Minggu, 25 Agustus 2024 – Hari Minggu Biasa XXI

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

PENGANTAR:

Sering kali, kita berpikir bahwa iman itu hanya urusan ketika kita sedang beribadah atau berdoa. Iman tak jarang kita hayati sebatas di sekitar altar. Apakah memang demikian? Iman bukan hanya soal batin, tetapi iman sesungguhnya harus nyata dan konkret dalam hidup. Apa yang dihayati sesungguhnya harus ditampakkan dalam kata, tindakan, dan perbuatan. Tidak hanya berhenti di situ. Dalam pengalaman konkret itu kita merefleksikan pengalaman kita akan Allah yang menyapa dan melibatkan diri dalam kehidupan kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahamurah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau menganugerahkan kehidupan kekal kepada kami. Kami mohon tariklah diri kami untuk selalu dekat dengan-Mu dan selalu rindu untuk tinggal bersama-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yosua 24:1-2a.15-17.18b

“Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.”

Menjelang wafatnya, Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua, para kepala, para hakimnya dan para pengatur pasukan Israel. Mereka berdiri di hadapan Allah. Maka berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, “Jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kamu diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” Maka bangsa itu menjawab, “Jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati, mendengarnya dan bersuka cita.

  2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat, untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.

  3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan, dari segala kesesakannya, mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

  4. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu; Ia melindungi segala tulangnya, dan tidak satu pun yang patah.

  5. Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya, tidak akan menanggung hukuman.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 5:21-32

“Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”

Saudara-saudara, hendaklah kamu saling merendahkan diri dalam takut kepada Kristus. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya, setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri, maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya, seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu, laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan jemaat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 6:63b.68b) Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan hidup. Sabda-Mu adalah hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:60-69

“Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.”

Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?”

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Minggu Biasa XXI, tanggal 25 Agustus 2024, Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus yang berbicara tentang diriNya sebagai Roti Hidup. Para pengikutNya bisa memakan tubuh dan meminum darahNya. Namun banyak pengikut Kristus itu yang tidak mampu mencerna dengan baik perkataanNya. Perkataan Yesus itu dirasa terlalu keras dan sulit diterima oleh akal sehat. Maka tak mengherankan jika banyak para pengikutNya yang pergi meninggalkan Dia. Melihat begitu banyak pengikut yang pergi, kemudian Yesus menantang para rasul dengan sebuah pertanyaan “apakah kamu mau pergi juga?”.  Namun Simon Petrus menjawab, “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? SabdaMu adalah sabda hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah yang kudus dari Allah”.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Kalimat Petrus ini adalah sebuah pengakuan iman seorang murid yang mengenal secara jelas, siapa guru dan sesembahannya itu. Simon Petrus tahu persis bagaimana ia menjadi murid Yesus, bahkan berjalan bersama Yesus dalam karya pelayananNya, sehingga ia mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya, bagaimana karakterNya, apa yang diajarkanNya, dan bagaimana Dia melakukanNya dalam hidupNya. Dia tidak pernah lupa akan kisah-kisahnya bersama dengan Yesus ketika ikut berkeliling berjalan, mengajar, menyembuhkan orang, dia menghargai apa yang dilakukan oleh Yesus sehingga tetap ada dalam dirinya kesetiaan kepada Yesus. Dia mengatakan dia tidak mau pergi seperti orang-orang lain yang meninggalkan jalan keselamatan yang sebenarnya sudah  ditemukan. Petrus tidak ingin seperti pengikut-pengikut yang lain yang akhirnya pergi seperti orang-orang tadi yang mengatakan perkataan ini keras.

Sahabat Resi Dehonian, Simon Petrus dan rasul-rasul yang lain tetap setia pada jalan keselamatan kendati nyawa mereka menjadi taruhannya, kendati hidup mereka dirasa belum pasti tetapi mereka sudah yakin ada sebuah kepastian di dalam diri Yesus. Mereka sadar dan sungguh percaya bahwa Yesus adalah roti hidup itu sendiri.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Memang banyak orang yang mencari ketika Ia mengajar. Mereka diberi roti, diberi mukjizat, kita melihat bagaimana pergandaan roti itu terjadi. Ketika berjumpa dengan Yesus mereka melihat bahwa apa yang mereka butuhkan terpenuhi.  Tetapi ternyata yang mereka renungkan dan mereka tangkap berbeda dari apa yang Yesus maksudkan. Maka Yesus menegaskan bahwa yang mestinya mereka cari adalah roti yang memberi kehidupan sejati. Yaitu diriNya yang adalah roti yang turun dari surga. Roti itu adalah dagingNya, yang mesti mereka makan dan minuman itu adalah darahNya yang mesti mereka minum. Memang kata-kata ini sulit untuk dipahami, mereka tidak mampu menerima karena fokus perhatian mereka masih pada hal-hal yang yang fisik, yang material, yang badaniah. Maka wajar bahwa mereka tidak bisa menangkap kata-kata Yesus itu dengan baik sehingga mulai banyak muridNya yang mengundurkan diri, meninggalkan, dan tidak lagi mengikuti Dia. 

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Tendensi atau kecenderungan untuk selalu fokus kepada hal yang badaniah, yang material, ternyata membatasi orang pada sebuah cara pandang yang sempit. Orang tidak mampu menangkap apa yang dikatakan oleh Yesus, maka wajar, hanya orang yang dikaruniai rahmat iman yang baik yang bisa menerima dan percaya, seperti dikatakan di dalam injil Yohanes bab 6 ayat 65 “tidak seorangpun yang dapat datang kepadaKu kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya”. 

Sahabat Resi Dehonian, Petrus tadi mewakili para rasul mengatakan kepercayaannya dengan mengatakan bahwa perkataan Tuhan adalah perkataan hidup yang kekal sehingga mereka tidak meninggalkan Dia. Hal yang sama juga ditanyakan kepada kita. Ketika penderitaan, kekecewaan, kesengsaraan, sakit penyakit, persoalan hidup ada pada kita. Pertanyaan yang sama disampaikan kepada kita: ”Apakah engkau akan pergi juga?” dan kita harus menjawab dengan mengatakan seperti yang dikatakan Simon Petrus, “Tuhan kepada siapa kami akan pergi, sabdaMu adalah Sabda hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah yang kudus dari Allah”. 

Sahabat Resi Dehonian, Kita punya peryaan Ekaristi dimana roti dan anggur dikonsakrir menjadi Tubuh dan Darah Kristus, dan kita mengimani itu bukan hanya sebagai sebuah simbol tubuhNya, tetapi kehadiran nyata Kristus (realis praesentia) yang mempersembahkan diriNya untuk kita, memberikan keselamatan kepada kita. Maka mari kita setiai ekaristi yang kita miliki, mari kita Imani dan dengan teguh hati, kita memandang bahwa komuni suci yang kita terima setiap hari adalah kehadiran nyata Kristus dalam hidup kita, yang memberikan kita daya kekuatan dan kedalaman dalam pemaknaan akan hidup persembahan diri kita.

Tuhan memberkati Anda dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. 

DOA UMAT: 

I : Kristus adalah Yang Kudus dari Allah. Sabda-Nya adalah Sabda hidup kekal. Dialah tujuan sejati hidup kita. Marilah kita berdoa kepada Bapa agar setia kepada Kristus Sang Sabda hidup kekal.

L : Bagi Gereja: Semoga Gereja tidak penah berhenti mewartakan Injil kepada semua bangsa, bahasa, dan budaya. Marilah kita mohon,…

L: Bagi persatuan semua orang kristiani: Semoga umat kristiani tidak terkurung dalam kepentingan serta tradisi-tradisi manusiawi mereka-sendiri, melainkan saling memperkaya dalam Kristus. Marilah kita mohon,…

L: Bagi mereka semua yang patah semangat karena tertimpa pencobaan dan penyakit tidak menutup hati mereka, tetapi dapat memaknai penderitaan mereka sebagai kesempatan untuk berkembang sebagai manusia dan sebagai orang kristiani. Marilah kita mohon,…

L: Bagi umat kristiani di paroki kita: Semoga kami semua semakin bersatu dan berani semakin terbuka satu sama lain di dalam nama Kristus, Sang Sabda hidup kekal. Marilah kita mohon…

I : Tuhan, Allah kami, berkatilah kami agar memiliki kasih seperti kasih-Mu. Ajarilah kami untuk semakin membuka diri terhadap panggilan keselamatan-Mu bersama dengan semua orang di dalam Putra-Mu, Tuhan Yesus Kristus, saudara kami, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN:

Ya Allah, semoga berkat persembahan yang kami unjukkan kepada-Mu ini, Engkau berkenan mencurahkan Roh-Mu kepada kami agar kami layak menerima anugerah Sabda kehidupan kekal Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI:

Bumi penuh buah karya-Mu, ya Tuhan. Engkau menganugerahkan roti dari dalam tanah dan anggur yang menggembirakan hati manusia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah mewahyukan rahasia agung karya keselamatan-Mu kepada kami. Semoga dengan mengenangkan karya penyelamatan-Mu ini, kami semakin dikuatkan dalam iman, diteguhkan dalam pengharapan, dan dikembangkan dalam cinta kasih sehingga kelak kami pun layak memasuki dunia baru yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

2 Comments

  • vincent Agustus 24, 2024 at 9:50 am

    Terima kasih banyak sudah mewartakan sabda Tuhan Yesus lewat injil setiap minggu.semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita semuanya.
    Amin.

    Reply
  • MARIA ELISABETH HELEN LEE Agustus 25, 2024 at 5:37 am

    Aku percaya akan perkataan Yesus bahwa Dia lah roti hidu yg kami terima dalam komuni kudus
    Yang memberikan harapan yang pasti untuk kehidupan yang kekal

    Reply

Leave a Comment