat yang mereka saksikan dan banyak ajaran yang mereka terima meskipun tidak semuanya dapat dipahami. Yang menjadi persoalan adalah apakah mereka sungguh mengenal identitas Yesus? Seberapa dalam mereka mengenal Yesus, guru mereka? Yesus mengajukan pertanyaan: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Ada beberapa figur penting yang disejajarkan dengan Yesus, seperti Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, dan lainnya. Melalui jawaban beragam ini, Yesus mempertajam pertanyaannya kepada para murid tentang diri-Nya. Ternyata jawaban Petrus menggembirakan hati Yesus. Di sini, Petrus bukan hanya memahami Yesus sebagai Mesias, tetapi juga sebagai Anak Allah yang hidup. Pernyataan iman Petrus menjadi tonggak berdirinya jemaat perdana.

Bapak, ibu, saudara-saudari, rekan-rekan muda dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Jika kita saat ini ditanya “Siapakah Yesus dalam hidupmu?” Mungkin kita bisa memberi jawaban yang tepat sebagaimana yang tertulis dalam Injil. Tetapi apakah pengenalan akan Yesus memengaruhi kehidupan kita? Yesus membutuhkan jawaban bukan hanya berdasarkan pengetahuan, tetapi pengenalan yang benar-benar kita alami bersama Dia. Karena itu, Yesus tidak hanya sekedar nama untuk dipuja dan disembah, tetapi adalah pribadi yang hidup yang patut kita andalkan dalam hidup kita. Bawa dan ikutsertakan Dia dalam setiap karya, usaha dan pergumulan yang kita alami setiap hari. Semakin mengenal dan mengerti, semakin terberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang maharahim, berkat permohonan Santo Dominikus sudilah menaruh belas kasih kepada kami dan kabulkanlah doa kami. Demi kekuatan kurban Kristus yang kami rayakan bersama ini. Teguhkanlah kiranya para pejuan iman dengan bantuan rahmat-Mu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 16:24

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaknya ia menyangkal dirinya memanggul salibnya dan mengikuti Aku..

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pelindung dan pengharapan umat-Mu, kami sudah menyambut sakramen suci pada peringatan Santo Dominikus, imam-Mu. Semoga umat-Mu selalu menimba kekuatan baru dari sakramen ini dalam pengabdian yang utuh kepada-Mu. Kiranya Gereja-Mu selalu mengalami bantuan doanya sebagaimana Santo Dominikus dahulu telah membantu menghidupkannya dengan pewartaan sabda-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Santo Dominikus 

Pendiri Ordo Praedicatorum (Dominikan) Dominic of Osma, Dominic of Caleruega, Dominic de Guzmán, Domingo Félix de Guzmán

Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol dalam sebuah keluarga katolik sejati. Ayahnya, Don Felix de Guzman dikenal sebagai bangsawan Kristen yang saleh dan taat. Ibundanya adalah seorang Beata; yiatu Beata Yoana dari Aza. Dua orang kakaknya, Mannes dan Antonio juga mencurahkan hidupnya bagi Tuhan dan Gereja sebagai imam; dan dua orang keponakannya kelak menjadi imam dari ordo religius yang didirikannya, Ordo Dominikan. Kakaknya Mannes dikemudian hari digelari Beato karena kesucian hidupnya dan pengabdiannya yang tulus kepada Tuhan dan Gereja.  Ia sendiri diberi nama Dominikus sebagai ungkapan syukur ibunya pada  Santo Dominikus dari Silo.

Masa kecil dan mudanya ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Pendidikan awalnya ditangani langsung oleh pamannya yang adalah seorang imam. Dominikus muda kemudian melanjutkan studinya ke seminari di Valencia. Pada umur 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditabhiskan menjadi seorang imam. Karier imamatnya dimulai di Osma didukung oleh doa kontemplatif yang sungguh mendalam. Doa kontemplatif ini yang melahirkan cintanya yang tulus kepada umat.

Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika aliran bidaah Albigensianisme melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja. Waktu itu, Dominikus bersama uskupnya, Diego d’Azevido sedang dalam perjalanan ke Denmark untuk melaksanakan suatu misi diplomatik bagi Raja Alfonso IX (1188-1230).

Bidaah Albigensianisme, yang lahir pada awal abad ke-13 di kota Albi  Perancis Selatan, merongrong ajaran iman yang benar. Aliran ini mengajarkan bahwa segala yang jasmani itu jahat. Ajaran Gereja tentang Tritunggal MahaKudus, peristiwa penjelmaan dan Penebusan umat manusia dalam Pribadi Yesus Kristus diingkarinya; juga semua sakramen, ibadat dan apa saja yang merupakan ungkapan iman Gereja ditolak. Karena sangat fanatik, para penganut aliran sesat ini tanpa segan merusak gereja-gereja dan biara, menghancurkan gambar-gambar kudus dan salib. Segala hubungan antara Gereja dan Negara ditiadakan. Mereka sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya sehingga menarik begitu banyak umat menjadi pengikut mereka.

Terdorong oleh desakan batin untuk memberantas pengaruh jahat aliran sesat ini, Dominikus mendapat ilham untuk mendirikan sebuah tarekat religius yang lebih memusatkan perhatian pada soal Pewartaan Sabda.

Pada pertengahan musim panas pada tahun 1206, seusai urusan diplomatik di Denmark dan kunjungan ke Roma, Dominikus bersama Uskup Diego kembali ke Spanyol. Di Montpellier, Perancis Selatan, mereka bertemu dengan para pengkhotbah utusan paus yang mulai putus asa dalam mengemban tugas memberantas pengaruh ajaran aliran sesat Albigensianisme. Mereka berniat meninggalkan hidup biaranya karena gagal dalam tugas pewartaannya. Banyak faktor membuat mereka gagal. Antara lain : para bangsawan yang merupakan orang kepercayaan masyarakat sudah mengikuti aliran sesat itu. Juga karena jumlah imam sangat sedikit dan tidak dididik dengan baik tentang tata cara mewartakan Injil, padahal para pewarta ajaran sesat itu sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya; faktor kegagalan yang lain datang dari kalangan Uskup Perancis Selatan itu sendiri. Mereka acuh tak acuh terhadap bahaya yang menggoncang ajaran iman yang benar, dan lebih getol dalam hal-hal duniawi.

Menghadapi keputus-asaan para utusan paus, Uskup Diego dan Dominikus menasehati mereka untuk terus mewartakan Injil Kristus meskipun banyak rintangannya. Mereka dinasehati agar meniru teladan para Rasul dalam pewartaan Injil; memasuki pelosok-pelosok dengan berjalan kaki tanpa membawa uang dan makanan, dan bergaul rapat dengan rakyat yang sudah sesat. Uskup Diego dan Dominikus juga dengan setia menemani mereka. Hasil yang dicapai cukup lumayan, meskipun masih banyak kegagalan. Uskup Diego dan Dominikus serta Uskup Fulk dari Tolouse, Perancis Utara terus mendampingi mereka dalam perjuangan besar memberantas pengaruh jahat Albigensianisme.

Pada tahun 1214, Dominikus mendiskusikan bersama rekan-rekannya rencana mendirikan sebuah tarekat religius. Rencana ini didukung dan mulai dilaksanakan tahun berikutnya bersamaan dengan pemberian hadiah sebuah rumah besar oleh Petrus Seila dari Tolouse. Uskup Fulk memberi restunya.

Ordo religius Dominikus ini dikenal dengan nama  Ordo Praedicatorum  (Ordo para Pengkhotbah) atau lebih sering disebut sebagai Ordo Dominikan. Pandangan hidup yang dianut Ordo Dominikan ini merupakan sesuatu yang belum dikenal pada masa itu. Dominikus menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif: mewartakan Injil di luar biara, kerja tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, belajar dan lain-lain. Misinya sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang baru, karena pada masa itu hal pewartaan adalah tugas khas pada Uskup. Dengan kekhasan ini, Dominikus bermaksud memberikan Gereja suatu Ordo Religius dengan para Imam yang terdidik, berbobot dan handal.

Restu Paus untuk berdirinya Ordo Dominikan ini diperoleh ketika Dominikus bersama Uskup Fulk mengikuti Konsili Lateran IV di Roma pada tahun 1215.  Sri Paus Innocentius III (1198-1216) berjanji meneguhkan ordo itu apabila Dominikus sudah bisa merumuskan regula (aturan hidup membiara) bagi ordonya dan memiliki sebuah gereja sebagai tempat Misa Kudus dan upacara lainnya. Kedua tuntutan paus ini akhirnya dapat terpenuhi. Dominikus bersama rekan-rekannya sepakat memilih regula Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordo mereka. Uskup Fulk mempercayakan gereja Santo Romanus di Tolouse kepada Dominikus. Di samping gereja itu, Dominikus mendirikan rumah biaranya yang pertama.

Kekhasan Ordo Dominikan ini diperkuat oleh suatu pengalaman mistik. Ketika berdoa di Basilika Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami penglihatan berikut: Santo Petrus dan Paulus mendatangi Dominikus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah kunci, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus dan Paulus berkata :  “Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu. Kecuali itu, dalam penglihatan itu pun Dominikus menyaksikan para imamnya mewartakan Injil ke seluruh dunia”.

Di Perancis Selatan sendiri, karya pewartaan itu sulit dilaksanakan karena kerusuhan politik dan militer. Karena itu, Dominikus memutuskan untuk mewartakan Injil di wilayah Eropa lainnya seperti Spanyol dan Paris sembil tetap menggalakkan pewartaan di Tolouse dan Prouille. Dari wilayah-wilayah itu, Dominikus mulai melancarkan misi universal ordonya ke berbagai daerah.

Untuk mempertegas ciri khas ordonya, Dominikus mengundang imam-imamnya untuk membicarakan berbagai hal penting seperti pendidikan para imam Dominikan, kegiatan pewartaan, kepemimpinan ordo dan penghayatan kaul kemiskinan. Oleh imam-imamnya, Dominikus sendiri diangkat sebagai pemimpin ordo pertama. Ia pun diangkat sebagai pemimpin misi kepausan di Lombardia tatkala umat di wilayah itu diresahkan oleh ajaran sesat. Bersama Kardinal Egolino, Dominikus melancarkan perlawanan gencar terhadap berbagai ajaran sesat. Pekerjaan di Lombardia sangat menguras tenaganya.

Dengan Ordo yang didirikannya Dominikus berjuang sekuat tenaga membendung pengaruh bidaah sesat. Pernah suatu saat ia menjadi sangat pesimis dengan perjuangannya. Ia telah bekerja dengan sangat keras namun ajaran sesat tetap saja merebak diantara umat. Saat itu Dominikus menerima penglihatan dari Bunda Maria yang menunjukkan padanya sebuah karangan bunga mawar (mewakili rosario). Bunda Maria menyuruhnya untuk berdoa rosario setiap hari, dan mengajarkan doa rosario kepada semua orang yang mau mendengarkan. Dengan bersenjatakan rosario, Para imam Dominikan pada akhirnya berhasil mengalahkan bidaah yang amat berbahaya tersebut.  Dominikus sering disebut sebagai penemu rosario. Walau hal ini tidak bisa dipastikan, namun suatu hal yang pasti ialah bahwa  Dominikus dan para dominikan lah yang telah menyebarluaskan doa rosario, dan menggunakannya untuk memperkuat kehidupan rohani mereka.

Sebuah Legenda mengatakan bahwa suatu hari Dominikus menerima penglihatan akan seorang pengemis yang sangat suci, yang telah melakukan banyak hal luar biasa karena imannya. Keesokan harinya Dominikus bertemu dengan pengemis tersebut. Terkesima akan kesucian dan kerendahan hatinya, dengan penuh keharuan Donimikus segera memeluknya dan berkata, “Engkau adalah temanku dan harus berjalan dengan saya. Jika kita terus bersama-sama, tidak akan ada kekuatan duniawi yang dapat menguasai kita.”  Pengemis tersebut adalah Santo Fransiskus dari Assisi.

Dominikus seorang pengkhotbah ulung, sementara Santo Fransiskus dari Assisi seorang mistikus suci yang sangat rendah hati. Mereka berdua adalah permata Gereja yang tiada duanya. Kedua ordo mereka yaitu Dominikan dan Fransiskan hidup sampai saat ini, dan telah membantu umat Kristiani agar hidup lebih kudus.

Dominikus tutup usia di kota Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Kesucian Dominikus sungguh luar biasa. Ia seorang pendoa yang merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata:  Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan. Sebelum meninggal ia berpesan: “ Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!”

Santo Dominikus dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius IX pada tahun 1234.

Arti nama Dominikus = Milik Tuhan (Latin)

Variasi Nama

Dominic (English), Domenic, Dominick,  Txomin (Basque), Dominik, Dinko (Croatian), Dominik (Czech), Dominicus (Dutch), Dominique (French), Dominik (German), Dominik, Domonkos (Hungarian), Domenico (Italian), Dominicus (Late Roman), Dominykas (Lithuanian), Dominik (Polish), Domingos (Portuguese), Dominik (Slovak), Domen, Dominik (Slovene), Domingo (Spanish)

Bentuk feminim : Dominica

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/agustus/dominikus.html

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 8, 2024 at 10:18 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment